Loader

Perlukah Sertifikasi Untuk Disc Jockey ?? (Sebuah Wacana)

Started by Heru Iqbal, 16/09/06, 23:27

Previous topic - Next topic
Perlukah Sertifikasi Untuk Disc Jockey ??
Sebuah wacana
Oleh : Heru Iqbal *)

Berprofesi sebagai Disc Jockey atau DJ, merupakan salah satu profesi yang cukup terhormat dan memiliki prospek ke depan cukup baik. Seperti halnya dengan profesi-profesi lainnya, ambil saja contohnya di dalam dunia Komputer atau IT. Maka didalam dunia IT itu sendiri, sudah ada sistem sertifikasi yang dikeluarkan buat seseorang, sebagai bukti kalau yang bersangkutan telah memenuhi syarat dan lulus uji dengan skala yang lebih luas. Contoh dari sertifikasi yang dimaksud antara lain MCSE (Microsoft Certified System Enginers), MCDBA (Microsoft Certified Data Base Administrator), CCNA (Cisco Certified Network Administrator).

Sertifikasi itu berbeda dengan gelar-gelar akademik seperti dokter atau Insinyur. Sertifikasi lebih fokus kepada profesionalisme terhadap satu bidang saja. Jadi meskipun seseorang yang sudah mendapat gelar akademis dari suatu Universitas ternama, tetapi belum tentu dia akan lulus uji mendapatkan sertifikasi tersebut. Namun, katakan seseorang yang cuma belajar dari teman, bisa saja dia mendapat sertifikasi kalau ternyata dia berhasil lulus uji sertifikasi tersebut.

Sekarang bagaimana dengan Disc Jockey atau DJ..? Apakah seseorang yang sudah bisa crossfeed antara dua lagu dengan mulus ? Atau yang sudah bisa scratching ataupun mampu meremix sebuah lagu ? Atau mungkin saja yang sudah pernah sekali dua kali tampil dalam satu event, kemudian boleh-boleh saja memberi gelar DJ didepan namanya ??  Ini suatu pertanyaan yang cukup bagus..

Seiring dengan makin banyaknya sekolah atau tempat kursus DJ, maka menurut kacamata saya, perlu sekiranya di Indonesia ini mulai dibuatnya sistem sertifikasi untuk Disc Jockey. Proses dari sertifikasi itu sendiri bisa saja meliputi uji tertulis dan uji kelayakan didepan juri, yang dikeluarkan oleh badan independent, sebut saja seperti rvlx ini.

Mungkin contoh dari Uji Tertulis ini bisa seperti test pengetahuan umum tentang musik, beat dan speed lagu, maupun pengetahuan genre dari suatu karya musik. Sedangkan untuk Uji Kelayakan didepan publik, seperti bagaimana performance dari orang tersebut berdasarkan penilaian para juri, yang beranggotakan dari orang-orang Independent yang justru berasal dari kalangan bukan DJ. Uji Kelayakan ini adalah hal yang sangat penting, karena yang akan menikmati profesionalisme DJ nanti adalah public dan tentu saja para enterpreneur dibidang hiburan.

Setelah beberapa ujian dilewati, maka seseorang berdasarkan Keputusan yang Independent ini akan ditentukan berhak atau tidaknya untuk mendapatkan sertifikasi DJ ini. Jika belum berhasil, maka dia boleh saja mengikuti ujian sertifikasi lagi, maksimal sampai 3 kali.

Mungkin, ini cuma sekededar Wacana saja dari saya. Tetapi.. boleh lah kita tenggok sejenak ke bidang lain yang hampir mirip seperti Organ Tunggal. Mungkin kalau sekedar sudah bisa memainkan satu dan dua Chord lagu, dan sudah berani tampil mengiringi lagu SMS di acara sunatan. Lantas mereka sudah berani bilang, 'Yes.. I'am musician"

*)
Heru Iqbal, adalah Praktisi dibidang IT yang tertarik dibidang musik khususnya musik remix. Sehari-hari bekerja sebagai Computer Programmer dan Database Administrator. Pengagum berat Karya-karya tiesto dan armin van buuren. Mulai tertarik dibidang Disc Jockey sejak TK, saat kakaknya membuat pesta peraayaan Ulang tahun Sweet Seventeen dengan mengelar acara discothique dirumahnya. Saat artikel ini ditulis sedang menyukai lagu "yeah yeah" dari Bodyrox.

oh om heru ini anak IT toh,,,,]
pantesan aja om style ngomong nya kayak temen2 gw,,,
gw juga anak IT sih, tapi ga IT2 amatlah takut jadi kyak temen2 seangkatan gw dikampus,,heheh
peace out om!

Sertifikat?? hmm,, gue pribadi gak terlalu percaya dengan sertifikat akan menjamin profesionalitas dan perfeksionalitas dj dalam bermain kok.

Toh lebih baik kita menilai dj itu dari sisi baik/buruknya skill si dj itu sendiri, gimana cara dia berinteraksi dengan crowd, rutinitas latihan mixing dia, lagu up to date atau tidak, bagaimana dia membuat suatu kreatifitas (entah itu produce lagu atau remix), bagaimana sikap dia terhadap dj yang lain, dsb...

Kalau pakai sertifikat bolah saja, cuma pertanyaannya adalah...

Apa iya dengan memegang sertifikat dj itu menjamin bahwa orang pantas disebut sebagai dj??

Kalau gue sie ragu banget,  ;D


beuhhh dr pd sertifikat sekalian IKJ fakultas musiknya ato kampus2 yg lain buka pendidikan tnt musikjg buka pendidikantnt  K DJ-an yg bener2,,, jd lulusannya sekalian bertitel S.DJ,,, ahuahuahuhaha,, lg an its all about music, music its about creativity, harmony and skill,,, klo ketiganya udh dipaduin ga perlu pake lembaran kertas segala,,, org menilai dr kemampuan si DJ tersebut, bukan dr selembar kertas,,, itu sih menurut gw,,, repot jg klo DJ pake sertifikat, lama2 org ngamen pake gitar d bus jg hrs punya sertifikat gitar donk,,, hehehehehhehehehe,,, *piss  ;D ;D ;D
wealth is of the heart & mind, not the pocket

halah,,,,halahhhhh...mas heru,.....

ga penting'lah pake sertifikasi segala,,,,lagian emang klo uda punya sertifikasi apa org itu emang layak disebut seorang dj,...walopun ternyata setelah diuji malah menjadi 'dj tehnik' [bkn techno loh, cuz cuman bs lulus ujian doang tp mo perform grogi, ga ngeflow or malah bikin crowd BT,dsb.... ;D ;D ;Dhuahhahahahhaa..*syet deh 'dj teknik'... :P :P]
Lagian yg penting skillnya sang dj aja, bs ngebaca crowd, flownya nice... or tambah lagi bisa produce musik sendiri[kaya bang' rommy, innerlight] <<<nah ini baru lebih penting ;),...
but whatever'lah yg penting...

GOD IS MY DJ AND THE CROWDS ARE AN ANGEL......
*beuh,..mapussss LUV' U DJ's !! :-* :-* :-* :-*...

Quote from: heru iqbal on 16/09/06, 23:27
*)
Heru Iqbal, adalah Praktisi dibidang IT yang tertarik dibidang musik khususnya musik remix. Sehari-hari bekerja sebagai Computer Programmer dan Database Administrator. Pengagum berat Karya-karya tiesto dan armin van buuren. Mulai tertarik dibidang Disc Jockey sejak TK, saat kakaknya membuat pesta peraayaan Ulang tahun Sweet Seventeen dengan mengelar acara discothique dirumahnya. Saat artikel ini ditulis sedang menyukai lagu "yeah yeah" dari Bodyrox.


ohh, atu lagi nih gua lupa,,,,,SIGNATURE lo kaga nahannnnnnnnnn mas heru :o,,,,,,,*asli ngakak berat guaaaaa,whakakakaa ;D

siskaaaa...... setuju!  :-*

GOD is my DJ and crowds are my brother and sister... and u, are an angel,sis  ;)

if god is a dj

then our days is the tracklist

earth is the turntable

man is the beat

woman is the clap

HALAAAAAh gue nyampah,,,,,,om heru bikin tim nyampah yok!
tar gw dibuang dr rvlx,,,,

good topic by mr heru iqbal.

bikin sertifikat buat dj? hmmmm. setahu gua sekitar 80% dj yang sukses di lapangan tidak memegang sertifikat dari manapun (otodidak). jadi sebenarnya sertifikasi itu bukan sesuatu yang krusial. karena yang akan memberikan sertifikat adalah orang yang menonton elo. apabila lo memang bagus mainnya, orang akan terus nonton elo, kalau elo jelek lo akan jatoh. soal main bener atau tidak, yah itu sudah otomatis terseleksi oleh alam. kalau lo ga bisa basic mixing, yah orang orang akan langsung suruh lo turun dari panggung. orang boleh2 ajah ngaku ngaku DJ, tapi kalau ditanya berapa kali dia pernah main, lo bisa menilai kembali pernyataan dia itu.

RVLX mungkin akan mengeluarkan sistim sertifikasi, apabila memang pasar membutuhkan. sejauh ini masih fine2 ajah. jadi gua rasa ga perlu perlu amat.

Crowd is the jury...
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7



" LIFE'S A PITCH "

;)
state of | MIND | your own | MUSIC | is | MY LIFE | in a state of mind

IT'S ABOUT FEEL MATE.... :)

sertifikat perlu kaleeeeeeeeeeeeee buat kalo ada petugas yang razia :P

Quote from: mcky on 18/09/06, 23:27
siskaaaa...... setuju!  :-*

GOD is my DJ and crowds are my brother and sister... and u, are an angel,sis  ;)

aiihh,aihh,..mikey bahaya bener klo cuman gua yg jd malaikatnya::),,,,*bisa2 kaga pernah pulang ;D

@danzadanzi
lah emang mo dirazia tamtib?...bs aja deh lo... :D

@mas heru iqbal
GILA sob !! wacana dan tulisan lo keren!

btw kalo Disc Jockey perlu setifikasi ada harus berapa dj yang dinilai dari sebuah penjurian aja ?? berarti ada yang lulus dan tidak dong ? lantas gimana kalo yang gak lulus ? berarti dia tidak berhak tampil didepan crowd seperti layaknya DJ DJ yang sudah lulus ??

i dont think so.. menurut kacamata saya DJ adalah musisi, dan sebuah gelar hanya cocok diberikan untuk pendidikan formal..


- cheers -  ;) ;)
First Breath, After Coma

Quote from: Gober on 19/09/06, 01:04
good topic by mr heru iqbal.

bikin sertifikat buat dj? hmmmm. setahu gua sekitar 80% dj yang sukses di lapangan tidak memegang sertifikat dari manapun (otodidak). jadi sebenarnya sertifikasi itu bukan sesuatu yang krusial. karena yang akan memberikan sertifikat adalah orang yang menonton elo. apabila lo memang bagus mainnya, orang akan terus nonton elo, kalau elo jelek lo akan jatoh. soal main bener atau tidak, yah itu sudah otomatis terseleksi oleh alam. kalau lo ga bisa basic mixing, yah orang orang akan langsung suruh lo turun dari panggung. orang boleh2 ajah ngaku ngaku DJ, tapi kalau ditanya berapa kali dia pernah main, lo bisa menilai kembali pernyataan dia itu.

RVLX mungkin akan mengeluarkan sistim sertifikasi, apabila memang pasar membutuhkan. sejauh ini masih fine2 ajah. jadi gua rasa ga perlu perlu amat.

Crowd is the jury...


gue setuju gill...gill sama paman.

@heru iqbal
jarang lagi sob, dj yg graduate dari sekolah dj terkemuka dan langsung terkenal. rata 2x mereka otodidak kok. yg penting gimana ke handalan mereka dalam memutar lagu & control crownya aja.

cheers

Sertifikat gak perlu bgt kalo menurut gue. Memang sekarang sudah banyak DJ School yang mengeluarkan sertifkat seperti kita di Spinach. Tapi back then most of us used to learn by ourselves. Nanya2 ke temen, praktekin terus belajar sendiri aja.

Gak mungkin lah disamain sama IT.

Let the crowd be the jury :)

#8 REDMA Top 50 DJ 2011
Electro DJ of The Year REDMA 2010
Best DJ - Paranoia Awards 2009
Electro DJ of The Year REDMA 2008
Electro DJ of The Year REDMA 2007
www.soundcloud.com/bonefiol
www.spinachrecords.com

Spinach booking info:
Jody - +62818884074

menurut kacamata saya DJ adalah musisi, dan sebuah gelar hanya cocok diberikan untuk pendidikan formal ----- ini nih paling bener,kayak musisi yg lain aja.. mungkin nga nyampe satu persen dr seluruh musisi yang ada yang mengenyam pendidikan formal... tapi kalo orang suka apa mau dikata.. its about feel,sob... music is an art  ;)
piss!

setuju ama bone... Let the crowd be the jury...  ;)
u should feel what i feel
u should take what i take

wah kamu jago yah scripting. mau bantu bantu kita nyelesain website ga? hehehe...
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7


Hmm.. wacana yang menarik untuk didiskusikan.. salut atas topiknya Bang Heru!!  ;)

Boleh ikut komentar?

Menurut hemat saya, ada benarnya pendapat mas Heru. Di sisi bisnis, sertifikasi memang penting. Karena dalam bisnis tentu diperlukan reassurance2 macam begitu. Tapi dilain sisi, DJ-ing juga bisa dibilang art. Namun bukan berarti seni tidak memiliki sejenis sertifikasi juga. Bedanya kalau di dunia seni, sertifikasi yang bisa dijamin ke-sahihannya, bukanlah secarik kertas surat Jimat seperti sttb/ijasah/surat lulus tes sertifikasi. IMHO, Indikatornya adalah:

1. Prestasi

Prestasi bisa diliat dari portofolio sang DJ. Pementasan2, awards,etc. Tapi yang lebih pure..

2. Karya

Mungkin, kalau saya boleh sok tahu, bagi seorang DJ karyanya adalah audio yang keluar dari sound system, hasil "racikan"nya di modul mixer.

Sertifikasinya adalah momen di mana semua orang bersorak dan mengacungkan tangan ke langit. GO GO!! kalo kata dj Nard ( ;D becanda bos!) .

Bang Heru Iqbal, saya lihat anda juga seorang seniman. lebih spesifik (kalau saya boleh bilang) soundsoftware artist. Kalo boleh di share karyanya bang, beta-nya aja! ehheheh..

Saat ini, batasan 2 antara Seniman, Scientist, programmer, etc mulai menipis.Banyak karya2 seni yang juga memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sebagai contoh,check website resolume ( sebuah software VJ populer), di salah satu bagian site itu ada portofolio grup tari/teater yang menggunakan resolume untuk menciptakan backgroundnya. Atau misalnya Web Art, Video Art, etc.

Ada pendapat seorang teman saya yang cukup menarik, pendapatnya (kurang lebih) seperti ini,

"seniman juga pada dasarnya scientist. cuma cara penulisan formulanya beda sama mathematical sience major misalnya.. pada dasarnya ketika seseorang sudah mulai menciptakan pencatatan atas apa yang dia lakukan, itu sudah mencukupi syarat untuk dibilang sience..

Balik lagi ke segi bisnis, saya rasa sistem sertifikasi ala seniman itu nampaknya sudah dipakai.. buktinya baik DJ/VJ/Live PA crew yang dipakai rata2 yang sudah punya crowd dan rata2 dinilai dari respon pengunjung terhadap "karya" nya di event2 yang dibintanginya..

demikian pendapat saya, mohon maaf apabila ada kalimat yg tidak berkenan. Ditunggu replynya pak!  :D

Salam!!

Ni'ang
Anarchy. Now

in-my-humble-opinion.


mas heru. ko seperti lg defensif?...  ;D
klo ada yg bilang IT ma DJ itu profesi yg ngga sama, ga berarti dianggep dunia IT ga ngasih benefit kan?
DJ ma tukang parkir klub aja bisa ada hubungan yg menguntungkan lo.

Quote from: heru iqbalSistem Sertifikasi ini, buat si pengusaha dunia hiburan itu sendiri akan menjadi lebih mudah dalam menaksir berapa harga yang pantas kalau kita minta jasa pada DJ ini.. atau DJ itu ..??

ini teknisnya gmn yak? nda ngerti saya. jadi ukuran baku taksiran harga DJ menurut sertifikat kira" berapaan tuh mas heru?
kasih contoh nyata aja.

e.g.
DJ Dimsum, experience: 5 thn, sertifikat: nda punya, fee: Rp. 500.000,/1 hr set
DJ Mikey, experience: 5 bln, sertifikat: ada, fee: Rp. 5.000.000,-/1 hr set.

kira" kyk gitu kah? klo kyk gt, bisa" off track mas... sertifikat kan gunanya utk standarisasi. bukan alat transaksi.
sekalian bikin standarisasi fee DJ. tp itu dah laen cerita, ga ada hubungannya ma sertifikat.
laen kata IT, contohnya mas heru punya sertifikat Oracle ya emg bisa langsung bejeti" tuh gaji..

kalopun dianggap ngga krusial, bukan berarti itu salah.. krn memang sebaiknya ada standarisasi.
tapi yg penting itu term STANDARISASI nya. bukan SERTIFIKASI..
dan biasanya "proses standarisasi" nya udh ada di dlm dj management, or by experience, by having crowds as the jury, etc kyk dibilang tmn" yg laen.

Quote from: heru iqbalYah kalau andaikan pihak Asosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia pada kompak membuat satu aturan main, seorang DJ di Indonesia harus punya Sertifikasi Resmi dari Ravelex...
Pada setuju.. atau kita turun demo kedepan para pengusaha hiburan di Indonesia aja nih...??

andaikata asosiasi pengusaha hiburan membutuhkan sertifikasi (yg memang benar" bisa mengakomodir STANDARISASI kualitas skill DJ).
ok. mungkin akan dibuat sistem sertifikasi kolektif tanpa melalui proses birokrasi yg berbelit"...
krn kebanyakan manusia otodidak kan eneg tuh ma yg namanya birokrasi. birokrasi mah urusan menejer... hohoho ;D
ya su. kelar deh. end of story.

TAPI... etos bisnis para pengusaha hiburan kota ini sayangnya belon ke arah situ., mas heru...  knp?
krn mrk berkonsentrasi pd perputaran uang di revenue penjualan produk" F&B dan semacamnya...
event organizer, DJ, etc adalah bagian dari kegiatan promosi dan marketing,
bukan seperti IT, dimana suatu pemrograman adalah bagian dari infrastruktur korporat. seperti klub dengan stage, bar ato speakernya...


ocre? ocre.

sori klo ada salah" kata, mohon koreksinya....  :)
:P

Quote from: heru iqbal on 19/09/06, 23:15
Saya sangat setuju sekali dengan pendapat sobat-sobat. Yang nentuin dia DJ atau cuma sekedar embel-embel doang adalah Publik itu sendiri. Tapi.. Bagaimana nih kalau kita lihat dari sisi pengusaha di dunia hiburan..??
Bukankah dengan adanya Sistem Sertifikasi ini, buat si pengusaha dunia hiburan itu sendiri akan menjadi lebih mudah dalam menaksir berapa harga yang pantas kalau kita minta jasa pada DJ ini.. atau DJ itu ..??
Dan ini kalau untuk DJ itu sendiri, bukankah ini juga akan menjadi lebih bagus dalam menentukan posisi tawar menawar dengan si pengusaha tersebut.
Bener begitu enggak sihh..?? Sekali lagi, ini cuma sekedar wacana saja lhoo.



beuhhhh,,, ulasan menarik dr jeng Jana ama abang discomfy,,,,

well, IMO after i read ur statement above,,, justru sebenernya mas Heru sudah menjawab dr wacana yg mas Heru berikan .... Karena ini lah dunia Hiburan maka segala sesuatunya bukan ditentukan oleh pengusaha (as a kapitalis) tetapi oleh pelaku dan penikmat dunia hiburan itu sendiri,,, Its all about showbizz bung, no business like showbizz,,, semua yang menentukan ialah para penikmat hiburan itu sendiri untuk menentukan kualitas DJ tersebut,,, IMO again, klo mas Heru menanyakan sertifikasi kembali 'tuk seorang DJ, apakah Mas Heru juga akan bertanya "perlukah sertifikasi tuk Singer? Drummer? Guitarist? Harpist? artist? actor? etc.... krn (IMO again...) semua itu yang menentukan ialah BAGAIMANA SEORANG (ANY) PERFORMER MEMBERIKAN PERFORMANCE TERBAIK BAGI PENONTONNYA..... and as the result the capitalist will says U GIVE THEM THE BEST, WE GIVE YOU MORE......


and i think, ini merupakan sebuah jawaban yg sudah ga perlu dipertanyakan lagi, krn DJ (as my opinion again) bukan seperti seorang yg diukur melalui sebuah level/strata pendidikan (lwt secarik ijazah maupun raport) tetapi sebagai bagian dr pelaku seni (seniman) yg ditentukan keberhasilannya melalui raport yg semu yaitu para penikmatnya (The Crowd) semakin org mengagumi, menikmati, mencari. ,mengejar, dan laku di pasaran,,,(dgn berbagai macam kreasi dan aksi yg telah diberikan kepada penikmatnya)  itu sudah merupakan sebuah SERTIFIKAT yang nyata bagi seorang DJ tsb tuk diakui dan di "HARGAI"

well, sori salah2 beribet kate, udh pagi boss,,, hehehe

@Jana: amien, amien DJ Dimsum sedang dlm proses belajar.... ;D ;D ;D!!! tentunya ga pake sertifikat donk!!! ;) ;) ;)

wealth is of the heart & mind, not the pocket

DJ tuch sebuah profesi,... bukanlah sebuah jabatan,...
seperti halnya seorang "dokter", titel ini pasti melekat di seorang dj dan gak akan bisa terhapuskan, cuman dalam dj tidak se-formal kode etik dokter,... walaupun sebenernya DJ itu kalo di Indonesia bukan berarti DISC JOCKEY arti ini cuma berlaku di luar negeri saja,... hehehehe,..
kalo di bahasa Indonesia-kan DJ berarti DOKTER JOJING,.. nah, berarti DJ juga DOKTER,...

kalo soal sertifikat seeh kayanya PERLU PERLU GAK BUTUH,... di Bandung ada beberapa orang yang berasal dari luar daerah membutuhkan SERTIFIKAT karena mereka membutuhkannya untuk jadi RESIDENCE DJ CLUB ,... ceunah mah,....

Quote from: Bone on 19/09/06, 12:08
Sertifikat gak perlu bgt kalo menurut gue. Memang sekarang sudah banyak DJ School yang mengeluarkan sertifkat seperti kita di Spinach. Tapi back then most of us used to learn by ourselves. Nanya2 ke temen, praktekin terus belajar sendiri aja.

Gak mungkin lah disamain sama IT.

Let the crowd be the jury :)



kalo buat DJ BONE seeh,.. mank gak perlu sertifikat kaleee,... situ-kan dah expert,.... hehehehe,...


tb music 2008

Yaah,, kelihatan aneh aja yah kalau pake sertifikat segala,, nanti ada  lagi muncul istilah 'GAP' baru di dunia dj,,, khususnya bagi yang memegang sertifikat atau tidak.

Selain itu kalau dj sih menurut crowd aja yah,, balik ke skill si dj itu bagaimana dia menghipnotis crowdnya, Toh punya sertifikat juga gak akan jadi sesuatu yang bisa diandalkan banget.

Soal fee dari dj itu,, balik ke pengalaman dia main, skill dia, berapa banyak crowd yang loyal ke dia, dsb. So tanpa sertifikat juga bisa kok,, pakai sertifikat juga gak akan naikin nama dj itu menjadi semakin keren di mata org lain, sekarang gak bisa jadi ukuran juga sie.... Dj yang punya skill pasti dibayar mahal, gak perlu embel2 sertifikat unt membuktikan dia itu punya skill...

Terus kalau diadakan kerjasama dengan club or whatever lah dengan mengusulkan 'hanya menerima dj dengan sertifikat' Jahat banget yah solusi ini,,, gimana nasib dj yang gak punya sertifikat?? ini apaan sih?? Entertaiment business apa mau masuk sekolah yak?? aneh deh!!

Kalau si dj memproduce lagu atau meremix lagu hasil ciptaan orang lain, mungkin itu diperlukan sertifikat dan hak cipta dengan maksud supaya ciptaannya gak dicuri orang lain atau diakui buatan orang lain,

Usulan sertifikasi dj yang ingin main di club juga memungkinkan adanya pungutanm liar baru khan,, nanti malah jadi masalah baru lagi yang gak akan selesai deh, buntut2nya bayar ini itu tapi gak jelas juga buat apa bayarannya.

One thing on showbiz is show me what u got, entertain people, earn a money, and have fun!!
Gak perlu ribet2 dengan sertifikat, kayak mau bikin toko obat aja pake sertifikat biar orang yakin,,, euheuhuehuehuheuheuheuh  ;D ;D ;D ;D