Loader

Dubyouth Euro 2009 - The Tour Diary Part.1

Started by dubyouth_rocker, 21/12/09, 10:43

Previous topic - Next topic
21/12/09, 10:43 Last Edit: 21/12/09, 15:23 by dubyouth_rocker
Sebelas penerbangan dalam sepuluh hari.. ya, saya sudah menghitung berkali-kali dengan Hendi, gitaris Something wrong sekaligus crew handal dari Dubyouth yang kali ini turut serta dalam tur mini ke eropa.. Hmm, kami merasa seperti pilot, guncangan-guncangan yang terjadi selama di udara sudah terasa (hampir) biasa jadinya.

Kali ini, Dubyouth untuk pertama kalinya melakukan tur di eropa, tepatnya di paris dan berlin. Perjalanan panjang yang kami tempuh berempat ini (saya,D’metz,Hendi dan Yowi pada trombone) dimulai dari berkumpul di daerah Ngasem,Yogyakarta, dengan nafas sedikit terburu karena persiapan akhir yang cukup ribet, mulai dari membeli adaptor untuk efek yang akan digunakan disana, rokok yang melimpah, dan juga hal-hal kecil lainnya. Belum lagi ditambah kami harus berpikir dengan cepat untuk mengiyakan jalinan kerjasama dengan salah satu perusahaan clothing tepat pada detik-detik keberangkatan tersebut… tapi saya masih menyempatkan diri menyikat nasi padang sebelum selama sepuluh hari disuguhi roti roti dan roti.

Taksi pun meluncur ke bandara, diiringi gerimis yang mulai turun di sepanjang jalan, sampai di bandara sudah ada Lilik Shaggydog yang menunggu bersama seorang teman dari Surabaya yang khusus ke bandara untuk mengantar pakaian yang jumlahnya cukup untuk tiga kali lebaran. Setelah berpamitan, pesawat pun meluncur ke bandara Soekarno-Hatta, dan setelah disana untuk mengurus segala administrasi, kami lanjut lagi dengan penerbangan ke Kuala Lumpur. Disana kami hanya berhenti sekitar 30 menit, bercengkerama dengan ruangan merokok yang kelihatannya sengaja tidak diberi pembuangan asap, mengingatkan saya dengan kaliurang saat berkabut. Setelah bercanda ria dengan istilah-istilah yang ada pada bandara Kuala Lumpur(seperti ‘ruang ketibaan’),pemeriksaan-pemeriksaan oleh petugas bandara, perjalanan panjang pun dimulai… ya, 12 jam menuju Amsterdam bukanlah sebentar bagi kami anak-anak jogja yang terbiasa dengan beton trotoar atau kursi angkringan. Tapi, membayangkan suasana sesampainya di berlin atau paris menguatkan kami. Tentu saja, dibantu juga dengan wine,wiski cola dan hiburan-hiburan segar dari layar mini yang disediakan oleh maskapai penerbangan yang cukup mengobati kebosanan selama di udara.

Saat membuka mata dengan berat, sayup-sayup terdengar suara sang pilot yang menyatakan bahwa sebentar lagi kami akan mendarat di Sciphol Amsterdam. Wuah, akhirnya bisa sedikit menginjakkan kaki ke bumi,pikir saya. Di Sciphol, ruangan merokoknya lebih ‘kejam’ daripada di Kuala Lumpur, hanya kira-kira kotak seukuran akuarium ikan hiu yang juga tidak diberi pembuangan., berkali-kali kami dilirik karena aroma dari rokok yang kami bawa dari nusantara memang cukup menusuk untuk sebagian besar penduduk eropa.. kami hanya bias melihat ke atas sambil bersiul-siul, walau pada akhirnya tidak enak sendiri dan memutuskan untuk membuang rokok kami yang baru habis setengah. Kami juga memutuskan untuk menukarkan sebagian uang kami dengan euro di Sciphol Amsterdam.

Mari lanjut lagi. Kali ini penerbangan hanya ditempuh kurang lebih 1-1,5 jam ke Berlin, tidak terasa buat kami yang sudah dihajar 12 jam penerbangan, dengan belasan kali guncangan. Memang, penerbangan ke Paris ini cukup lama, karena sebenarnya dari Amsterdam ke Paris tidaklah begitu jauh (kalau dilihat di peta), tapi kami harus mengikuti jadwal penerbangan dari promotor utama yang mengundang kami, sehingga kami harus ke Berlin dulu baru ke Paris.
Kalau tadinya penerbangan yang memakan waktu lama, kali ini di airport Berlin kami harus menunggu penerbangan ke Paris yang cukup lama.. 7 jam.
Bedanya, di airport Berlin ini aturannya tidak terlalu ketat, sehingga kami dapat nongkrong sambil mengepulkan kretek dengan leluasa. Sebagian dari kami mengisi waktu dengan memainkan fingerboard, saya online memperbaharui status saya dan mengirim email. Duh.. tujuh jam.. foto-fotoan sampai gigi kering pun sudah kami lakukan.
Akhirnya penantian pun berakhir, penerbangan kami ke Paris pun tiba.. dengan wajah kuyu namun tetap penuh canda.. kami berangkat untuk nantinya mendarat di bandara Orly,Paris.

bersambung...

"JUST DUB IT"

wah seru sekali sepertinya..............cuma yang lebih lucu di malay...'ruang ketibaan' apaan tuh yah...yang ada juga ketiban ruangan heuheuheuhueh........
It's Not Gonna Change