Loader

CARA MEMBUAT EVENT SUKSES, BERMUTU & BERMANFAAT

Started by phuture89, 11/06/12, 21:32

Previous topic - Next topic
11/06/12, 21:32 Last Edit: 13/06/12, 19:46 by phuture89
ultra-music-festival-2012-miami-usa-highlights.jpg

Tentunya kita semua sudah mengetahui bahwa event yang sukses memiliki KPI (key performance indicator) yang cukup jelas yaitu "ramai pengunjung, pengisi acara yang menampilkan suatu hiburan yang menyerupai sempurna dan jalannya event yang lancar/tertib" serta ditambah kunci sukses lainnya lagi. namun tidak bisa dipungkiri bahwa suatu event tentunya tidak akan selalu bisa mencapai semua keberhasilan diatas terlalu sering seiring roda keberuntungan yang selalu berputar ditambah dari perbedaan selera dan keinginan party goers yang kadang sering berubah, dapat dikatakan kunci sukses suatu event tidak menjadi harga mati harus selalu "ramai" yang terkesan ramai adalah satu-satunya sebuah kunci kesuksesan suatu event, walau tidak dapat dipungkiri secara bisnis jumlah pengunjung tentunya kunci sukses di posisi pertama bagi sebagian orang/eo/club/etc, dan hal ini tidak dapat disalahkan juga, karena visi dan tujuan setiap eo/club/etc berbeda-beda.

sekali lagi, thread ini tidak bermaksud mengajarkan, mengarah ke salah satu pribadi bahkan kelompok, namun hanyalah sebuah bagian dari proses tukar pikiran dan saling mengingatkan antar pelaku EDM agar selalu dan tidak lupa untuk turut membangun EDM secara berkualitas, bermutu dan memiliki nilai edukatif dalam banyak hal sebagai salah satu kiblat hiburan dunia pada era ini sebagai sebuah komunitas musik yang tidak lagi minoritas, namun hampir semua bagian masyarakat dunia sudah mengenal, menikmati dan bahkan mencintai musik masa depan ini.

thread ini akan membahas dari sisi yang lain, yaitu sisi alternatif yang ingin mencoba menjelaskan bahwa tentunya kita sebagai pelaku EDM tentunya juga jangan sampai lupa faktor lainnya yang juga merupakan kunci sukses serta hal-hal lainnya yang tidak terlepas dari semangat EDM itu sendiri.


EVENTS

saat ini, banyak sekali eo/club yang hadir di Indonesia hanya mengedepankan nilai bisnis nya saja dalam hal produksi sebuah EDM events. salah satunya adalah lahirnya banyak event yang begitu-begitu saja, live pa yang begitu-begitu saja, yang pada akhirnya melunturkan arti dari sebuah live performance yang sebenarnya yang sensasinya tentu lebih jauh berbeda. ditambah dengan banyaknya eo/club yang membuat suatu event dengan mengedepankan uang semata (money oriented) tanpa adanya gebrakan baru dalam suatu proses pembuatan event, hal ini dapat dilihat dengan latahnya trend live pa yang diikuti dengan event sejenis oleh club/eo lainnya, menjual suatu genre yang itu-itu saja yang akhirnya mengkotak-kotakkan sebuah genre dalam edm dan mengharamkan beberapa genre agar tidak dimainkan dalam sebuah event/club, serta banyaknya event yang menjual dj perempuan yang kadang jauh dibawah standard dari edm itu dan disebut pula dengan fdj alias female disc jockey, yang pada akhirnya seorang dj akan dibedakan menjadi gender, yang ujung-ujungnya bukan kualitas musik yang dijual namun justru sisi feminisme kewanitaannya yang menjadi daya tarik dalam sebuah event yang dibuat oleh eo/club. hal ini tentunya sangat disayangkan, karena seorang dj seharusnya dapat dinikmati dan dapat menghibur party goers melalui sebuah music journey yang mereka ciptakan ataupun pertunjukkan musikalitas lainnya yang tentunya pada akhirnya dapat menghibur kita selaku penikmat edm dan menambah warna dan khazanah sebuah edm itu sendiri.

eo/club yang banyak melakukan salah kaprah dalam sebuah proses produksi sebuah event di atas sering terjadi tentunya karena tujuannya adalah bisnis atau uang semata, dan kadang terjadi karena pelaku yaitu eo/clubowner itu sendiri ataupun tim yang bekerja membantu mereka tidak mengerti tentang apa itu ELECTRONIC DANCE MUSIC (EDM). benar, edm adalah sebuah hiburan, musik masa depan dan futuristik, namun jangan dilupakan bahwa EDM adalah sebuah kultur, banyak orang yang menjalaninya dan hidup di dalamnya karena cinta dan hobi yang mendarah daging, lalu pada akhirnya juga adalah sebuah pekerjaan bermartabat sebagai sebuah pekerjaan dan bagian dari seni yang menghasilkan dan menjanjikan.


EVENT SUKSES, BERMUTU & BERMANFAAT


seharusnya setiap eo/club dalam melakukan bisnis "wajar" bila uang/omset menjadi kunci sebuah kata sukses, karena secara bisnis tentunya kesehatan keuangan/omset dari event yang mereka produksi adalah satu-satunya jalan untuk mereka agar bertahan dalam bisnis yang mrk jalankan atau eksis. namun tentunya thread ini juga mengingatkan, bahwa dalam perjalanannya, bukankah sebaiknya eo/club dalam proses produksi suatu event juga tidak melupakan untuk turut membangun edm untuk satu langkah maju kedepan, yaitu diantaranya dengan membuat event yang bermutu dan bermanfaat diantaranya dengan cara:

1. menampilkan berbagai macam dj dengan genre yang berbeda-beda dengan tujuan dikenalnya berbagai genre edm oleh party goers dan membuat mereka kaya pengetahuan akan genre tsb.
2. menampilkan sebuah pertunjukan live pa yang mumpuni, yang misalnya mengundang band elektronik kawakan dan kualitas bangsa ini, atau setidaknya membuat suatu live pa bersama artist/seniman yang tentunya juga berkualitas bukan justru kadang menampilkan artist/selebriti yang sedang hits saja dan terkesan memaksakan.
3. menampilkan dj tanpa membedakan gender yang berkualitas serta penuh musikalitas dan skill serta prestasi dan nilai jual yang mendidik, bukan karena suatu bentuk feminisme hampir telanjang dan menjual aurat lalu tanpa didukung keahlian dj ing yang mumpuni dan pada akhirnya menjadi penipuan dalam sebuah pertunjukkan edm dan meninggalkan bekas luka dan trauma akan sebuah event edm bagi mereka yang haus dan benar-benar mencintai atau baru memulai mencintai edm itu sendiri. masih banyak hal lainnya lagi yang dapat dikatakan memiliki nilai yang bermanfaat dalam sebuah event diluar omset/uang/profit semata.

banyak sekali saat ini, ketika event memiliki ramai pengunjung maka "sukses" menjadi judul yang besar atau headliner sebuah berita. hal ini tentunya tidak sepenuhnya benar, karena sekali lagi banyak kunci sukses dalam sebuah event. berikut adalah contoh event bermutu dan memiliki semangat edm yang mumpuni, yang diantaranya adalah:

1. GLIMPSE by microchip
2. PHUKTION by javabass
3. WE PLAY IT DEEP
4. SHUT UP
5. TUESTEP
*terdapat event lainnya lagi yang tidak bisa saya sebutkan secara satu per satu disni.

beberapa contoh event diatas, merupakan sebuah event alternatif dan komunitas yang tentunya uang adalah tujuan utamanya sebagai bagian dr sebuah bisnis dan industri, namun tidak menjadi begitu penting bagi mereka dan tidak harus selalu omset yang menjadi target utamanya, karena pada akhirnya komunitasnya yang terbangun, sebuah musik alternatif yang masih minim diminati di Indonesia tersebut yang mereka usung justru perlahan namun pasti memiliki penggemar, kawan dan sahabat serta sebuah perkembangan dari genre tersebut yang lambat laun menjadi besar tanpa kita sadari. dulu mungkin drum n bass masih sedikit yang dapat menikmatinya, namun saat ini secara pelan dan sabar javabass telah menciptakan sebuah komunitas dnb yang besar, bahkan event yang besar pula ditambah militan dan itu terbukti hingga saat ini. begitu pula dengan glimpse, we play it deep, shut up dan tuestep yang memiliki nama besar hingga ke regional lain di luar regional dimana event tersebut diadakan yaitu di Jakarta dan Pulau Jawa.

Hal ini berkaitan dengan penjelasan awal mengenai eo/club yang tentunya money oriented dan itu tidak salah karena mereka menjalankan sebuah bisnis yang tentunya memiliki tujuan mendulang keuntungan dan bertahan serta eksis. namun, selayaknya dalam sebuah produksi event mereka setidaknya seharusnya di selipkan sebuah event yang mengusung semangat untuk membuat event yang bermutu dan bermanfaat dari sudut pandang EDM itu sendiri, bukan bermutu & bermanfaat dalam segi omset dan bisnis semata. sebagai contoh dalam angka atau jumlah, bilamana sebuah eo/club memproduksi 10 event per/tahunnya, setidaknya 1-3 kali event yang mereka produksi adalah sebuah event yang turut memberikan manfaat dan menambah mutu EDM itu sendiri dari sudut pandang EDM sekali lagi, bukan bisnisnya. berkurangkah omset mereka nantinya ? tentunya banyak cara lainnya dalam mengemas sebuah event apapun agar menjadi sukses dengan tidak membeda-bedakan promosi yang dilakukan, semangat dan optimistis bahwa event tersebut akan sukses dan cara lainnya yang tentunya semua pihak dalam pelaku EDM memiliki cara berbeda dan banyak dalam hal teknik mendulang dan mengemas sebuah event agar sukses serta meninggalkan cerita yang berkualitas bahkan bisa menjadi sebuah pionir atau sejarah dalam perkembangan event di regional masing-masing.

hal diatas, tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, karena banyak eo/club pada hari ini berada diluar lingkaran dan edm kultur itu sendiri. yaitu mereka yang membuat suatu event namun tidak mengetahui apapun soal edm dalam arti yang sebenarnya, banyak eo/club yang memproduksi suatu event hanya berdasarkan bisnis atau uang semata, banyak eo/club yang menciptakan sebuah event hanya bertujuan untuk tujuan pribadi semisal pembentukan sebuah citra atau bahkan tujuan lainnya yang tidak jelas dan jauh dari sebuah pertunjukkan yang memiliki semangat edm dan cinta edm itu sendiri. banyak eo/club baru yang pada awalnya demikian, namun lambat laun seiring pengalaman dan waktu mulai berubah wujud memproduksi event yang bermutu dan bermanfaat bagi edm itu sendiri, namun banyak pula eo/club yang baru ataupun yang sudah lama eksis tetap tidak mengalami perubahan alias stagnan membosankan namun mereka tanpa sadar merasa nyaman dan menyatakan diri mereka pelaku edm (palsu) dan tetap membuat event yang begitu-begitu saja dan memandang bahwa sebuah event adalah politik dan dapat menjadi sebuah alat politik untuk tujuan yang tidak jelas yang pada akhirnya event-event yang di produksi mereka terkadang"RAMAI" dalam realiasinya, namun kosong dan tidak memiliki sesuatu yang baru dan hanya bisa mengikuti trend namun tidak bisa membuat sebuah trend baru.

thread ini hanyalah sebuah awal dan fondasi kosong yang masih sangat dibutuhkan tambahan pendapat dan opini lainnya dari semua pihak dan pelaku edm, khususnya para senior edm dan dj bangsa ini. dan bukanlah merupakan sebuah persidangan atau hakim yang menyatakan mana yang salah dan mana yang benar, hanya sebagai sebuah pengetahuan dasar dalam hal proses suatu produksi suatu event yang memiliki semangat edm yang kental dan tidak melupakan kultur dan semangat edm itu sendiri. bukan pula maksud penulis untuk menggurui dan terkesan sok pintar, justru thread ini dibuat sebagai bahan pembelajaran kita semua termasuk penulis untuk membuat sebuah events yang semakin baik kedepannya dan tidak meninggalkan semangat edm itu sendiri. bisnis tetap jalan, namun semangat menjaga dan membangun edm sebagai sebuah hobi dan cara hidup tentunya tidak boleh kita tinggalkan.

BE A CREATOR, NOT A FOLLOWER, OR YOU WILL BE AN EDM WHORE.

peace.


KESIMPULAN

tentunya thread ini dibuat dengan masih banyak kekurangan krn terbatasnya pengetahuan gue juga sebagai penulis, semoga member rvlx dapat memberikan ide, opini dan masukan lainnya yang membangun tanpa tendensius pada pihak-pihak tertentu atau perorangan. semoga pada akhirnya, thread ini dapat menggugah semua pihak khususnya eo/club di semua regional untuk dapat berlomba-lomba membuat event yang berkualitas, bermutu dan bermanfaat bagi edm itu sendiri sebagai sebuah kultur dan dapat "sukses" secara bisnis dan uang agar mereka tetap hidup dan eksis namun tidak melupakan dan mau belajar apakah itu "electronic dance music" dalam arti yang sebenarnya serta semangatnya diluar bisnisnya. tidak lantas pula membuat suatu opini bahwasanya sebuah event yang bermutu dan bermanfaat adalah suatu event yang mengusung underground music, thread ini tidak membahas tentang mainstream dan anti-maintream music, namun keberanian semua pihak untuk turut melibatkan pelaku edm dari berbagai pihak, jenis musik yang berbeda dan tidak begitu-begitu saja yang pada akhirnya menciptakan traumatis dan kebosanan bagi party goers mengenai sebuah event.

Dan pada akhirnya yang ada hanyalah "event yg berkualitas dan event yang tanpa semangat edm (dalam kamus bahasa kasarnya adalah begitu-begitu saja)"


QUOTE BY FRIENDS

Sebagai salah satu pelopor dan pembawa house music 20 tahun yg lalu ke dance scene indonesia saya tau benar artinya perjuangan dan kualitas yg seharusnya dance scene di indonesia menuju pada jaman skrg ini.

Bukanlah cita2 kita dj culture di hantui oleh dj perempuan dgn pakaian yg super minim yg konon sekalian berjualan dan dijual oleh managernya. Itu sudah tidak etis dan tidak dapat di toleransi lagi. Mereka tidak menghargai perjuangan para senior yg sudah membangun dance scene selama 20tahun ini. Indonesia Dance Scene !!!

Kemana Rave events yg dulu manjadi icon jkt,bdg,bali??, quallity crowd, journey by DJ, anthem2 yg berkualitas. Apakah kalian tidak menginginkan perubahan untuk bisa bersaing kembali dgn ibiza, miami, london, amsterdam, san francisco..

Saya berharap para pelaku dance scene dari mulai club owner,manager2,dj2,eo dll bangunlah kembali dance scene yg berkualitas international kembali ke DJ Culture / Dance Scene yg sehat dan bermoral (DJ ROMY | 1945MF)

Dari statement DJ Romy, saya hanya ingin mengingatkan bahwa ini semua berujung kepada salah kaprah para owner club. Dan marilah kita sama sama sadar bahwa tidak ada di dunia EDM istilah FDJ..itu istilah yg paling merendahkan harga diri wanita itu sendiri..bukan karena kualitas, tapi hanya dari gender.. Yuk berubah yuk! #HapusFDJ (AKHDA | DANCE SIGNAL)

Melihat perkembangan Electronic Dance Music di Indonesia sekarang ini, saya merasa dance scene sekarang mengalami penurunan kualitas dari banyaknya muncul Topless Female DJ.

Sebagai salah satu DJ Female di Indonesia sangat menyayangkan apabila di kedepannya nanti semua DJ2 Female harus menjadi Topless DJ. Skills DJ Female tidak hanya menjual pakaian minim dan wajah yang cantik tapi tetap harus menampilkan kualitas yang terbaik.


Saya berharap untuk ke depannya DJ2 Female di Indonesia bisa lebih dihargai dan dipandang sesuai dengan kemampuan sebagai seorang DJ dan menjadi lebih kompetitif yang sehat dengan majunya trend yang positive bukan ke arah yg negatif (DELIZIOUS DEVINA | 1945MF)

Gw mau share opinion gw soal statement Romy dibawah ini. Menurut gw statement tersebut baik dan tidak bersifat memaksa , tp lebih menghimbau agar temen2  tidak lupa profesi DJ itu secara professional.
Menurut gw DJ is playing music while in the same time ur educating and makes people understand , appreciate ur music and makes them feel happy.

DJ = Its all about good music!

Not the way u dress up , self performance , dancing , shouting etc
That's all Folks
(DJ NARO | ORIGINAL NARO)

Dari tahun2 kemarin gw sudah mengusulkan agar JANGAN lagi memakai istilah FDJ, TDJ atau WDJ atau apapun itu, baik di forum Ravelex maupun via twitter. Even Mixmag or DJMag pun TIDAK pernah memakai istilah tersebut.

Ironinya di Indonesia ada yg beranggapan bahwa alasan pemakaian istilah FDJ itu UNTUK MENEGASKAN BAHWA DIA ITU DJ WANITA.. sangat lucu banget alasannya, tapi bisa membuat pengertian yg ambigu dan membuat org awam  terjebak dalam dekotomi seolah olah pemakaian istilah FDJ menjadi sakral dan dikultuskan agar mendapat positioning  dan added value "lebih" dari DJ2  pria.

Kita sama sama mengerti, ini tidak terlepas dari strategi bisnis di dunia entertainment agar tetap survive dalam kondisi yang sangat stagnan seperti sekarang. Tapi bukan berarti bisa taking for granted dari profesi dan istilah DJ ini kan? masih banyak cara2 lainnya.

Terlepas dari Gender dan Genre, kebebasan berkarya, berekrpesi, berimprovisasi adalah hak setiap orang, tapi janganlah pada akhirnya menghancurkan image dari profesi DJ tersebut, karena akan mermbunuh profesi ini Simply: "PLEASE DON'T PUT ANY DJ TITLE WITH YOU, BECAUSE YOU ARE NOT A DJ" (DENY | SOP)

Secara nggak langsung gue udah ada di dance scene ini dr tahun 1992. Gue mengikuti & respect dgn senior gue. Start dr Anton, Romy, Naro, Riri, Remy Irwan, dll. Gue bangga makin kesini industri club dan electronic music sgt berkembang. Sayangnya bbrp hal yg membuat warna dr kreatifitas kita selaku dj mulai diatur.
Mulai dr banyaknya request (harus memainkan lagu yg sama terus), club owner yg kurang punya taste music yg berkembang krn selalu yg jadi tujuan utama adalah penjualan minuman. Gue nggak naif kok, club hidup dr situ tapi Dance scene kita akan terbentuk kalo resident club, management club dan owner club punya ground rules music yg jelas. Sehingga clubbers datang itu lama2 terdidik dgn evolusi music krn music itu selalu evolved. Nggak gampang emang kalo kita mau idealis, tp bisa kok. Mungkin gue bicara ini krn banyak temen2 seprofesi yg merasakan hal yg sama. So.. Yuuk bangun lagi dance scene kita scr benar baik mainstream atau underground seperti tahun2 90-an, tanpa perlu ada inovasi2 yg menurut saya kurang proper kalo bbrp dj yg sampe harus "pamer" body. Remember! its all about music, nothing else! Thats it :)
(WINKY | JUNKO)

what we want what we believe

wow thanks for the article... kita up di article yes...
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

Mampir2 yah ke TUESTEP setiap 2 Minggu sekali hari selasa di Borneo..
For every Skrillex, there is a J:Kenzo

www.soundcloud.com/dedosixteen

Saya juga setuju penghapusan FDJ, gua rasa kalau memang tuh dj udah siap bersaing dengan laki laki, ngapain juga dia tempelin istilah itu didepan namanya.

Soal pakaian minim, selama gak pake kancut, gua rasa itu urusan si dj cewe itu, tapi kalau udah sampai pake bumbu bisa F(uckable) DJ, nah itu keterlaluan dan bakal bikin scene yg kita bangun ini rusak.
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

12/06/12, 17:06 #4 Last Edit: 12/06/12, 17:12 by phuture89
deedo:
WAH IYA TUESTEP...GUE TAMBAHIN YA DO IZIN DI ARTIKEL DIATAS BOLEH ? HITS JUGA TUH #serius
what we want what we believe

Quote from: Gober on 12/06/12, 16:52
Saya juga setuju penghapusan FDJ, gua rasa kalau memang tuh dj udah siap bersaing dengan laki laki, ngapain juga dia tempelin istilah itu didepan namanya.

Soal pakaian minim, selama gak pake kancut, gua rasa itu urusan si dj cewe itu, tapi kalau udah sampai pake bumbu bisa F(uckable) DJ, nah itu keterlaluan dan bakal bikin scene yg kita bangun ini rusak.

yup uncle, gue rasa yang dimaksud DJ ROMY cukup jelas dari quote diatas, bahwa dj cewek berbaju minim yang berdampak negatif adalah dj cewek berbaju minim "yang konon" bisa FCUK-ABLE itu. soal dj cewek lainnya berbaju minim alias sexy..ya itu sih gpp, kan bagian dr mode atau fashion ya :) jadi silahkan..makin minim makin hot kok..apalagi ditambah dengan set dan skill dj ing nya yang cang cing kayak gasing ...

soal dimasukkin ke artikel..wah seru,..siap...tp mohon di revisi dan edit dulu sesuai pakem rvlx dan informasi tambahan lainnya melalui oom momod dan temen2 senior dan berpengalaman di event organizing ini..biar artikelnya tambah berbobot..maklum yang ini belum berbobot karena ane cuma nulis iseng-iseng tapi serius :)

peace.....
what we want what we believe

Its about time !!! AYO MAJU !!!
Play your heart out loud !!!

Artikelnya bagus nih cuma tipsnya gimana jdnya? gw juga pengen event gw sukses nih soalnya
Shawn Spinach Records

"If you want to truly love every minute of the journey however, and be a really happy DJ,  it might be prudent to stay true to yourself and your passion – whatever that form may be." - Ean Golden-


Sip Sip .. *bgs*

Perlu kali yah owner owner ato bahkan para pengurus club diundang buat kumpul jadi satu ,
seperti kalo di dunia broadcasting ada wadah persatuan yang dimana di setiap tahun mereka mengadakan perkumpulan ato pertemuan ngebahas tentang apa apa aja yang merusak dunia penyiaran ato kurang lebih seperti itu ..
dan bahkan dari dunia seperti kita ada wadah yang dimana kami dr pihak club club daerah diundang ke jakarta untuk menghadiri suatu seminar tentang " CARA MEMBUAT EVENT SUKSES, BERMUTU & BERMANFAAT " dan juga bisa lebih kompak untuk memberantas #HapusFDJ , dan semua yang akan dibahas..
jadi semua club club di tiap tiap daerah bisa membuka wawasan nya lebih baik lagi..#jujur saya pihak dari club , sangat mendukung sekali hal hal seperti ini dan semoga tetep berada didalam koridor #
Amin
hehehehe..

Nice Topics ,# Kalo di Facebook LIKE THIS *bgs* *piss*

13/06/12, 07:48 #10 Last Edit: 13/06/12, 07:53 by phuture89
Quote from: penyokabis on 12/06/12, 23:32
Artikelnya bagus nih cuma tipsnya gimana jdnya? gw juga pengen event gw sukses nih soalnya

Tips nya menurut thread ini yg dibahas adl sukses dengan jalan tidak harus selalu ramai, tp sukses dgn cara lainnya yaitu membuat event yg "mungkin" tidak sukses dlm arti ramai atau dr segi omset nya saja namun dr sisi yg lain spt : kualitas artist/pengisi acara, kualitas event, genre yg ditawarkan berwarna, konsep yg baru dan setidaknya rare alias tdk itu itu saja, dan menjadi suatu event yg setidaknya menawarkan satu dua hal yang baru (setidaknya bila tidak di nasional, baru di regional masing-masing)

Untuk kunci sukses dlm arti regular yaitu:
Ramai, omset (bar dan ticket), dan hal lainnya yang regular, kalau ga salah di thread lain ada kok atau mungkin temen2 yg pengalaman dan jago event bs bantu pak penyok nih ?

Thx u

Thx u
what we want what we believe

13/06/12, 08:41 #11 Last Edit: 13/06/12, 08:55 by djdimboy
Mantaapp, article yg membangun...
gw setuju bgt sama keterangan dr romi,akhda,devina dan naro

ayolah kurangin pandangan orang tua2 kita klo dunia malam itu tidak baik...
pasti juga banyak lah dj2 cewk yg masih di temenin orangtua nya klo dia perfomance...
tp gimana jdnya klo orangtua itu sendiri melihat hal2 yg tidak baik dr para pelaku dance nya
:-\

majulah terus dance music indonesia... *tepuktangan*
Watching This Video :



photo uploader

full support sob!!!  *bgs* *bgs* *bgs* *bgs* *bgs* *tepuktangan* *tepuktangan* *tepuktangan* *tepuktangan*
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

Kalo urusan konsep dan musik gw rasa pasti banyak yg mau bikin yg beda dan menarik..kendala yg paling besar kedua setelah budget ya di koneksi..punya budget sekalipun tp kalo gada koneksi dan backup juga gw rasa susah.dan ujung2nya politik..terutama untuk non big name DJs mereka yg susah. Banyak juga EO2 yg didepan ngmg saling support tapi dibelakang sebenernya saling ngejatohin (Damn, I love this "Support" word)
                       Mungkin passion for music pada awalnya udah berubah jadi passion for business or politics. Dan  kalo mental2 pelakunya juga tetap begitu aja apa yg bisa diharapkan untuk kedepannya.event yg "unik dan beda" semakin susah diwujudkan imo.kalo soal FDJ itu mereka cuma cari makan dengan caranya sendiri. Bener atau salah itu urusan mereka dan mereka punya pasarnya sendiri. Toh ga ada undang2 yg melarang..Meskipun secara pribadi gw ga setuju buat yg cuma jual tampang but lack of talent and skill..but that's their own business..

Sorry kalo opini gw begini.No offense..tp itu yg gw liat..but hey, I'm just a kid from yesterday evening. So don't listen :p
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..

Dari tahun2 kemarin gw sudah mengusulkan agar JANGAN lagi memakai istilah FDJ, TDJ atau WDJ atau apapun itu, baik di forum Ravelex maupun via twitter. Even Mixmag or DJMag pun TIDAK pernah memakai istilah tersebut.

Ironinya di Indonesia ada yg beranggapan bahwa alasan pemakaian istilah FDJ itu UNTUK MENEGASKAN BAHWA DIA ITU DJ WANITA.. sangat lucu banget alasannya, tapi bisa membuat pengertian yg ambigu dan membuat org awam  terjebak dalam dekotomi seolah olah pemakaian istilah FDJ menjadi sakral dan dikultuskan agar mendapat positioning  dan added value "lebih" dari DJ2  pria.

Kita sama sama mengerti, ini tidak terlepas dari strategi bisnis di dunia entertainment agar tetap survive dalam kondisi yang sangat stagnan seperti sekarang. Tapi bukan berarti bisa taking for granted dari profesi dan istilah DJ ini kan? masih banyak cara2 lainnya.

Terlepas dari Gender dan Genre, kebebasan berkarya, berekrpesi, berimprovisasi adalah hak setiap orang, tapi janganlah pada akhirnya menghancurkan image dari profesi DJ tersebut, karena akan mermbunuh profesi ini

Simply:
"PLEASE DON'T PUT ANY DJ TITLE WITH YOU, BECAUSE YOU ARE NOT A DJ"


Massive Respect,

Deny




13/06/12, 14:15 #15 Last Edit: 13/06/12, 14:31 by phuture89
Quote from: nandi_binus on 13/06/12, 13:05
1. tp kalo gada koneksi dan backup juga gw rasa susah.dan ujung2nya politik..terutama untuk non big name DJs mereka yg susah. Banyak juga EO2 yg didepan ngmg saling support tapi dibelakang sebenernya saling ngejatohin

                       2. soal FDJ itu mereka cuma cari makan dengan caranya sendiri. Bener atau salah itu urusan mereka dan mereka punya pasarnya sendiri. Toh ga ada undang2 yg melarang..Meskipun secara pribadi gw ga setuju buat yg cuma jual tampang but lack of talent and skill..but that's their own business..

Sorry kalo opini gw begini.No offense..tp itu yg gw liat..but hey, I'm just a kid from yesterday evening. So don't listen :p


1. Ini salah satu "INTI" dari event yang berwarna dan tidak itu-itu saja, yaitu seharusnya eo/club mengerti dan memposisikan diri mereka sebagai "PENCARI BAKAT" sesekali waktu dalam arti yang sebenarnya. Jangan cuma menampilkan dj yang TOP (terkenal dan aman) saja, Jangan cuma DJ yang dengan banyak atau sedikit achievement nya, ga perlu dj yang bisa diajak barter event, tapi juga seharusnya eo/club "BERANI & PANDAI" mencari talenta dj baru ataupun nama lainnya yang tidak terdengar secara gamblang namun memiliki modal dan kemampuan secara umum DJ ing yang baik. Ibaratnya, kenapa gak eo/club menciptakan dan mengorbitkan dj2 yang tidak dikenal sebelumnya namun pada akhirnya dikenal secara umum. Pada akhirnya, eo/club tersebut menciptakan talent baru di edm dan menjadi pintar. memang ini bukan permainan yang aman, tapi tentunya akan menjadi permainan yang memerlukan otak, yang berhasil "artinya" otaknya berjalan pintar dan kreatif.

2. soal Undang-Undang nya ada, UU Pornografi / Pornoaksi bila berbicara tentang hukum positif (berdasarkan UU No. 44 tahun 2008 ttg pornografi dan pornoaksi pasal 34 dan 36) link: http://www.lbh-apik.or.id/uu-pornografi.htm , namun dalam hal ini sekali lagi bukan bermaksud tidak setuju dengan dj cewek yang berpenampilan seksi dalam gigs nya, namun yang menjadi titik masalah adalah mereka dj cewek berpenampilan seksi dan minim yang tidak diikuti dengan kemampuan dj ing secara global yang mumpuni bahkan dj cewek yang "konon" FCUKABLE spt yang DJ Romy katakan dalam opininya.

ada opini  lain mungkin temans2 silahkan menambahkan, no offense, it's about time kalo kata ucil, bukan saatnya gontok2an, beda2 tapi tujuan satu untuk mengangkat EDM di Indonesia menjadi lebih baik setiap saatnya.

thank you.
what we want what we believe

# curcol dikit ya teman2.....

contoh:
di satu tempat baru dgn para owner yang baru kenal dunia ini...dia minta DJ nya Cew aja...pasti kalo DJ cew banyak yang dateng apalagi kalo DJnya cantik, pakaiannya tipis/toples....kalo udh tahap kedua mereka bilang...bisa FCUKABLE gak DJ nya.....

*dalam hati.....kalau pas yang dateng anak anak new clubbers mereka gak akan ambil pusing...yang penting pas, enak di kuping, sambil minum selesai....nah kalo yang tamunya emang ngeh sm cara main itu DJ...dan pas itu FDJ maen asal atau lebih parahnya mixtape an doang di laptop...cuma ngandelin tampang, body.......OMG malu abis kan.....

kalo udh begini mending ngundang DJ laki yang  mainnya bagus bisa ngangkat crowd juga dan pastinya ngefek ke revenuew itu tempat..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ya apa pun itu kalo emang bisa Fcukable janganlah make embel embel....dan kalaupun emang berkompeten gak perlu pake toples pun pasti akan di perhitungkan gigs kalian ...... *piss*



keep peace and PLUR

baru nyimak... Topik artikelnya Bagus banget.

dan gw setuju dengan opini para senior diatas, dibikin positif ajalah dengan jalan yang bener. Kita semua kan intinya berkarya. gw setuju penghapusan nama FDJ karena bener yang disampaikan oleh paman Gober, klo memang ingin bersaing dengan laki2 ngapain lagi harus ditempelin embel2 itu?


menurut gw dimana2 wanita jaman sekarang selalu saja berurusan dengan gender. (walopun gak semua sih) ;P imho

namun, perlu diingat..
"UANG SELALU MEMBUTAKAN HATI DAN PIKIRAN, KREATIVITAS SELALU MENCERAHKAN."


Respect to All Senior DJ & Producer. Peace as Always.
- Rangga Electroscope -




"Enourmous Uplift"

Quote from: astrid on 13/06/12, 17:02
# curcol dikit ya teman2.....

kalo udh begini mending ngundang DJ laki yang  mainnya bagus bisa ngangkat crowd juga dan pastinya ngefek ke revenuew itu tempat..

^ UDAH YANG PALING BENER. SETUJU.
what we want what we believe

Tempat akyu sih gak pernah pake fdj soalnya takut nanti ada BDJ (Binan DJ) atau CDJ (Cong DJ)

Quote from: astrid on 13/06/12, 17:02
# curcol dikit ya teman2.....

contoh:
di satu tempat baru dgn para owner yang baru kenal dunia ini...dia minta DJ nya Cew aja...pasti kalo DJ cew banyak yang dateng apalagi kalo DJnya cantik, pakaiannya tipis/toples....kalo udh tahap kedua mereka bilang...bisa FCUKABLE gak DJ nya.....

*dalam hati.....kalau pas yang dateng anak anak new clubbers mereka gak akan ambil pusing...yang penting pas, enak di kuping, sambil minum selesai....nah kalo yang tamunya emang ngeh sm cara main itu DJ...dan pas itu FDJ maen asal atau lebih parahnya mixtape an doang di laptop...cuma ngandelin tampang, body.......OMG malu abis kan.....

kalo udh begini mending ngundang DJ laki yang  mainnya bagus bisa ngangkat crowd juga dan pastinya ngefek ke revenuew itu tempat..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ya apa pun itu kalo emang bisa Fcukable janganlah make embel embel....dan kalaupun emang berkompeten gak perlu pake toples pun pasti akan di perhitungkan gigs kalian ...... *piss*



keep peace and PLUR

Ada tuh di jateng club baru yang bos nya minta residen dj nya cewe cantik tinggi dll waakakakakakak......hayo apa namanya

Quote from: deffd on 13/06/12, 21:28
Tempat akyu sih gak pernah pake fdj soalnya takut nanti ada BDJ (Binan DJ) atau CDJ (Cong DJ)

Bwahahahahaha .. Pak Defdi koclaaakkk ... (!) Hidup Kumis!!
[Founder/Owner]

MiLo Inc. ASIA
Event Organizer, Talents Management, & Promoter
Music Library: http://soundcloud.com/milo-inc
Rvlx Profile: http://ravelex.net/label/miloinc
TweetWorld: @MiloNopnop

 *tepuktangan*Buat Om Hajj Phuture: BETOL BETOL BETOL dan sebagai anak bawang putih abu2, saya pun tentu masih harus banyak berguru pada muh dan teman2 senior yang lain  *bgs*

Pokoknya sering2 deh curhat beginian, biar semakin cerah dunia per-EDM (an) negara tercinta ini.

:-* dari #demitpumping | #pocongracing
[Founder/Owner]

MiLo Inc. ASIA
Event Organizer, Talents Management, & Promoter
Music Library: http://soundcloud.com/milo-inc
Rvlx Profile: http://ravelex.net/label/miloinc
TweetWorld: @MiloNopnop

Quote from: astrid on 13/06/12, 17:02
# curcol dikit ya teman2.....

contoh:
di satu tempat baru dgn para owner yang baru kenal dunia ini...dia minta DJ nya Cew aja...pasti kalo DJ cew banyak yang dateng apalagi kalo DJnya cantik, pakaiannya tipis/toples....kalo udh tahap kedua mereka bilang...bisa FCUKABLE gak DJ nya.....

*dalam hati.....kalau pas yang dateng anak anak new clubbers mereka gak akan ambil pusing...yang penting pas, enak di kuping, sambil minum selesai....nah kalo yang tamunya emang ngeh sm cara main itu DJ...dan pas itu FDJ maen asal atau lebih parahnya mixtape an doang di laptop...cuma ngandelin tampang, body.......OMG malu abis kan.....

kalo udh begini mending ngundang DJ laki yang  mainnya bagus bisa ngangkat crowd juga dan pastinya ngefek ke revenuew itu tempat..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ya apa pun itu kalo emang bisa Fcukable janganlah make embel embel....dan kalaupun emang berkompeten gak perlu pake toples pun pasti akan di perhitungkan gigs kalian ...... *piss*



keep peace and PLUR
di kota ane juga ada tuh club yang model gituan (yang ane bold)
mainin mixtape? ,ada juga tuh ,padahal namanya udah gede loh di kancah edm Indonesia .hehe

jadi definisi event yang sukses itu apa sebenernya?
audio  - video - disco
I hear - I see  - I learn