Loader

[POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?

Started by Discomfort, 30/06/12, 14:49

Previous topic - Next topic

Apa yang membuat lo dateng ke party?

DJ yang main
6 (18.8%)
Musiknya
17 (53.1%)
Venue yang unik
0 (0%)
Gimmick (konsep acara, dekorasi, teknologi)
6 (18.8%)
SEXXX (cari cewe / liat sexy dj)
3 (9.4%)

Total Members Voted: 32

sexydj.jpg

Kemaren2 gw sempet baca di sini, ada sebuah thread menarik yg ngomongin soal bagaimana membuat event yg sukses. Namun demikian dari sekian banyak statement dan tips2 menarik di thread tsb, gw masih ngerasa clueless. Kenapa? Karena sukses enggaknya event masih diliat dari kacamata organizer/performer. Ini yg sebenernya masih agak gelap buat gw; apa iya yg sekarang dijual sama organizer skrg bener2 apa yg diinginkan crowd EDM sekarang?

Sebagai contoh, ketika fenomena "FDJ" mendadak jadi issue gede banget dan jadi cela seribu umat ( at least disini), gw sih ngeliatnya disisi laen mungkin ya club dan organizernya juga udh desperate, gak tau mo jual apa lagi, makanya kembali ke hal2 yg secara umum menjual ( dalam kasus ini, xes). Kenapa sampai mereka jual yg kayak gitu2 ya bisa jadi karena mereka juga gak tau crowdnya sendiri, konsumen mereka, maunya apa. Selain itu ya mungkin juga karena sebenernya club2 yg jualan "FDJ"  erotis itu sendiri ya emg marketnya bukan EDM crowd sebenar2nya. Mungkin emang targetnya ke oom2 gatel, pria2 salah tanning (sampe idungnya belang), dan sejenisnya, mungkin. Dari segi event sendiri, sejauh yg gw tau, "sekedar" provide quality music aja kadang gak bikin event jadi sukses juga (kalau iya, FDJ an ini juga gak bakal sampai kejadian kan?). Terbukti dengan berkali2 event yg perform quality content (lokal maupun import) ya EO nya rugi2 juga dan acaranya sepi2 aja.

So far, belum ada semacam statistik atau questioner, atau setidaknya discussion utk menjawab pertanyaan ini. Kalau ada mungkin ini bisa membantu dalam membuat event yg tidak hanya sukses untuk penyelenggara, tapi juga penonton/crowdnya. Mungkin agan2 petinggi Ravelex bisa bantu? Setidaknya, dari segment org2 yg menyambangi (note: asal kata sambang ya, bukan jambang. Kalo jambang lebih ke bang Rhoma) forum ini kan emg die hard EDM lovers toh? Jadi konteksnya tepat.

Demikian lah, sorry kalau ada salah2 kata. Sekali lagi tujuannya utk kebaikan bersama ya. Much appreciated..
Anarchy. Now

Ayo ditunggu pendapatnya dari para godfather of the scene..
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..

Mungkin lebih menarik kalau justru pendapatnya bukan lagi2 dari scene godfathernya sih ya? Model2 gw aja lah, regular customer, plain nobody hahaha
Anarchy. Now

@Discomfort,
kalau saya boleh berpendapat,fenomena ini dikarenakan semakin menjamurnya para pengusaha event organizer di indo,saya berbicara 'semarang sebagai contohnya karena menurut saya EDM sendiri sangat kurang sosialisasinya di masyarakat luas di indonesia,jadi para EO menggunakan segala cara untuk menarik crowd,walaupun dalam kurun waktu 2 tahun terakhir menggunakan"SEXIEST"atau dalam hal ini Wanita sebagai alat untuk mengundang crowd.
sosialisasi EDM sangat kalah di indonesia dibandingkan musik melayu yang berkembang sangat fantastis di indonesia,
alangkah baiknya menurut saya kita sebagai penikmat dan pelaku Dance schene mensosialisasikan musiknya terlebih dahulu kepada masyarakat luas,agar masyarakat mengenal dan menyukai terlebih dahulu,tapi jangan menggunakan EDM sebagai media perantara menjual suatu objek (Wanita dan keseksian nya/atau mungkin sebagai alat prostistusi),agar tidak selalu di cap jelek oleh masyarakat awam.kalau Dance music identik dengan free xes .

this is just my opinion,
:)

As a crowd i came for quality music, proper DJ, and unique venue. That's it!  8)
Let there be disco, on earth as in space

simple aja sih, good music, proper sound, rocking crowd. tiga2nya ga bisa dipisahin, mesti ada semua kalo suatu event pengen dibilang bagus. but that's just me. nyambung ga sih sama thread-nya? gw kurang nangkep sebenernya.

Quote from: danzig on 01/07/12, 07:23
simple aja sih, good music, proper sound, rocking crowd. tiga2nya ga bisa dipisahin, mesti ada semua kalo suatu event pengen dibilang bagus. but that's just me. nyambung ga sih sama thread-nya? gw kurang nangkep sebenernya.

Nyambung kok. My point is, mungkin udh waktunya crowd ditanya maunya apa, itu aja.
Anarchy. Now

Quote from: Discomfort on 01/07/12, 10:49
Quote from: danzig on 01/07/12, 07:23
simple aja sih, good music, proper sound, rocking crowd. tiga2nya ga bisa dipisahin, mesti ada semua kalo suatu event pengen dibilang bagus. but that's just me. nyambung ga sih sama thread-nya? gw kurang nangkep sebenernya.

Nyambung kok. My point is, mungkin udh waktunya crowd ditanya maunya apa, itu aja.

tergantung, which crowd..

Ya any crowd who have any interest in electronic dance music or music in general perhaps? Makanya gw sih nanya disini karena disini tempatnya bukan?

Gak complicated dan gak usah dibikin complicated kok, pertanyaan simple2 aja yg berhubungan sama scene ini. Misalnya; Kalau musti sampai bayar, lets say, 150 ribu, ekspektasi show seperti apa yg anda inginkan? So far kan buat bayar aja kdg2 org gak mau, terutama buat performer lokal, jadi ya ditanyain mau performance seperti apa sih benernya. Karena gak tau, nanya, daripada sok tau kan? Simple kok
Anarchy. Now

Quote from: Discomfort on 01/07/12, 11:49
Ya any crowd who have any interest in electronic dance music or music in general perhaps? Makanya gw sih nanya disini karena disini tempatnya bukan?

Gak complicated dan gak usah dibikin complicated kok, pertanyaan simple2 aja yg berhubungan sama scene ini. Misalnya; Kalau musti sampai bayar, lets say, 150 ribu, ekspektasi show seperti apa yg anda inginkan? So far kan buat bayar aja kdg2 org gak mau, terutama buat performer lokal, jadi ya ditanyain mau performance seperti apa sih benernya. Karena gak tau, nanya, daripada sok tau kan? Simple kok
i think personaly i want musical quality from perfomers,and great sound offcourse.that's it.!

Quote from: dj.pauL on 01/07/12, 11:54
Quote from: Discomfort on 01/07/12, 11:49
Ya any crowd who have any interest in electronic dance music or music in general perhaps? Makanya gw sih nanya disini karena disini tempatnya bukan?

Gak complicated dan gak usah dibikin complicated kok, pertanyaan simple2 aja yg berhubungan sama scene ini. Misalnya; Kalau musti sampai bayar, lets say, 150 ribu, ekspektasi show seperti apa yg anda inginkan? So far kan buat bayar aja kdg2 org gak mau, terutama buat performer lokal, jadi ya ditanyain mau performance seperti apa sih benernya. Karena gak tau, nanya, daripada sok tau kan? Simple kok
i think personaly i want musical quality from perfomers,and great sound offcourse.that's it.!

Kinda too general is it? For instance, lets say that there are 3 event with equally great performer quality, 3 equal sound system quality, 3 equally known great venue on one night. Which one do you choose? What would give an edge to a show? 
Anarchy. Now

Quote from: Discomfort on 01/07/12, 11:49
Ya any crowd who have any interest in electronic dance music or music in general perhaps? Makanya gw sih nanya disini karena disini tempatnya bukan?

Gak complicated dan gak usah dibikin complicated kok, pertanyaan simple2 aja yg berhubungan sama scene ini. Misalnya; Kalau musti sampai bayar, lets say, 150 ribu, ekspektasi show seperti apa yg anda inginkan? So far kan buat bayar aja kdg2 org gak mau, terutama buat performer lokal, jadi ya ditanyain mau performance seperti apa sih benernya. Karena gak tau, nanya, daripada sok tau kan? Simple kok

nah, crowd EDM kan macem2 tuh? ga bisa digeneralisir jg kan maunya gmn? ada yg pengen DJ topless, ada yang pengen DJ obscure dari rumania, misalnya ;D

Quote from: Discomfort on 01/07/12, 12:05
Kinda too general is it? For instance, lets say that there are 3 event with equally great performer quality, 3 equal sound system quality, 3 equally known great venue on one night. Which one do you choose? What would give an edge to a show? 

personal preference aja sih, lebih suka DJ yg mana dari ketiga itu..

in this discussion we return again to everyone who has different music tastes, and for a quality DJ that can be viewed from various aspects.

Beberapa indikator sukses menurut gua:

1. Acara jalan seperti rencana, rundown sesuai, tidak ada masalah keamanan.
2. Secara finansial tidak merugikan panitia, atau mungkin bisa untung besar.
3. Penonton senang, eventnya berkesan, creating buzz.

Salah satu diatas tercapai, gua rasa eventnya bisa dibilang sukses, tergantung si EO punya target apa.

Soal FDJ gua rasa hanya efek kagetan, FDJ adalah sosok unik yang gak biasa di dunia DJ yang sebelumnya didominasi laki laki. lama lama juga kalo udah terbiasa dengan DJ cewe diatas panggung, things will get back to normal, i hope.

soal F(uck) DJ, nah ini sih gak cuma terjadi di dunia DJ, di dunia dangdut ronggeng juga terjadi, tapi untuk pasar yang semestinya, hal ini gak ganggu industri musik secara keseluruhan. Industri musik indonesia sekarang justru punya ancaman baru yang dateng dari luar negeri. pamor artis lokal udah ga sebesar dulu lagi, karena orang bisa nonton musisi luar yg dateng bisa sebulan sekali. Hal yang sama terjadi di EDM lokal.

Soal club yang menyajikan hiburan esek2, mungkin mereka emang gak tahu maunya apa, atau mungkin mereka udah menyadari bahwa pasar general maunya yang kayak gitu. Pasar kebanyakan mungkin udah ga peduli lagi musiknya apaan, yang penting dia mabok, joget, ama NGAC*NG. Pertanyaannya apakah fenomena F(uck)DJ ini terjadi karena ada supplynya atau emang karena demandnya tinggi terus diada adain? Lalu apakah dengan menyetop praktek ini, bisa bakalan malah makin menggila? Orang indonesia paling seneng ama yang dilarang, makin dilarang makin seru. Kalo udah ga dilarang malah basi. :)

Yang bisa kita lakukan sekarang hanya sekedar menghimbau atau menghujat, tapi bisnisnya jalan terus, selama pengelola club masih merasa hal itu harus dilakukan demi nyari makan. Hal yang susah dilakukan di Indonesia, dimana Idealisme itu sama aja gak makan dan bisa dilakukan oleh orang yang ga butuh duit lagi. hehehe...
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

Quote from: Gober on 01/07/12, 12:31

Yang bisa kita lakukan sekarang hanya sekedar menghimbau atau menghujat, tapi bisnisnya jalan terus, selama pengelola club masih merasa hal itu harus dilakukan demi nyari makan. Hal yang susah dilakukan di Indonesia, dimana Idealisme itu sama aja gak makan dan bisa dilakukan oleh orang yang ga butuh duit lagi. hehehe...

susah kalau sudah berhubungan dengan perut,dan tidak akan ada pembahasan lagi.

Apa yang bikin orang pergi ke event?

1. DJnya terkenal, apa lagi Bule nomer sekian DJ MAG.

2. Konsep eventnya unik.

3. Lokasinya keren dan belum pernah dipakai sebelumnya.

4. Musiknya masuk.

5. Gimmick Partynya OK.

Eo sekarang kalau mau bikin party selalu puter kepala mikirin gimana bikin konsep party yang gokil, tempatnya keren dan lain lain. Ironisnya orang kadang gak terlalu peduli ama yang begituan, faktor nomer 1 masih jadi pertimbangan utama. Gua mengamati banyak party bawa DJ dengan nama itu itu mulu, orang sini ga bosen bosen tuh. Mau tuh DJ udah pernah kesini 3-4 kali (dalam waktu berdekatan), selama tuh DJ masih ngetop, pasti orang dateng.

Kunci sukses party (terutama festival / rave), yang paling utama adalah bawa siapa? Kalo punya konsep keren dan lain sebagainya, tapi lineupnya setengah setengah, dan punya target tinggi dan berharap crowd general mau dateng, kayaknya susah terjadi.

One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

lets say that there are 3 event with equally great performer quality, 3 equal sound system quality, 3 equally known great venue on one night. Which one do you choose? What would give an edge to a show? 

Jawaban dari gua :  siapa yang main
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

01/07/12, 13:36 #17 Last Edit: 01/07/12, 13:39 by Discomfort
- Good quality music. Check
- Good sound system. Check
- Good Venue. Check
- Good performer(s). Check

Ok, bukan mengeneralisir dan bukan bermaksud mengesampingkan taste ya, hanya berusaha mengerucutkan permasalahan aja, lets take "taste" out of the equation. Lets say that you're not into a certain genre of music, and all that necessity I've mention above are all fulfilled, what can actually sway you guys to see that certain show?

you might ask "Why the f is he trying to proof, asking all this? Showing off?". Fact is, ladies and gentlemen, this is show bizz. The moment the people behind it stopped asking what actually interest people to go see the show, the magic dies. Then people start to resort to easy stuff like topless female DJ's, stuff that gave a bad buzz to the scene itself, stuff that, again kills the magic, eventually.

Why all this fussing with magic? Apa ini? Sulap? Honestly? IMO, yeah, in a way. Magic is nothing but smoke and mirrors. But "magic" is actually the thing that binds the show itself. Those things we've listed above, those are the ingredients of that magic. Why do we go through all the hustle of going to certain club, certain places that sometimes are far far away from where we are? Magic. Magic is where we escape from the dreary, hectic, boring, grey, everyday lives. We listen to a good song, we close our eyes, we imagine things, magic happens. Again, in my opinion, this is the task given to show bizz entrepreneurs. No short of creating magics on stage. Now if we can have magic just by listening to good music in the comfort of our own place, why bother go to clubs, rave, parties and all that? Why bother paying?

But even magicians need help, magicians need people to tell them what to conjure in the first place, what places they wanna see, what are the things they love, what are they trying to escape from and all that. So again, I ask you guys. What do you want? Or don't want? Be imaginative, it doesn't have to be technical n all that. Anything, seriously





Anarchy. Now

i want more drugs!! MOARR!!












but on a serious note, gw sebagai penonton faktor yg gw pertimbangkan 99% musikalitas dari djnya (sudah pasti gw cek dulu sound si dj itu gw suka ato ngga..  kalo emang gw suka soundnya trus gw cari tau lagi is he fake or not? apakah dia emang passionate ama musik? ato cuman in it for the money/fame/bullshit) 1%nya lagi itu venuenya/crowdnya/etc.etc.

jujur aja kalo di dalam satu ruangan cuman ada gw dan dj yg gw suka maenin musik yg gw suka, fk the whole world! i'd be dancing the whole night!

oh iya bir juga perlu.. biar gak cape joget2

01/07/12, 15:58 #19 Last Edit: 01/07/12, 17:15 by phuture89
ikutan pendapat ya mas discomfort.

:: ini pendapat dr perspektif sebagai penikmat plus pelakunya ::

kalo gue pada dasarnya menghormati semua dj karena gue juga seorang dj. yang terpenting adl dj tersebut gak maen musik angkot dan musik aneh laennya yang secara visi dan selera berbeda tentunya dgn gue. hal selanjutnya:
1. dj nya penuh skill atau jelas skillnya, kenapa ? jadi gue bisa ngaca diri dan belajar dari setiap event yg gue datengin dr dj2 tersebut.
2. soal genre, tergantung tempat, kalo gue ke jakarta - bandung etc mungkin gue hunting2 event yang underground dengan dj2 musik underground yang tampil sebagai bahan belajar soal genre dan set nya dj2 tersebut ditambah senang-senang karena di regional gue jarang-jarang juga ada event begituan karena mayoritas semua eo dan semua event yang ada musiknya begitu2 aja, lagi2 jadi krn belajar.
3. tapi kalo mau seneng2 doang, lagi liburan di tempat antah brantah, semua club gue masukin yang penting bukan musik angkot, apalagi ada penari ularnya plus minum tequila dari tok#t. Sikat bir, badansa rame2.
i respect all dj's, cause we're all the same, spinnin good music for good people.

tapi tetap sesuai FAKTA, bahwa:
setiap event atau dj yang tampil akan dianggap baik bagi kelompoknya saja, bisa dibilang peta politik dance scene masih berjalan. yaitu, penilaian suatu event dan kualitas dj kadang gak fair hanya karena sebagian kelompok dan kelompok yang lain hanya mendukung kelompoknya saja. ya tapi mau diapain yah, emang udah didikan belanda "devide et empera" nya tertanam hingga kini, dan kadang idiom "keluarga diutamakan" menjadi lahirnya nepotisme dalam dance scene berjalan. tapi sebagian kecil sih ya...mayoritas pelaku edm di Indonesia udah bersatu dan fair banget dalam penilaian suatu event atau dj yang tampil (amin)

itu pendapat gue pribadi ya sebagai regular party goer dan dj yang masih belajar, maaf kalo sok tau, peace.
what we want what we believe

Quote from: Discomfort on 01/07/12, 13:36
Ok, bukan mengeneralisir dan bukan bermaksud mengesampingkan taste ya, hanya berusaha mengerucutkan permasalahan aja, lets take "taste" out of the equation. Lets say that you're not into a certain genre of music, and all that necessity I've mention above are all fulfilled, what can actually sway you guys to see that certain show?


really, ang, it's all about the music. jadi kalo pake premis lo gw jg bingung mesti jawab apa, hehe. palingan jatohnya ke hal2 trivial kaya jarak, harga, dsb.

Let me sum up this into 3 things.. 1. Free entry/guestlist (check) 2. Free drinks (buat yg demen cuma joinan aja..dan believe me populasinya banyak) (check) 3. Music? Sure why not..as long as it's cheesy enough to make 'em dancing..anyway for some ppl bad music suddenly sounds good if they're drunk already..

Truth hurts..
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..


Buat discomfort :
Kalo gue simpulin dr pendapat gue pribadi dr komen di atas jadinya ada 2 jenis crowd:
1. Spt yg david bilang, david tipe nya crowd yg memilih suatu event atas dasar kesesuaian selera nya. Sah dan wajar, orang punya selera masing-masing.
2. Crowd yg memiliki selera spt david, tp juga mencintai edm secara keseluruhan atau universal, yaitu menyukai semua genre dalam edm di setiap event dgn dj yang berbeda namun tentunya bukan musik non edm spt yg kita ketahui bersama.

Maksud gue adl, utk meluruskan juga utk temen temen yg baru belajar edm atau member baru di rvlx ga mengkotak-kotak edm. Semua jenis genre edm adl musik yang baik, walau di dalamnya terbagi lagi menjadi dua yaitu musik yang komersil dan non komersil. Nah soal music taste dll gue ga berani dan belum pantas komen, krn senior senior di rvlx aja ga terlalu banyak komen soal ini, cara mrk mendidik kita ttg musik yg baik adl dgn event dan eksis nya mrk di genre yg mrk usung hingga sampai hari ini kita mengenalnya dan belajar darinya.

Nah, kalo udh gini ada 2 tipe crowd yg berbeda gmana ya ?  Butuh jawaban juga sih gue utk bahan pembelajaran.
what we want what we believe