Loader

[POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?

Started by Discomfort, 30/06/12, 14:49

Previous topic - Next topic

Apa yang membuat lo dateng ke party?

DJ yang main
6 (18.8%)
Musiknya
17 (53.1%)
Venue yang unik
0 (0%)
Gimmick (konsep acara, dekorasi, teknologi)
6 (18.8%)
SEXXX (cari cewe / liat sexy dj)
3 (9.4%)

Total Members Voted: 32

Quote from: Gober on 05/07/12, 12:29
Hahaha... Genre baru!
Lagunya tematik sekali, and very inspiring (untuk jadi tukang ojek).

Mari kita simak clipnya:



buakakakaka....ya dari semua opini yang ada, semoga edm kita maju terus ga mundur-mundur. nah ini buat lagu penyemangat biar maju terus LOL (mari bagoyang bang....tolong yah kanan 7 kiri 5..rapet!)

what we want what we believe

Room udah makin nyaman.. jadi pada males ke rave :-X

Atau jaman dulu rave jarang razia dan belum ada test urin kali yah....skr kan tau sendiri....ahayabb id anam anam
what we want what we believe

no offense ya, tapi kenapa harus ada drug reference ya di hampir setiap post disini.. if you're into drugs, so be it, gak perlu bilang2, kasian buat yg baru mulai kaya gw kan jadi kepikiran kalo mau enjoy music harus ada vitamin

Re: [POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?
coba kalo dance music drug-free.. dijamin org2 lebih selektif milih musik kalo emang dalam keadaan sadar.. but then again, popular genre disini sih kayanya gak bisa dinikmatin tanpa pengaruh obat2an.. which i think is RETARDED!

sekali lagi ini cuman pendapat penonton aja, gw cuman penggemar dan bukan dj pro

Quote from: David Tjin on 08/07/12, 22:27


Re: [POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?
coba kalo dance music drug-free.. dijamin org2 lebih selektif milih musik kalo emang dalam keadaan sadar.. but then again, popular genre disini sih kayanya gak bisa dinikmatin tanpa pengaruh obat2an.. which i think is RETARDED!

NOTED!!!

09/07/12, 08:13 #80 Last Edit: 09/07/12, 08:24 by phuture89
Temen2 jangan mencontoh hal yg tidak baik. Soal drugs emang ga perlu buat mencintai musik dan into the music kok, kalo gue sekali kali boleh biar ngabisin barang. Tuh dgr buat yang lain, khususnya yg baru, drugs don't work, but it work for me.

Bicara apa saya ini! Jangan dengarkan saya, saya tidak benar :)

Sekali lagi pesan dr BNN.
Jangan gunakan narkoba, ingatlah keluarga.

*why so seriuos ? :)
what we want what we believe

Wah vid lo mau jadi duta anti narkoba? Wekekekeke..gw rasa apa yg disampein david ada benernya kok dan ga bermaksud menyinggung pihak tertentu..

Gw setuju sama dia..music sama drugs itu harus dipisahin..apalagi untuk pembahasan di forum kaya ravelex yg tujuannya untuk memajukan dan mendidik pelaku dan penikmat edm indonesia kan?? Kasian kalo ada anak2 baru yg jd penikmat dan pelaku mereka jadinya malah menyalahartikan soal pembahasan drugs ini (well dari yg mungkin sekedar omongan jokes aja) kalo tokoh yg dianggap senior atau pelaku yg udah lama seneng ngebahas soal drugs saat membicarakan soal musik..

This is just my opinion..gw tau kok gimana drugs kaya ecstasy mempengaruhi dance music jaman dulu dari jaman northern soul sampe gelombang early acid house di UK..but this is the future right :)

Peace
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..

Quote from: ^rustyman^ on 08/07/12, 16:50
Room udah makin nyaman.. jadi pada males ke rave :-X
RT!

picture hosting
www.mixcloud.com/anggasaputr

Quote from: anggabc on 09/07/12, 09:01
Quote from: ^rustyman^ on 08/07/12, 16:50
Room udah makin nyaman.. jadi pada males ke rave :-X
RT!
I'm still in love with raves ;)

Quote from: David Tjin on 08/07/12, 22:27
no offense ya, tapi kenapa harus ada drug reference ya di hampir setiap post disini.. if you're into drugs, so be it, gak perlu bilang2, kasian buat yg baru mulai kaya gw kan jadi kepikiran kalo mau enjoy music harus ada vitamin

Re: [POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?
coba kalo dance music drug-free.. dijamin org2 lebih selektif milih musik kalo emang dalam keadaan sadar.. but then again, popular genre disini sih kayanya gak bisa dinikmatin tanpa pengaruh obat2an.. which i think is RETARDED!

sekali lagi ini cuman pendapat penonton aja, gw cuman penggemar dan bukan dj pro

maaf saya mau nanya,yg dimaksud underground disini tu kayak gimana ya? musik? mindset? atau movement? atau musik minioritas itu dianggap underground? atau mungkin udah pernah ada pembahasan underground belum di thread lain?

mohon pencerahan...


Quote from: David Tjin on 08/07/12, 22:27
no offense ya, tapi kenapa harus ada drug reference ya di hampir setiap post disini.. if you're into drugs, so be it, gak perlu bilang2, kasian buat yg baru mulai kaya gw kan jadi kepikiran kalo mau enjoy music harus ada vitamin

Re: [POLL] Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?
coba kalo dance music drug-free.. dijamin org2 lebih selektif milih musik kalo emang dalam keadaan sadar.. but then again, popular genre disini sih kayanya gak bisa dinikmatin tanpa pengaruh obat2an.. which i think is RETARDED!


@David

Ngobat apa enggak sih itu pilihan personal, ada yg mo ngobat ya silahkan, enggak silahkan. So called "retardations" came in many form, whether the person involved used drugs or not. I've seen drug free idiots getting high on self righteousness as often as I see idiots taking drugs as a way to get recognitions. As far as I see here, drug related comments were nothing but jokes anyway, so perhaps its shouldn't be taken too seriously.     

Anarchy. Now

Quote from: Rizko Pradana. A on 10/07/12, 02:18
maaf saya mau nanya,yg dimaksud underground disini tu kayak gimana ya? musik? mindset? atau movement? atau musik minioritas itu dianggap underground? atau mungkin udah pernah ada pembahasan underground belum di thread lain?

mohon pencerahan...

IMHO, ini cukup menarik utk dibahas juga. Secara embel2 "underground" mendadak jadi big deal sekarang. Way I see it, not much difference. Mainstream, underground, indie, major, apalah itu. Nothing but labels for markets. Apa yg sekarang underground at some point bakal jadi mainstream dan bisa balik lagi dari mainstream mendadak jadi underground lagi ketika approach nya dirubah. Sedangkan Indie dan Major, mungkin hubungannya cuma sama modus distribusi dan pada kasus2 tertentu, besaran modal yang dikeluarkan. Yang jelas baik underground maupun mainstream, indie maupun major, yang penting adalah profesionalisme dalam menjalankannya, karena manapun jalan yang ditempuh, semuanya punya potensi yang sama untuk menjadi besar
Anarchy. Now

Underground udah jadi komoditas sekarang..bukan ideologi lagi..imho
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..

10/07/12, 13:15 #89 Last Edit: 10/07/12, 13:17 by Discomfort
Quote from: nandi_binus on 10/07/12, 12:59
Underground udah jadi komoditas sekarang..bukan ideologi lagi..imho

Hahahha, whaddaya expect broh, we live in a capitalistic world; everything is a commodity. On the other hand, gak berarti juga gak ada yg mempertahankan underground secara ideologis. Tidak hanya ada, tapi gw rasa gak mungkin gak ada, secara the so called mainstream pun bergantung kepada keberadaan underground ini; seperti yg gw bilang tadi, apapun yg mainstream ya awalnya underground2 juga, and vice versa; apapun yg underground at some point akan jadi mainstream juga.
Anarchy. Now

Quote from: Discomfort on 10/07/12, 12:10
@David

Ngobat apa enggak sih itu pilihan personal, ada yg mo ngobat ya silahkan, enggak silahkan. So called "retardations" came in many form, whether the person involved used drugs or not. I've seen drug free idiots getting high on self righteousness as often as I see idiots taking drugs as a way to get recognitions. As far as I see here, drug related comments were nothing but jokes anyway, so perhaps its shouldn't be taken too seriously.     

hehe to each their own, man.. but if you ask me, id rather be drug free idiot gettn high on self righteousness than idiot taking drugs as a way to get recognitions

dan juga kalo lo baca lagi post gw, yg gw bilang sih if youre into drugs so be it, gak perlu bilang2 ahahaha selain bahaya buat yg ngomong, bahaya juga buat yg baca kalo ngga ngerti dan iman gak kuat

as far as joke goes, drugs =/= cool

QuoteIMHO, ini cukup menarik utk dibahas juga. Secara embel2 "underground" mendadak jadi big deal sekarang. Way I see it, not much difference. Mainstream, underground, indie, major, apalah itu. Nothing but labels for markets. Apa yg sekarang underground at some point bakal jadi mainstream dan bisa balik lagi dari mainstream mendadak jadi underground lagi ketika approach nya dirubah. Sedangkan Indie dan Major, mungkin hubungannya cuma sama modus distribusi dan pada kasus2 tertentu, besaran modal yang dikeluarkan. Yang jelas baik underground maupun mainstream, indie maupun major, yang penting adalah profesionalisme dalam menjalankannya, karena manapun jalan yang ditempuh, semuanya punya potensi yang sama untuk menjadi besar

oke underground berarti musik yang paling sedikit mainin kalo gitu ya...aka genre minioritas....
thanks bro penjelasannya..

seru jg nie baca 4 pages subject ini... mau ikut share nih dari kota pahlawan :

kayanya ga cuman jakarta atau mgkn kota2 lain yg mengalami kebuntuan atau mgkn kepenatan EDMnya.. dimasa awal saya kuliah sampai usia mendekati kepala 3 skrg, perbedaan crowdnya amat sangat terasa bgt..

disini saya ga akan ngomong soal quality music, bener2 membahas dr sisi crowd ( karena awalnya saya dlu jg seorang crowd ) :
Loncat ke masa saya doyan clubbing, salah satu club di sby yg proper full dj saat itu Vertical Six (V6) ( udah tutup skrg ).. jadi salah satu barometer musik EDM di sby.. dlu tuh buat saya mindsetnya anak muda saat itu dandan ke V6 rapi jali, pake parfum paling wangi, eksis dah pokoknya biar bisa tebar pesona.. hehehe, jogedan samping dj booth, seru bgtlah.. dj2 yg dlu pernah maen di v6 saya yakin seratus persen senang bgt karena happeningnya yg luar biasa saat itu...

lambat laun menurut saya mindset itu berubah skrg semua crowd cari private room...,

okelah klo clubber usia 35/40 thn keatas lari ke room buat entertain kolega, rekan bisnis, dll secara lebih private dan ga keliatan umum...

yg saya bingungkan kenapa yg clubber muda ini jg pada kesana ya?  (?)

mindsetnya udah yg baju santai, celana pendek, sandal jepit / crocs ketemu reception tgl bilang room ini atas nama ini...

siapa yg memulai perubahan mindset ini? apakah dari clubnya, atau yg clubber tua salah ngracunin clubber mudanya? atau gmana?

klo mau menjawab yg ditanyakan diatas apa yg diinginkan mayoritas crowd skrg ya itu td kali ya :
ada bossnya, bukain room, dtg, mau kubam / substance, pasang mixtape atau udah ada alat teman djnya  maen, sewa LC mgkn, lampu dimatiin.. udah gt mulu alurnya...

yg lebih menyedihkan : musik jadi nomer sekian sekian sekian dan sekian...
 
so let's face it...

sedikit sharing : dlu saya bersama beberapa teman dj, mc, dan vj sby punya dance radio show weekly di salah satu radio remaja yg notabene sidestream, kita beri kesempatan dj2 sby utk maen idealis sesuai dgn genrenya.. dance radio show kami pun hanya bertahan 9 bulan... bukan karena acr dance radionya ga laku tp karena radio sidestream ini pun berubah menjadi radio mainstream 'hits terbaik dunia' 

tinggal skrg kita yg masih punya komitmen utk mempertahankan idealis kita sesuai dgn genre kita dgn teman2 atau clubber2 dan komunitas yg sevisi dan semisi ama kita, kita galang utk kualitas dance music ini biar ga mati / tetep eksis dan stay in the hall...  ;D

cheers, *tuangbeer*





 




Quote from: dirtynumbangelboy on 09/07/12, 16:45
Quote from: anggabc on 09/07/12, 09:01
Quote from: ^rustyman^ on 08/07/12, 16:50
Room udah makin nyaman.. jadi pada males ke rave :-X
RT!
I'm still in love with raves ;)

me too! yang aman dan nyaman tentunya! 8) ;D
..HNN..

Apa sebenarnya yg diinginkan EDM crowd?

We want a great night !

Basically , gw sebelum jadi DJ , awalnya ya crowd2 juga ..  biasanya sebelum berangkat ke event/club , gw pastiin kalo konsepnya sesuai dengan ekspetasi gw/info yg gw dapat ( jangan sampai gw pengen lagu2 yang kesannya "BOOM!" , eh malah dapet lagu untuk chilling out .. begitupun sebaliknya ) .

soal musik komersil atau nggak komersil / request atau nggak request , menurut gw itu tradisi yang nggak sengaja kebentuk entah karena dj / pihak clubnya .

satu contoh , waktu itu gw regular crowd yang ngga ngerti sama sekali tentang musiknya (yang penting enak , ya joget ! ) .. suatu saat , djnya mainin 1 lagu yang sama , yang selalu gw dengerin tiap gw kesana , lama2 gw jadi "terbiasa" dan ujung2nya malah "suka" dan berharap bakal dengerin tuh lagu lagi pas gw ksana ...

jadi (mungkin) crowd2 pada suka lagu imissyoumorenatetetoweet ya karena mereka udah terbiasa dan udah jadi suka juga.. gw pernah baca soal "keterbiasaan" ini dari research soal psikologi musik (gw lupa linknya , tapi dari web psikologi "kondang" gitu , ntar gw cari lagi dah ) ... dan gw pernah iseng2 coba , gw donlot salah satu album nya groove armada ( which is gw belom tau itu siapa waktu itu ) , dengerin beberapa kali ulang2 , eh lama2 jadi suka juga dan malah sekarang gw kumpulin full discographynya.

jadi menurut gw , there's nothing wrong with the crowds , they just need to have fun ( sesuai dengan ekspektasi mereka , entah itu party yang chill , massive , kenceng , whatever :D )
No Bass , No Life

Salam semuanya,

maaf ikutan menyumbang sedikit tulisan di thread ini. Dalam hal ini mewakili venue :) PC Club & Lounge.

Apa yang diinginkan EDM Crowd?
Itu pertanyaan yang sangat bagus sekali, kami selalku venue pada saat awal start mebuka PC Club & Lounge juga menanyakan itu, dengan pemikiran crowd rame otomatis revenue ok. Kenapa revenue, ya karena sebagai pelaku bisnis yang utama adalah revenue; dan investment rate of return.

Semenjak PC Club & Lounge berdiri dan jalan sebagai Club yaitu June 2008, kami selalu mencoba formula-formula baru untuk mendatangkan crowd, mungkin sudah kita coba semuanya, tapi mungkin seperti yang diketahui Palembang tahun 2008 musik EDM masih sangat relative baru di telinga. House music bus kota masih menjadi mainstream di kota ini. Dari awal kita menetapkan musik harus berkualitas, dan syukur sampai saat ini di umur 4 tahun, PC Club & Lounge masih komit memberikan genre musik yang beda.

Awalnya kita bertanya crowd maunya apa, mulai dari musik, performer, gimmick dan lain-lainnya.
DJ perempuan --> Check
Minuman terjangkau ---> Check
Venue Dingin --> Check
Musik yang ok ---> Check

It works TAPI hanya sebentar setelah itu tenggelam lagi, dicoba formula baru yang lain lagi, dengan gimmick-gimmick seperti dancer dan PR untuk drinks. Hampir semua formula sudah kita coba di Palembang; Up and Down begitu terus, apalagi di tahun pertama dan kedua, memasuki tahun ketiga PC menjaid lebih matang dalam musik dan crowd, setidaknya untuk PC menyesuaikan dengan market Palembang itu seperti ini
DJ --> Male or Female yang penting musiknya berkualitas
Minuman ---> Standar Club
Gimmick ---> Live Music & Sexy Dancers
Team Marketing dan Management yang solid dan strategis untuk brand awareness.

Tapi tetap in the end of the month yang paling penting adalah warna BIRU atau MERAH di Profit & Loss report.
Tentang diskusi thread lain mengenai female DJ jujur pada awal PC jalan, kita prefer female DJ sebab itu yang dikehendaki oleh crowd berdasarkan survey, tetapi semakin berjalannya waktu 'ideologi' itu bergeser, kita mengusung Good Quality DJ (terutama event-event in-house), jika ada EO yang membuat event pun tetap kita filter.

Di satu sisi, kita mau memajukan EDM scene,  terutama di Sumatera khususnya Palembang; we love good music, we love quality crowd. Tapi di sisi lain, seberapa tahan operational cost dan investment yang dikucurkan untuk komit. Mungkin itu yang membuat beberapa club di Palembang kurang bisa bertahan dengan komitmennya. Seperti awal PC berdiri maaf jika Progressive DJ of The Year diberi Request-an lagu I Got A Feeling nya B.E.P., venue request ke DJ nya sebab request-an dari salah satu big spender yang saat itu sudah open 8 bottles and counting. Walau venue berat melakukannya tapi itu HARUS by the book :)

Tapi syukur saat ini crowd di PC sudah bisa appreciates good quality music, justru harus menjadi trendsetter music di kota ini. Semoga saja ini bisa bertahan terus.

Mohon maaf jika tulisan ini agak gimana-gimana gitu. Bukannya membela tapi itulah apa adanya yang terjadi di EDM scene Palembang. Just our 2 Cents....

Hormat kami ke senior-senior di Ravelex

PC Club & Lounge

1998-2005: art, music, venue, line up, concept.
2005-2008: art, music, venue, line up, concept, community.
2008-2010: music, venue, line up, concept, community, existence.
2010-2012: existence, style, trend.

just saying..

Quote from: PC CL on 16/07/12, 13:03
Salam semuanya,

maaf ikutan menyumbang sedikit tulisan di thread ini. Dalam hal ini mewakili venue :) PC Club & Lounge.

Apa yang diinginkan EDM Crowd?
Itu pertanyaan yang sangat bagus sekali, kami selalku venue pada saat awal start mebuka PC Club & Lounge juga menanyakan itu, dengan pemikiran crowd rame otomatis revenue ok. Kenapa revenue, ya karena sebagai pelaku bisnis yang utama adalah revenue; dan investment rate of return.

Semenjak PC Club & Lounge berdiri dan jalan sebagai Club yaitu June 2008, kami selalu mencoba formula-formula baru untuk mendatangkan crowd, mungkin sudah kita coba semuanya, tapi mungkin seperti yang diketahui Palembang tahun 2008 musik EDM masih sangat relative baru di telinga. House music bus kota masih menjadi mainstream di kota ini. Dari awal kita menetapkan musik harus berkualitas, dan syukur sampai saat ini di umur 4 tahun, PC Club & Lounge masih komit memberikan genre musik yang beda.

Awalnya kita bertanya crowd maunya apa, mulai dari musik, performer, gimmick dan lain-lainnya.
DJ perempuan --> Check
Minuman terjangkau ---> Check
Venue Dingin --> Check
Musik yang ok ---> Check

It works TAPI hanya sebentar setelah itu tenggelam lagi, dicoba formula baru yang lain lagi, dengan gimmick-gimmick seperti dancer dan PR untuk drinks. Hampir semua formula sudah kita coba di Palembang; Up and Down begitu terus, apalagi di tahun pertama dan kedua, memasuki tahun ketiga PC menjaid lebih matang dalam musik dan crowd, setidaknya untuk PC menyesuaikan dengan market Palembang itu seperti ini
DJ --> Male or Female yang penting musiknya berkualitas
Minuman ---> Standar Club
Gimmick ---> Live Music & Sexy Dancers
Team Marketing dan Management yang solid dan strategis untuk brand awareness.

Tapi tetap in the end of the month yang paling penting adalah warna BIRU atau MERAH di Profit & Loss report.
Tentang diskusi thread lain mengenai female DJ jujur pada awal PC jalan, kita prefer female DJ sebab itu yang dikehendaki oleh crowd berdasarkan survey, tetapi semakin berjalannya waktu 'ideologi' itu bergeser, kita mengusung Good Quality DJ (terutama event-event in-house), jika ada EO yang membuat event pun tetap kita filter.

Di satu sisi, kita mau memajukan EDM scene,  terutama di Sumatera khususnya Palembang; we love good music, we love quality crowd. Tapi di sisi lain, seberapa tahan operational cost dan investment yang dikucurkan untuk komit. Mungkin itu yang membuat beberapa club di Palembang kurang bisa bertahan dengan komitmennya. Seperti awal PC berdiri maaf jika Progressive DJ of The Year diberi Request-an lagu I Got A Feeling nya B.E.P., venue request ke DJ nya sebab request-an dari salah satu big spender yang saat itu sudah open 8 bottles and counting. Walau venue berat melakukannya tapi itu HARUS by the book :)

Tapi syukur saat ini crowd di PC sudah bisa appreciates good quality music, justru harus menjadi trendsetter music di kota ini. Semoga saja ini bisa bertahan terus.

Mohon maaf jika tulisan ini agak gimana-gimana gitu. Bukannya membela tapi itulah apa adanya yang terjadi di EDM scene Palembang. Just our 2 Cents....

Hormat kami ke senior-senior di Ravelex

PC Club & Lounge


*bgs* *bgs* *bgs*

Udah spending 8 botol dan dapet priviledge untuk request ke prog dj of the year dan harus dimainin? table service crowd are the king everywhere..you play what they want or you get boot fo' sure..Gw rasa memang perlu ada tulisan "NO REQUEST" di tiap DJ booth di club seluruh indonesia..kalo thread ini membahas apa yg crowd mau gw rasa itu apa yg DJ mau :) salah satunya..

No offense..
I love all kinds of house, but i love that deep shit, the real shit, makes you bump your head..