Loader

Djakarta Warehouse Project 2012 Report

Started by Gober, 31/12/12, 21:17

Previous topic - Next topic
dwp12report.jpg

Massive! Itulah kata yang bisa kita ucapkan setelah pulang dari Djakarta Warehouse Project 2012 yang digelar di Istora Senayan pada Jumat malam 7 Desember kemarin. Ribuan orang yang datang membuat Istora senayan penuh sesak jadi saksi kesuksesan event ini. 3 area yang disediakan sepertinya tidak cukup untuk menampung crowd yang datang tak hanya dari Jakarta dan kota besar lain di Indonesia, tapi juga kita banyak melihat crowd Internasional. Promotor event ini, Ismaya Live, telah sukses membuat festival yang berkelas dunia dengan lineup yang sangat variatif dan berbobot.

Event ini dimulai pukul 19.00, molor sejam dari waktu yang direncanakan yaitu pukul 18.00. Hal ini bisa dimaklumi, karena kondisi jalan di Jakarta saat itu macet, apalagi ternyata didepan Istora persis ada Jakcloth festival yang membuat parkiran mobil susah ditemukan, kita harus putar otak untuk bisa mencari parkir di senayan saat itu.

Masuk gerbang utama, kita bisa dengar musik Dubstep dan Drum N Bass diputar di Area Neon Jungle yang dimainkan oleh Massive Kontrol, DMZ dan Jerome. Area ini adalah area pertama kita lihat di festival ini karena letaknya persis disamping pintu masuk. Area outdoor ini memasang panggung yang cukup besar dengan LED raksasa berbentuk permata. Di area ini juga kita bisa dengar beberapa pentolan musik underground. Buat yang demen dengan musik sayap kiri sepertinya disini tempat yang cocok. Walau musiknya bawah tanah, tapi ternyata crowd yang stay di area ini cukup ramai dan sangat antusias dengan dj yang tampil di area ini. Musik yang dimainkan di area ini cukup variatif mulai dari Nina Kraviz yang main Deeep House, French Electro dari Gessaffelstein dan Brodonski, House dari A-Trak dan ditutup oleh Knife Party yang awalnya main cukup kencang dengan complex electro tapi akhirnya dia menutup setnya dengan Dubstep yang sudah ditunggu tunggu.

Lanjut ke area berikutnya, setelah muter muter di area bazaar dan food town, kita bisa ngadem kedalam Cosmic Station, area yang menempati hall indoor Istora Senayan. Dibuka dengan permainan oleh Christaline, Mardial dan Groove Mechanics yang terbagung dalam komunitas Abletonindo, lalu dilanjutkan oleh Romeo, Dragonfly House Mafia lalu dilanjutkan dengan salah satu band yang ditunggu tunggu yaitu Late Night Alumni. Setelah LNA selesai main musik mulai dinaikkan intensitasnya dengan naiknya Winky keatas panggung sebelum Porter Robinson, Markus Schulz dan Paul van Dyk main. Tapi dingin bukan berarti musik yang dimainkan di area ini santai, justru sebaliknya. Di area ini kita bisa liat lineup yang mainin musik keras mulai dari Progressive sampai Trance. Sebagai area terbesar di festival ini, panggungnya dibuat super megah, penonton dimanjakan dengan tata suara yang dahsyat, deretan lighting dengan teknologi terbaru dan 4 laser multicolor yang ngeblend dengan permainan dj.

Sudah puas ngademnya, kita memutuskan untuk jalan ke area terakhir yaitu MLD Spot Area. Untuk keluar dari area Cosmic Station butuh sedikit kesabaran, berhubung jam udah mulai larut, dan semakin banyak partygoers hilir mudik, kita harus ngantri untuk bisa keluar dari area ini. Saat sudah diluar, dan menuju ke area selanjutnya, kita harus puas nongkrong jauh dibelakang, karena crowd di area ini sudah cukup padat dan susah menembus maju untuk bisa menikmati musik lebih dekat. Penuh sesaknya area ini bisa dimengerti, secara di area ini musiknya bisa dibilang sangat mainstream dan menjual. Area ini dibuka dengan penampilan DJ Anzamarch, trio Midnite Quickie, Blowfish RnB Nation, Anton dan Hogi dengan TOP AV Setnya lalu resident Dj Dragonfly yang tergabung dalam Creme de la Creme. Penampilan selanjutnya adalah salah satu hal yang membuat area ini terisi penuh karena crowd sangat antusias dengan permainan  Angger Dimas, local talent yang sudah sukses menembus scene EDM Internasional. Sayangnya beberapa saat sebelum Angger Dimas selesai main, Istora Senayan diguyur hujan cukup deras yang membuat banyak orang melipir untuk mencari tempat meneduh. Walaupun begitu kita liat masih banyak orang yang cuek gak perduli dengan guyuran hujan, tapi sayangnya setelah kurang lebih 15 menit tidak ada tanda tanda hujan mereda, akhirnya panggung ini harus dimatikan sementara. Kondisi ini membuat banyak orang memutuskan untuk ke area indoor. Hujan akhirnya mereda 40 menit kemudian, langsung dilanjutkan dengan penampilan Calvin Harris. Area ini otomatis kembali dipenuhi oleh fans dari produser asal Inggris ini. Calvin Harris membawakan lagu lagu lamanya dari album I Created Disco, Ready for the Weekend sampai album terbarunya 18 Months. Setelah puas dengan penampilan Calvin Harris, area ini ditutup oleh Avicii yang kembali lagi ke Jakarta setelah dibulan April lalu berhasil menjual sold out solo eventnya di Bengkel Nightpark.

Overall Djakarta Warehouse Project Tahun ini adalah festival tersukses dan terbesar tahun ini. Kita terpuaskan dengan pilihan musik yang sangat variatif dan penampilan dari musisi lokal dan Internasional yang solid. Selain itu Ismaya Live berhasil mengorganize sebuah event yang cukup rapi dan bisa disejajarkan dengan event Internasional. Kita berharap tahun depan festival ini bisa diangkat ke level lebih tinggi lagi. Gak sabar menunggu setahun lagi, See you in DWP 2013...
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

Setuju!! Massive!!!

dari 3 event yang relatif berbarengan (DWP, Zouk Out, Thrist) gw rasa DWP ini yang progress dari taun ke taun nya semakin bagus!

mulai dari konsep, line up, penyajian, service selalu ada progress dari tahun - tahun sebelumnya.

bravo!! semoga next DWP will be more massive!!!
IF WE WERE SATAN THEN GOD IS THE DJ