Loader

KOMPAS : (PAJAK) TAX & SERVICE CLUB NAIK 75%

Started by JakClubbers_Media, 07/08/09, 15:28

Previous topic - Next topic
07/08/09, 15:28 Last Edit: 07/08/09, 15:46 by JakClubbers_Media


Guys ada yang baca koran KOMPAS ini hari ? (Jumat , 7 Agustus 2009)

di bagian bisnis ada JELAS banget tertera demikian

bagi yang belum baca , kita summary aja beberapa poin penting :

+ Tempat Hiburan seperti PANTI PIJAT , KARAOKE dan KELAB MALAM akan dikenakan pajak yang sama dengan PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH yaitu 75% (ujar Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , Harry Azhar Aziz)


+Menurut Harry , hiburan tersebut dikenai tarif tertinggi karena tingkat elastisitas terhadap harga jualnya yang rendah . Artinya mesikipun tarif layanan dinaikan , tidak akan mengurangi jumlah konsumen sebab pengguna jasa merupakan kelompok masyarakat kelas menengah keatas .

tanggapan dari Clubbing industry jelas negatif .. beberapa management Club yang sempat kami hubungi jelas - jelas kaget dan baru mendengar kabar buruk ini .

Belum ada kabar mengenai pemberlakuan kenaikan pajak ini , tetapi Efek domino akan segera terasa di Clubbing industry (KRISIS)

:'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(

gilak naek 75%.. can u imagine yg tadinya 1000 jadi 1750 gilak aja..

hopefully dengan semakin mahal moga2 kualitas semakin bagus terutama lagu2nya..

Quote from: David Tjin on 07/08/09, 21:24
gilak naek 75%.. can u imagine yg tadinya 1000 jadi 1750 gilak aja..

hopefully dengan semakin mahal moga2 kualitas semakin bagus terutama lagu2nya..

Dengan naiknya PAJAK , Otomatis  harga juga NAIK ... well karena ini bukan policy dari CLUB  tapi dari PEMERENTAH  .. maka pihak CLUB kemingkinan akan mengaami penurunan pengunjung

penurunan pengunjung ini akan berdampak pada berkurangnnya profit E.O atau DJ ...

menurut anda penurunan profit bagi DJ ini akan berdampak bagaimana ? Kualitas Lagu Naik atau Turun ?

logikanya gini : Kalo Orang Kerja Dibayar Kecil .. Kerja'nya jadi tambah BerKualiatas atau jadi ogah2an ?

haduh2... bingung deh komentar apa :( keluh kesah aja deh :'(
ini diberlakukan mulai kapan sih?? trus UU yang diberlakuin yang mana ya?? apa baru R-UU aja?
payah deh.. :-\ :-\ ga memajukan pemasukan melalui industri hiburan :-\ :-\

Kasian nie club2 kecil...
Yg ad tu2p aj smua club biz pajaknya gila jg 75%

eo makin jarang buat acara,club makin sepi
paling yg rame itu2 aj..

Quote from: JakClubbers_Media on 07/08/09, 23:48
Quote from: David Tjin on 07/08/09, 21:24
gilak naek 75%.. can u imagine yg tadinya 1000 jadi 1750 gilak aja..

hopefully dengan semakin mahal moga2 kualitas semakin bagus terutama lagu2nya..

Dengan naiknya PAJAK , Otomatis  harga juga NAIK ... well karena ini bukan policy dari CLUB  tapi dari PEMERENTAH  .. maka pihak CLUB kemingkinan akan mengaami penurunan pengunjung

penurunan pengunjung ini akan berdampak pada berkurangnnya profit E.O atau DJ ...

menurut anda penurunan profit bagi DJ ini akan berdampak bagaimana ? Kualitas Lagu Naik atau Turun ?

logikanya gini : Kalo Orang Kerja Dibayar Kecil .. Kerja'nya jadi tambah BerKualiatas atau jadi ogah2an ?

gw bukan profesional dj, tapi kalo namanya kerjaan bukannya kita harus ngasih 110% ya? kalo gak suka ya jgn diambil tapi kalo emang diambil at least give it your best.. do it for the music hehe..

tapi ngomong2 bukannya ini indonesia ya?? kita kan punya org buat ngurus2 pajak kan biar lempeng2 aja hiehehehe.. kaya2nya sebagian club owner malah seneng ada alasan buat naekin harga

udah pasti atau baru wacana nih sobb?
audio  - video - disco
I hear - I see  - I learn

yah profit bkalan anjlok nih....huhuhu....
still with another sound!!

iya gua juga tadi pagi baca. well sebenernya kaget juga sih. tapi ada benernya juga, penggemar hiburan malam adalah kalangan yang elastisitas terhadap harga jual rendah, sehingga dengan kenaikan harga mereka tetap akan beli. mari kita lihat saja dari perkembangan harga barang2 "underground", udah jelek, mahal, masih aja dibeli. hehehe...

hal ini akan berdampak buruk jika dengan kenaikan pajak, club2 berlomba2 menekan harga, terjadi perang harga sehingga profit yang didapat menurun. gua yakin akan terjadi krisis jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang orang akan terbiasa kok. kalau semua club kompak menaikkan harga sewajarnya, ga bakal ada masalah. mungkin sudah saatnya harga minuman di indonesia sama dengan di negara lain. indonesia saat ini dilaporkan mempunyai pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga dibawah cina dan india.

sisi negatif dari perkembangan ekonomi di negara berkembang yang menganut ekonomi kapitalis. perkembangan hanya dirasakan oleh kelas atas, yg kaya makin kaya, sedangkan kelas bawah makin kere. mudah2an dengan naiknya tax ini dibarengi dengan makin banyaknya sekolah gratis dan beasiswa buat adek2 kita yang membutuhkan.

mungkin yang jago ekonomi correct me if im wrong?
just a piece of my two cent..
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

Quote from: Gober on 08/08/09, 03:01
iya gua juga tadi pagi baca. well sebenernya kaget juga sih. tapi ada benernya juga, penggemar hiburan malam adalah kalangan yang elastisitas terhadap harga jual rendah, sehingga dengan kenaikan harga mereka tetap akan beli. mari kita lihat saja dari perkembangan harga barang2 "underground", udah jelek, mahal, masih aja dibeli. hehehe...

hal ini akan berdampak buruk jika dengan kenaikan pajak, club2 berlomba2 menekan harga, terjadi perang harga sehingga profit yang didapat menurun. gua yakin akan terjadi krisis jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang orang akan terbiasa kok. kalau semua club kompak menaikkan harga sewajarnya, ga bakal ada masalah. mungkin sudah saatnya harga minuman di indonesia sama dengan di negara lain. indonesia saat ini dilaporkan mempunyai pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga dibawah cina dan india.

sisi negatif dari perkembangan ekonomi di negara berkembang yang menganut ekonomi kapitalis. perkembangan hanya dirasakan oleh kelas atas, yg kaya makin kaya, sedangkan kelas bawah makin kere. mudah2an dengan naiknya tax ini dibarengi dengan makin banyaknya sekolah gratis dan beasiswa buat adek2 kita yang membutuhkan.

mungkin yang jago ekonomi correct me if im wrong?
just a piece of my two cent..


iy jga yach...dgn gtu bsa lebih ngebantu negara jga...hihihi..apa lagi gw stuju dgn beasiswa....
still with another sound!!

Quote from: Gober on 08/08/09, 03:01
mudah2an dengan naiknya tax ini dibarengi dengan makin banyaknya sekolah gratis dan beasiswa buat adek2 kita yang membutuhkan.

mungkin yang jago ekonomi correct me if im wrong?
just a piece of my two cent..

yah mudah2an aja dana yang terkumpul dari pajak ini dialokasikan buat membiayai sektor pendidikan seperti yg paman gober bilang...;)
Illusion Visual Player

untung gw doyannya beli aqua doang.... ;D ;D ;D


Quote from: club2club on 08/08/09, 15:25
untung gw doyannya beli aqua doang.... ;D ;D ;D

Like This!! *bgs*
Illusion Visual Player

08/08/09, 16:25 #14 Last Edit: 08/08/09, 16:41 by Discomfort
Ya kalau pemerintah dapet gambaran kalo club itu yg dateng cuman kalangan "berduit" dan jadi keliatan ideal buat di palakin lebih, salah siapa? Bukannya rata2 club di jkt dan Indonesia in general pengen keliatan "mewah" dan "beduit?" Mission accomplished dong?  Justru bagus kata gw, mau gak mau jadi harus lebih peduli content skrg. Org jadi mikir lebih bwt bikin events, which means more quality events and less dodgy ones.. Siapa tau juga jadinya investor2 lebih berpikir utk bikin concert halls ( big or small) instead of "clubs".. harus diakui kalau club memang sifatnya cenderung elitist, concern less abt the music n fun factor & more and more into appearance, dress code, n all that BS.. so I guess they all got what they asked for
Anarchy. Now

Kenaikan pajak sebernerna si sah2 aja, tp peraturan ini perlu di "godok" mateng2 & perlu di reconsider lg sebelum di aplikasikan ke lapangan, krn tar bakal banyak bgt faktor yang terpengaruh.. Asal kenaikannya masih rasional si why not y ? Toh larinya ke rakyat juga.  Asal, kita sbg generasi muda jg mau ikut terus involve ngawasin tuh duit pajak kemana larinya.. Dan yang pasti, sejatinya pemerintah bareng rakyatnya selalu bersinergi untuk mencapai sebuah tujuan yg mulia.. *piss*

11/08/09, 18:10 #16 Last Edit: 11/08/09, 18:26 by JakClubbers_Media
Quote from: Gober on 08/08/09, 03:01
iya gua juga tadi pagi baca. well sebenernya kaget juga sih. tapi ada benernya juga, penggemar hiburan malam adalah kalangan yang elastisitas terhadap harga jual rendah, sehingga dengan kenaikan harga mereka tetap akan beli. mari kita lihat saja dari perkembangan harga barang2 "underground", udah jelek, mahal, masih aja dibeli. hehehe...

hal ini akan berdampak buruk jika dengan kenaikan pajak, club2 berlomba2 menekan harga, terjadi perang harga sehingga profit yang didapat menurun. gua yakin akan terjadi krisis jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang orang akan terbiasa kok. kalau semua club kompak menaikkan harga sewajarnya, ga bakal ada masalah. mungkin sudah saatnya harga minuman di indonesia sama dengan di negara lain. indonesia saat ini dilaporkan mempunyai pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga dibawah cina dan india.

sisi negatif dari perkembangan ekonomi di negara berkembang yang menganut ekonomi kapitalis. perkembangan hanya dirasakan oleh kelas atas, yg kaya makin kaya, sedangkan kelas bawah makin kere. mudah2an dengan naiknya tax ini dibarengi dengan makin banyaknya sekolah gratis dan beasiswa buat adek2 kita yang membutuhkan.

mungkin yang jago ekonomi correct me if im wrong?
just a piece of my two cent..

^
Free Schools & Stuffs ( i agree )  :D


tapi Clubbing Industry / EDM sendiri udah sangat RAPUH ...  (with all the global crisis n stuffs) Januari kemarin kita baru dihajar sama kenaikan pajak alkohol <<== efeknya merata .. dan banyak Club baru maupun lama gulung tikar  karena hal ini ...

ditambah kenaikan tax & service ? that will WIPE US OUT OF THE MAP ..

kenapa ?

1. Well dari kemungkinan turun'nya pengunjung akibat kenaikan harga jual cocktail / beer n stuffs .. (kita enggak menutup mata bahwa hanya 25% dari total crowd yang hadir di Club yang memiliki CC tanpa limit  / Uang yang tidak ber-seri , sehingga 75% lainnya akan terpengaruh dengan kenaikan harga ini ) . beberapa club yang saat ini sedang mengalami krisis (maaf merek tidak dapat disebutkan) dapat dipastikan TUTUP , selain lay-offs bagi para staff'nya .. hal ini berdampak pada berkurang'nya gigs bagi DJ / VJ / E.O / MC / etc.

2. Dari kacamata sponsor , berkurangnya pengunjung club otomatis mengurangi "impressions" (istilah mereka untuk jumlah branding yang dapat di lakukan) . Dan ketika EDM sudah tidak lagi menjadi lahan yang menarik bagi sponsor untuk BUANG DUIT , darimana lagi EDM akan mendapat suntikan DANA untuk event2 besar ?  FDC / Tickets ? oh c'mon we all know that's BS (please excuse my language ) .

Dan apa yang terjadi bila makin sedikit sponsor yang tertarik dengan EDM ?  we're all be DEAD

i'll re-quote my writing : this THING  will WIPE US OUT OF THE MAP ..


mohon maaf bila pendapat ini agak bikin depresi  :-\

11/08/09, 20:20 #17 Last Edit: 11/08/09, 20:23 by phuture89
Quote from: Gober on 08/08/09, 03:01
iya gua juga tadi pagi baca. well sebenernya kaget juga sih. tapi ada benernya juga, penggemar hiburan malam adalah kalangan yang elastisitas terhadap harga jual rendah, sehingga dengan kenaikan harga mereka tetap akan beli. mari kita lihat saja dari perkembangan harga barang2 "underground", udah jelek, mahal, masih aja dibeli. hehehe...

hal ini akan berdampak buruk jika dengan kenaikan pajak, club2 berlomba2 menekan harga, terjadi perang harga sehingga profit yang didapat menurun. gua yakin akan terjadi krisis jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang orang akan terbiasa kok. kalau semua club kompak menaikkan harga sewajarnya, ga bakal ada masalah. mungkin sudah saatnya harga minuman di indonesia sama dengan di negara lain. indonesia saat ini dilaporkan mempunyai pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga dibawah cina dan india.

sisi negatif dari perkembangan ekonomi di negara berkembang yang menganut ekonomi kapitalis. perkembangan hanya dirasakan oleh kelas atas, yg kaya makin kaya, sedangkan kelas bawah makin kere. mudah2an dengan naiknya tax ini dibarengi dengan makin banyaknya sekolah gratis dan beasiswa buat adek2 kita yang membutuhkan.

mungkin yang jago ekonomi correct me if im wrong?
just a piece of my two cent..

...

gw setuju bgt dengan gober soal pengunjung lambat laun akan terbiasa dengan naiknya "HARGA" menu bar dan fdc sebuah club. TAPI, ada tapinya ni..pemberlakuan pajak ini bagi club malam akan terasa sangat besar efeknya bagi club malam yg berada di daerah, khususnya kota-kota nomor 2 (dua) di Indonesia.

Ya, sebut saja kota gw Lampung yang kebetulan gw brd di manajemen space lounge, lampung. 90% pengunjung gw abg, 1% eksekutif muda...sisanya paruh baya dan mahasiswa. :) mengerikan buat gw.....apa kota gw harus kembali ke zaman jahiliyah lagi dmana yang ada cuma cafe-cafe...lagu top 40 3 bulan yang lalu...dan gak mendidik. OMG...i hope not.

Itu baru Lampung, bagaimana soal Palembang, Riau, DLL dech.

ya gw berharap PEMERINTAH lebih arif memberlakukan kenaikan TAX/PAJAK tsb dengan menyesuaikan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu provinsi di Negeri ini, alias tidak flat. Kalau diberlakukan FLAT, sama aja tu peraturan terkesan memba#i buta dan justru membawa dampak negatif bagi pengusaha dan tempat hiburan lokal di daerah2.

yah, awal gw memperjuangkan kultur ini, edm di provinsi gw emg nothing to loose....
hanya kesungguhan, niat, dan semangat serta rasa cinta gw dengan electronic music. Kalupun suatu saat usaha gw tutup, perjuangan gw mati..at least..gw masih bisa nge dj di kamar gw bareng anak gw, masih bisa produksi lagu yang akan gw dengerin sendiri..dan berharap kedepan nya (ntah kapan lagi!)..akan ada lagi temen2 atau anak lampung yg bakal lebih gila dr gw membesarkan scene ini. amien.

what we want what we believe

btw : good topic..thx buat jakclubbers.....PR bersama ni..apa pemerintah akan menggunakan regulasi ini secara FLAT besaran TAX nya dan diberlakukan rata di seluruh Provinsi di Negeri  ini ?

:)

kalo iya.........electronic music akan mundur kebelakang beberapa tahun..di mana kota2 besar aja yg ada club quality...kota kecil kembali dengan cafe2 pinggir jalan.
what we want what we believe

12/08/09, 23:26 #19 Last Edit: 13/08/09, 01:05 by Discomfort
Maaf ni jakclubbers.. statement we're all be DEAD kalau sponsor gak mau ngeduitin.. buat gue siiih ya, ini agak sedikit lebay sih..

Gw rasa ketakutan keilangan sponsor kyknya gak perlu gitu2 amat juga deh.. banyak bgt komunitas underground (gak cuma elektronic dance) music yang bisa survive bertaun2 bikin event dengan minimal (dan kadang tanpa) sponsor. Liat Javabass Crew, udh berapa taun tuh? Yang ada malah semakin maju dengan anggota komunitas yg konsisten ngedukung labelnya Dan event2 nya toh tetep jalan juga. Belum yg laen2 kyk basement house, microchip, echosystem, blackout, dll dll.. gw rasa masi banyak lg malah..mungkin gw sok tau, tp coba tanya sendiri deh, berapa persen sih dari event mereka yg disponsorin dengan bener? IF they were sponsored at all that is.. Tp seperti gw bilang tadi, toh masih pada jalan terus kan sampai sekarang? Untung? Lebih banyak ruginya gw rasa.. the question is why the hell did they do that? The answer wud probably be that THEY DO IT FOR THE LOVE OF THE MUSIC, THE FEELING, THE JOY OF IT.. I mean, isn't that the core of it? Bukan berarti mereka gak mau untung, jelas semua juga mau. Tp blk lagi soulnya gak di situ bukan?

Gw rasa ada bagusnya sih kejadian kayak gini,  dari sisi laen. dengan keadaan kyk gini, bisa keliatan mana yg emang bikin event cari untung doang dan mana yang melakukannya JUGA karena suka. In a way, it removes "the fat" from "the meat". Sekali lagi bukan berarti mencari keuntungan material adalah sesuatu yang tabu, tapi bukankah ada baiknya sekali lagi kita bertanya kepada diri kita sendiri.. benernya intinya ngapain sih gini-ginian? Duit apa Kesenangan? Siapa tau kalo kita masih konsisten, lama2 juga ketemu systemnya supaya gak rugi. Kata orang, the poison that don't kill us make us stronger. Bukan sok bukan belagu, tp gw yakin kalo cuman gini aja sih gw bukan masalah gede.. bokek? Rugi duit? kayaknya biasa deh kita.. tapi toh cari duit masih bisa dari yg laen ya? Rugi tuh kalo udh susah2 gini2an masi bete juga..

Solusinya utk ngakalin kondisi ini?

1. Hindari ketergantungan.

Ketergantungan dari siapa? Siapapun juga.. Be it sponsorship, venue, pemda, agen, overpriced and/or over-hyped but under qualified talents, atau siapapun juga yg ujung2nya bersikap seperti middle man. Apa itu middle man? maksudnya adalah orang ketiga (orang pertama; pencipta produk, orang kedua; pembeli produk) yang dengan sedikit atau tanpa usaha yg sesuai mendapatkan keuntungan dari usaha kita. In short; perantara.   

2. Be creative

Problem selalu ada, tp begitu juga solusi. Tentunya beda problem ya beda solusi. Seringkali kita merasa desperate karena kita merasa semuanya jadi buntu. Padahal solusinya ada, cuman kita gak liat. Atau bahkan gak mau liat. Kreatifitas juga jadi penting karena gimanapun juga, kita ini kreator ( Gw sih prefer slayer sebenernya dibandingin kreator ;D ). Kalau event yg kita bikin gitu2 aja, gak usah ada masalah ini sponsor juga males ngeduitinnya.. Bayangin, dari jaman ali topan anak jalanan, sampe ke catatan si boy, sampe ke pocong 3, settingan scene "party" ya gitu2 aja. Ada yg nyetel musik, ada yg dansa dansi, pura2 slebor, padahal minum sirup marjan. Ok, ini adegan film.. tapi ngaku deh, kenyataannya gak jauh beda kan? Intinya, mari mencoba hal2 baru. Dan jangan takut gagal juga, gagal itu biasa kok buat org2 sukses. Tanya aja steve job.. Kreatif juga lah dalam berjualan; Kalo jualan 1 jenis minuman rugi, jual minuman yg laen. Kalo jual minuman rugi, jualan merchandise. Kalau merchandise rugi, jualan uzbek kek apa kek. etc etc.. 1 yang gak boleh di jual? Integritas..

3. keep it real

Jangan sekali2 menjadi sesuatu yg bukan kita. We end up being a fake. Prestise, status, apa itu.. prestise gak bikin kita seneng, gak bikin awet muda, gak bikin world peace. Prestise cuman ada buat orang2 yg gak cukup pede menjadi diri mereka sendiri. Bukan sok ngajarin, but If you gonna do somethin, do it because you want to. Bukan utk eksistensi, status, n all that BS. Diluar itu, dimana2 yg asli lebih laku dijual dibandingin yg palsu. If we're really going to do a good and sustainable bussines, sell real things. Be real, because cheap imitation wouldn't cut it..

4.  Quality Over Quantity

Sekedar pengamatan aja, tp kok kayaknya gw liat event edm kok kebanyakan bgt ya? Kalo mau jujur kualitas nya juga ya gak bagus2 amat. Dan yang mustinya bagus akhirnya jadi biasa aja karena event overkill td. Bayangin dlm 1 minggu aja ada berapa event? Saran gw, kayaknya gak usah dipaksain utk bikin event kalo emang gak siap. Logika aja, daripada bikin 10 event yg nanggung, bukannya mending melakukan 2 event yg quality saja? Secara cost juga jdnya gak efisien, karena kebanyakan duit dan tenaga yg kebuang percuma kalau cuman bwt bikin event nanggung sih.. lagian all good things takes time kok.. sante aja..

5. Konsolidasi & Fair Play

Face it, jaman susah. EDM scene is declining. Masih logis gak bwt saingan2 gak sehat, colong2an artis, backroom deals, sharing profit akal2an dan permainan "konco-konco"an? Daripada kayak gini gak mending kerjasama n do good bussines aja gak sih? Good as in being fair to your partners, jgn mau untung sendiri sambil ngerugiin org laen. Kalo maju juga maju bareng2 juga, gak sendiri2. Ruginya di mana sih? Ego nya keteken? Telen deh ego, hari gini.. Bukannya tiap hari kita juga belajar nelen ego ya? ;D 

OK, segini aja dulu, di pojokan udh ada yg mulai manyun tuh ;D sorry if i offend anyone, this is just my POV. No harm intended. Maaf kalau gw keliatan sok ngajarin n sok tahu.. emang gw belagu, sok tau, n brengsek dari awalnya sih, nanggung juoooo.. ;D gak bisa semuanya jadi jagoannya kan? ;D

Peace in the middle east!!
Anarchy. Now

Quote from: JakClubbers_Media on 07/08/09, 15:28
+ Tempat Hiburan seperti PANTI PIJAT , KARAOKE dan KELAB MALAM akan dikenakan pajak yang sama dengan PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH yaitu 75% (ujar Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , Harry Azhar Aziz)

mmmm.. apakah pajak pengadaan event diluar kelab malam naik juga???

kalo gak . . sering2 aja bikin event diluar pintu (outdoor) hehehe... -__-'

malah lebih seru . .

trus ntar muncul pertanyaan :  kan acaranya tetep hiburan spt halnya di kelab2 malam . .

jawabnya : beda dong ini konser musik . . ! !  kalo emg mau naikin pajak untuk event outdoor berarti semua event diluar bakal naik, mulai dari dangdutan,konser musik,dkk . . dan rasanya ga mungkin . .

just my opinion , CMIIW   

regrdz, egha
Plemburan Pride ***

well pertama tama, hal ini masih wacana ternyata, pemerintah akan menaikkan pajak UP TO 75%.
so kita mungkin biasa dengan kata kata "UP - TO" which is not necessarily 75%. niat menaikkan pajak ini adalah untuk menaikkan pendapatan daerah dengan pemasukan yang lebih tertarget. Sebaiknya ada jajak pendapat dulu ya dengan pelaku di industri ini, biar semua ini bisa diputuskan secara bersama. membaca keluhan dari lampung gua kawatir juga hal ini akan merusak kota2 kecil. ya mudah2an aplikasi disana tidak sedasyat itu.

kedua menanggapi komentar sodara nino dr jak clubbers. memang kelihatannya industri ini sedang down / rapuh, tapi sama sekali bukan karena tarif. turunnya industri ini banyak faktornya. dan melihat siklus trend pergaulan anak muda di jakarta terutama, industri EDM itu lumayan tahan banting lo. dan selama sistem hiburan jakarta yang masih mengikuti TREND, there will always be ups and downs. gua masih melihat downnya industri saat ini karena jenuh, kurang inovasi dan gempuran artis luar yang bertubi2. Udah gitu ketergantungan club terhadap dj luar amat sangat menjadi2 sekarang. mereka seakan tidak pede kalau tidak ada dj luar main sekali seminggu.

kalau soal sponsor, gua rasa kalau ngincer impression seperti kata lo, sponsor ngapain masuk ke EDM. komunitas ini dibanding komunitas lain jauh lebih kecil. yg deket aja dibanding komunitas band, barusan gua denger javarockingland yang baru sekali bikin acara bisa generate 40.000 pengunjung, dan itu belum max, harga tiket sama seperti acara rave. apa yang dicari sponsor di industri ini, karena the bling bling still hot. seperti dasar kata dari dugem, atau dunia gemerlap, kilau industri edm bisa dijual lebih luas lagi ke yg bukan penikmat, dan karena industri ini sangat eye catching. industri ini menjanjikan exposure yang kuat. kedua perusahaan rokok selalu memposisikan dirinya sebagai konsumsi kaum berada yang exclusive dan mapan. dimana mereka menemukan orang2 seperti ini? ya dugem. hehehe.

gua rasa ga perlu takut kehabisan sponsor, apalagi rokok, komunitas & club adalah tempat promosi terakhir mereka, jika serentetan rules and regulation yang membatasi mesin promosi mereka mulai diberlakukan. sebagai contoh kemungkinan rokok tidak akan bisa pasang iklan di baliho pinggir jalan, dan biasanya pengeluaran untuk baliho itu ratusan milyar, akan kemana larinya uang2 itu, ya mudah2an ke industri ini.

ya gua setuju ama CSB, kalau judulnya dateng dari hati, akan jalan dengan sendirinya kok. contoh lain adalah sundaze. dulu cuma acara kecil2an di paprika, sekarang jadi gajah yang pengen dinaikin semua orang.
One cigarette costs 2 minutes of your life. One bottle of beer costs 4 minutes of your life. One working day costs 8 hours of your life.

Ravelex.net - Administrator
Email : Admin[at]rvlx.net
Phone : 021-9996-7859 (office hour)
fax.: 021-7

13/08/09, 15:20 #22 Last Edit: 13/08/09, 15:27 by JakClubbers_Media
@ Discomfort , ya iyalah rada lebay pernyataan gw ..  waktu nulis itu gw dalam keadaan "otak  nge'prak" akibat suatu sebab (jahahahhahaha)  ;D ... well anyway ...  ya i can see now from your point o view   *bgs*


@ Phuture89 , mudah2an tidak FLAT . soalnya juga kan UMR sama  di tiap daerah beda .. kalo sampe di samain semua daerah sih ..  "CUKUP TAU" aja deh kinerja DIRJEN PAJAK  selama ini  :-\  ...


@ Paman Gober , Agree  *piss*

Quote from: egha on 13/08/09, 00:40

mmmm.. apakah pajak pengadaan event diluar kelab malam naik juga???

kalo gak . . sering2 aja bikin event diluar pintu (outdoor) hehehe... -__-'

malah lebih seru . .

trus ntar muncul pertanyaan :  kan acaranya tetep hiburan spt halnya di kelab2 malam . .

jawabnya : beda dong ini konser musik . . ! !  kalo emg mau naikin pajak untuk event outdoor berarti semua event diluar bakal naik, mulai dari dangdutan,konser musik,dkk . . dan rasanya ga mungkin . .


^
GOOD POINT  *bgs* .. well gw gak gitu ngerti soal sistem perpajakan kalo untuk RAVE ..
tapi kalo emang pajak'nya sama kayak konser dll ...  berarti emang harus banyak - banyak buat RAVE party  ;D

Quote from: Discomfort on 12/08/09, 23:26

The answer wud probably be that THEY DO IT FOR THE LOVE OF THE MUSIC, THE FEELING, THE JOY OF IT.. I mean, isn't that the core of it? Bukan berarti mereka gak mau untung, jelas semua juga mau. Tp blk lagi soulnya gak di situ bukan?


you hit the right spot bro

Nikmati musik yang lo bikin/mainkan. Temukan jiwanya. Musiknya tentu akan terdengar 200%. Segala keuntungan ekonomis/material adalah efek samping.