Loader
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Discomfort

#101
cie, turun gunung brahhh..?? ;D ;D
#102
QuotePosted by: Tiga

Come early to A party

I'm down for that....

Tapi kalo start dari jam 7, gw jujur gempor bray. kalo headline nya maen jam 12 gt.

Bekel sangu dong brrahhhh... trus di jadwalin jam sekian ampe sekian beli di venue, sisanya jam kecil sikat bekelan.. apa kek amer gitu.. ;D  ;D
#103
Main Talk / Re: R.I.P Gus Dur
04/01/10, 10:11
Hehe, berdoa mah udh brod.. sante aje.. anyways bebas sih kalo gak mau mikirin juga..lagian kalo gak kita yg mikirin media lantas sopo meneh? If you choose to be ignorant thats your call, wouldn't judge you on that one bro! ;)
#104
Main Talk / Re: R.I.P Gus Dur
04/01/10, 09:37
kayaknya gak usah di bahas disini kali brod soal solat mah.. Ibadah mah urusan personal, gak usah di bawa ke ranah publik..
#105
anjrot chaos! Big thx to the Ashram boys, baru sekali ini gw instalasi visual di club di temenin ama orang labelnya dari jam 3 pagi ampe kelar. Can't wait until the next one from these dudes. Anggarez bole bgt set nya, EGRV kicked ass , Aoki rusuh gila, sayang pas bagian Dipha gw udh keburu telerama jadi gak ngikutin. All in all, this event is NOT for the faint of heart. Hardcore!
#106
QuoteBraaappp!! Flyer will be posted as soon as it's done. Eh, Disco? =)

Uh  oh :-\    okay G, soon.. gotta finish up all this aoki set up on zero three hundred hours..  no worries m8 it'll be worth the wait :))

#107
Main Talk / Re: R.I.P Gus Dur
01/01/10, 22:57
Gue jijik sama media sini. Dulu aja pas Gusdur dituduh korupsi berlomba2 nyela. Sekarang udh wafat berlomba2 muji. Karon..
#108
alah lo godek juga kan akhirnya do? Bwahahahha
#109
QuotePosted by: echaaaa

ya skrg balik ke produser2 n kita2 juga , terus explore , terus mencoba , jangan kebentur masalah aaah gw dj genre anu bikin lagu musti anu , experiment ! karena dari berbagai macam experiment yang kita lakuin bakal ga sengaja ke serap n jadi style kita sendiri

Exactly my point dude!!  *bgs*

#110
Quote from: dj ungu on 31/12/09, 13:07
wajib dateng.. vj dan dj nya manteb.. ada yg tau baiknya ngantri tiket jam berapa ya??

early dude.. reaal early
#111
Hello, ini ada sedikit oleh2 dari beberapa eksperimen dan performance kita kmrn2.. nanti kira2 kayak gini lah setting visualnya. Enjoy!



(kalo masih belum bisa kebuka, mungkin masih proses upload, coba aja lg nanti malem..apa subuh gitu ;) )
#112
QuotePosted by: djallenheads

mau di combine ma budaya lokal kita udah bisa nerima blom ?

soal ciri khas karakter producer kita sendiri sih sebetulnya kalo mau di liat ada benang merahnya dikit :

(sempet gw bahas ma mas romy waktu itu)

1.rata2 producer terutama yang masi baru pasti bikin lagu beatnya jeb ajeb ajeb (you know what i mean)

2.Breaks juga banyak n karakter breakbeat kita beda ma luar (cenderung down tempo funkot style)

sdikit doang sih pendapat gw ,

yang pasti bawa asik aja ga usah pusing2 harus pegimane2 jalanin aja lah ...................




Echa45 (sorry gw lupa pass ravelex gw :p)

Heheh, kayaknya gak monopoli produser baru aja kok yg lagunya jeb ajeb ajeb doang. Lagian definisi jeb ajeb doang itu agak rancu sih kl kata gw.

Tapi ya intinya bukan maen salah2 an kok. Yang mau buat lagu / genre sendiri ya buat, yang mau pusing2 (sebelum kecolongan bule lagi) ya silahkan pusing, yg pengen bikin jeb ajeb ya bikin aja jeb ajeb, yang enggak juga gak papa. Gak ada hubungannya sih kalo kata gue. Yg mungkin jadi masalah adalah, entah kenapa masih ada di antara kita yang bisa dengan gampang nyela2 karya orang sambil dia sendiri juga gak bikin apa2. Just for the sake of nyela gitu. Yang ada hal2 yg sebenernya punya potensi utk maju akhirnya tenggelem lagi. Mestinya kalau kita tau apa yang norak, ya bikin lah yang menurut mereka keren.. seperti gw bilang di atas, nyela sih gampang gila..  ;D Yang susah tuh bikin, makanya gw salut ama orang2 kyk lo dll Cha, yg masih mau bikin lagu sendiri walau tau gak bakalan jadi duit juga  *bgs*

Soal breaks, kalo ngeliat edm indonesia, ya memang cuma funkot yg muncul. Tapi kalau ngeliat musik asli Indonesia secara luas, nggak juga. Masing2 suku bangsa di Indonesia punya musik tradisional sendiri2.  Gw rasa kita punya cukup banyak library utk cari referensi breaks dari situ Cha. Nilainya pun jadi lebih karena ada roots nya yg jelas dari budaya bangsa sendiri. Balik lagi ke producer2nya gimana mau mengolahnya. CMIIW ya brod?
#113
Yoi meat, cepe sih mustinya masih ok ya. Dapet minumnya juga gak yg culun juga kok. Kasian ya label, dikasi DJ lokal yg dtg seret, dikasi DJ luar antri geslis.. maju kena mundur kena kata warkop... anyway guys, gw sih kyknya mo dtg dan akan dateng early for the local performers juga. Yuk early yuk, show the locals some love please!
#114
rumble brod ujung2nya, wong managernya aja ampe kebawa2 juga kok. Gw gak tau dan gw gak ngerti sama sekali apa inti permasalahannya, but its just sad.. I don't know tho, perhaps too much alkie and not enough pills around? ;D
#115
QuotePosted by: jojobotak

yg namanya musik berkualitas itu yg gmn sih sebenernya ? diliat dari segi apa sampe bisa dibilang musik ber-kualitasnya ? trus genre yg berkualitas itu yg gmn ? kayanya klo diterusin pasti semua jadi bakal jadi pertanyaan....dan jawaban tiap org pasti laen2...sbg org awam gw cuma bisa bilang mau itu house, trance, dnb, dubstep, dll sampe ke funkot pun itu semua kan musik nama nya. Terserah masing2 mo suka yg mana, toh semua masuk ke EDM yg berkembang di indonesia juga kan. Dan semua berkualitas menurut gw. Bangga dong kita harusnya punya byk banget warna di perkembangan EDM kita sendiri. Naaah, Balik lagi ke topik awal, EDM yg genre original indonesia itu apa ? Klo yg jenisnya EDM kayanya susah juga ya nentuin yg mana.  masing2 org pasti punya pendapay laen2 juga. Taun 80-an musim2nya new wave masuk ke indonesia, semua musik ikut kena influence nya. Jaman house masuk begitu juga.  trus musim funkot, begitu juga. Ada lg yg baru, trus aja semua begitu. Sama2 aja basisnya electronik music kan. jadi susah deh nentuin yg mana.  hehehehe

Nah, yang membedakan dengan apa yang terjadi disini adalah, disini proses asimilasi kurang lebih seperti yang enggak kejadian, atau kalaupun kejadian enggak ke ekspose, sehingga keberadaannya gak ketauan. Akhirnya masyarakat kita hanya menelan bulat2 apa yang ditawarkan oleh pasar, dengan basis "ini yang lagi hitz, ini yg lagi trendy" CMIIW ya. Bandingkan dengan apa yang terjadi dengan techno di jerman yang kemudian diasimilasi oleh kalangan tertentu dan bermutasi menjadi minimal, atau Reggae, Dub, dan breaks yang kemudian di Inggris diasimilasi menjadi Drum n Bass dan kemudian jadi Dubstep. Mekanisme yang terjadi di luar adalah, ketika sesuatu menjadi mainstream dan terlalu dikomersialisasi, pasti ada saja orang2 yang berusaha utk merubahnya menjadi sesuatu yang lain. Jadi musiknya terus menerus berevolusi. Ada usaha2 untuk menunjukan karakter lokal dalam menyikapi datangnya berbagai macam artefak kebudayaan (dalam konteks pembicaraan ini, musik).

Tentunya seperti yang kita ketahui bersama, backgroundnya antara Indonesia dan negara2 tersebut di atas berbeda. Tapi diluar perbedaan2 tersebut, pada dasarnya kita juga punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh mereka yang bisa kita tawarkan. Ini sebenernya yang saya ingin tekankan pada teman2, bahwa kita pada dasarnya punya hak jawab atas berondongan kultur yang semakin deras sebagai akibat dari globalisasi. Ini penting, karena tanpa usaha2 ini, kita sebagai bangsa lama2 akan kehilangan identitas kultural kita. Gw sadar bahwa ini tidak semudah membalikan telapak tangan, dan gw juga sadar bahwa usaha2 ke arah ini sudah di jalankan dari kapan2 tau oleh teman2 di forum produser ini, and I really appreciate that A LOT  *bgs*  *bgs* my upmost salute to you guys.

Intinya gw cuma mengangkat Issue ini agar temen2 lainnya, di luar para producer saja, menyadari ke mana arah EDM Indonesia ini di bawa dan turut mensupport movement ini. Kenapa saya bilang movement? Karena pada akhirnya ini tidak hanya mengenai musik saja bukan? It's about who we are as a nation. We have all the potentials, and I can say that now we have the technology to do so. EDM sendiri pada dasarnya dibentuk oleh bermacam2 kultur; bisa dibilang bahwa EDM itu anak seribu bangsa ;D   

Mengenai kualitas. Ada yang bilang sih, pada dasarnya bagus itu relatif, tapi jelek itu mutlak. Ambil contoh kasus funkot. Temen2 producer dan "insan EDM Indonesia" (yeuuukkk  ;D ) tentunya bisa menilai sendiri kan.Bagi gw pribadi,  Funkot jadi "katro" karena musik itu tidak di garap secara serius dan niat, dan hanya diperlakukan sebagai komoditas murahan. Tinggal ambil lagu yang lagi hitz di masyarakat luas dan masukan beat - beat yang diulang dan diulang lagi dari taun ke taun. Funkot jadinya gak cukup "kaya" utk bisa dinikmati dalam keadaan sadar (dan lo perlu sangat2 tidak sadar utk bisa menikmati ini, setidaknya gw ya  ;D  ) . Terlebih lagi, gw bisa bilang bahwa funkot gak punya cukup "nyawa" di dalemnya; percis seperti mannequin yang di pajang di toko2 (dibandingkan dengan karya2 patung yg kita liat di gallery2 dan candi2, misalnya). Balik lagi, mungkin ini disebabkan karena para producernya hanya menganggap ini sebagai sebuah komoditas dagang murah saja; Instant dan plastik dan disposable.  Funkot, akhirnya hanya menjadi " kertas pembungkus " bagi jualannya klub remang2 di kota (thus, the name " funky kota " ). Oleh karena itu, bila satu2nya yang bisa dianggap genre original Indonesia oleh kita sendiri cuma funkot versi ini saja, ini adalah sebuah fakta yang sangat sangat menyedihkan.

All in all, terimakasih atas kontribusi dan input teman2 dalam diskusi ini. This has been a very insightful discussion and have opened a lot of new things for me, big ups to you all  *bgs*  *bgs*
#116
All in all seru, tapi kenapa musti ditutup dengan berantem ya? sayang bgt.. Come on people, we come there to be happy and to feel the love through the music, not to exchange punches. Plus, gw agak kecewa ama crowd nya yg "came only for Tim Sweeney" Pas Jhudet maen awal asli sepi venue nya sampe asli kerasa dingin bgt itu AC nya Buddha bar. Please peeps, respect our home talent also, without them Tim wouldn't even be here in the first place.

@danzig

Brad, gw kok gak ketemu elo ya? Apa kita ketemu tapi gw enggak ngeh ya? Hadyuh..
#117
Gw rasa ketika isi pembicaraannya belok sih wajar2 aja kok ya, namanya juga online discussion. Tapi ya terserah juragan kok..  ;D  *piss*

Globalisasi masuk sini udh jelas sih brod, masalahnya kita nya siap apa enggak. Kalo siap justru bisa jadi kita yg jadi diuntungkan dengan keadaan ini. Kalo gak siap ya siap2 aja jadi babu. Thats all am saying. Tapi fakta bahwa gak semua dari kita punya realisasi ttg hal ini yg menghawatirkan gue, dan 1 lg yang lebih menghawatirkan adalah, gw merasa (moga2 cuma perasaan dek saya aja) bahwa ada pihak2 yang menyadari ini dan mungkin mikirnya gini "ya udah lah, mau apa lagi? sekalian aja jadiin duit" gitu loh.. kalo ngomong scene DJ mungkin pengaruhnya udh kerasa bgt spt yg lo udh pernah bilang waktu kt ngobrol2 ttg ini di bali ( inget gak? ), dan ngeliat kecenderungannya ya bisa2 scene VJ is next.. the question is what can we do to avoid this? Bawel disini doang seperti gue jelas2 gak bakal ngerubah banyak sih, thats why am looking for other ways to do so.. cara seperti VJ2 yg bikin content lokal dan dijualin di web juga bagus, begitu juga dengan producer2 yg bikin lagu dan rilis di web. Tapi sebenernya yang gw pikir lebih musti di push adalah, bagaimana memposisikan scene kita ini gak sebagai konsumen atau side lined performers doang ketika harus berhadapan dengan talent2 luar. Bagaimana mempromote tidak hanya beberapa talent, be it VJ atau DJ, tapi ya the whole scene. Ini yg sebenernya pengen gw bahas.. ya mungkin di lain thread..
#118
iya, tapi gak harus stuck di funkot doang kan?
#119
Trus kelanjutannya?

Btw, kyknya setelah gw amatin kok kita jadi fokusnya ama funkot ya? Mungkin "kotaknya" musti agak di buka sedikit supaya pembicaraannya jadi lebih lancar. Anyways, mashups kyknya bisa jadi jalan alternatif juga. Mungkin gak bener2 genre Indonesia, tp kalau konsisten utk terus dilakukan gw rasa ujung2nya bisa jadi genre baru. Kalo gak salah ada tuh video mashup genre musik lokal dan luar di youtube. Yg bikinnya produser asal sukabumi. Ada di forum video kalo gak salah link nya
#120
@Adhie

Gak papa Die, kalo soal esmosian ya jelas2 its my middle name jg toh? So sorry jg kalo omongan gw jadi gak enak ;D yg jelas awalnya gw juga gak ada niat mo nyinggung elo kok.
#121
gak cuma cewek2nya aja sih, pemodalnya juga kok yg bawa.. hehehe
#122
sudah di dengar mas Innu, keren! Keep it up! Oh ya, ada tracklist nya?
#123
I personally liked where boxcutter is heading. Some Dubstep producers uses the "Woob" to overcompensate their insecurities on their compositions, akin to a bodybuilder who use too much steroids. Boxcutter's last effort "Arecibo Message" flexes his IDM roots rather than over killing it with the usual "wobbles". I also loved Joy Orbison's "She dressed in her best" single; a somewhat more "dance-able" version of burial's songs with a wider pallet of emotions in it ( can't help but noticed the appregios; a reminiscent of the minimalist techno genres) All in all, wobble or not, the fact that the dubstep scene is expanding its horizon in such fast rate is the reason why I love it..
#124
A blast! Confirmed! The best part: no megabrandings, all love and soul and joy. Until next year guys! Keep up the good work!
#125
@Lando

Mustinya sih ini menjawab semuanya ya Lan ;D