Loader
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - echaaaa

#26
[soundcloud]http://soundcloud.com/echa1945mf/anang-sangat-dj-echa-remix[/soundcloud]

satu dari dua remix yang gw bikin untuk album baru mas anang


ps : this is just a short preview
#27
Yudha , Ryan, Rajib ... true warrior !! bisa satisfied crowd sambil tetep pertahankan idealisme dan integritas ... i salute you
#28
4 jempol buat PPF and sobbers, gilaaaa stgh 5 masi packed dan orang2 teriak we want more ... we want more ... dahsyat kalian asli
#30
1 Set Traktor Audio 6 Soundcard lengkap box sama serial number + Traktor LE

1 Mixer Allen & Heath Xone 4D


alasan jual, ga kepake..... kebanyakan toys  :P




PM me for price or mail me at : echa1945mf@gmail.com
#33
sekitar 10 - 11 jtan (ini lebih ke club installation alias buat di setup di dalem club sih bukan mobile di bawa2)
#34
[soundcloud]https://soundcloud.com/echa1945mf/sam-brodie-turn-me-on[/soundcloud]


satu dari 3 track yang gw produce buat Sam Brodie, bakal di rilis dan distribusikan oleh Capitol Music Group (Virgin Records) record label ini yang menaungi artis2 macam 30 second to mars, Lenny Kravitz, Janet Jackson, Daft Punk, The Chemical Brothers, Dan masi banyak lagi



Additional Production by : Ponky Jikustik
#36
@bro adit


iya bro total di atas 10jt, think of turntables as investment, dan memang produk serato lebih mahal dari traktor, cuma benefit yang di dapat juga lebih banyak,skrg kembali ke lo software dan style main seperti apa yang paling pas buat lo, kalo dari segi fitur udah hampir sama canggih cuma bedanya sampai skrg Serato Scratch live (DVS System) tidak mengimplementasikan Auto Sync , kalo Serato DJ (Controller) baru ada Syncnya
#37
sepasang turntable technics SL1200 MK2 second (kondisi bagus) antara 5-6

Mixer (banyak pilihan) atau bisa beli mixer khusus serato , Rane TTM57SL (seri lama) atau TTM61/62 (Seri Baru)

atau beli soundcardnya yang murah sih seri lama SL1 , cuma gw sarankan invest beli baru SL2 (2 channel) skrg sekitar 5-6an


kalo lo udah punya serato bisa join di whitelabel.net , itu promopool lo bisa download lagu gratis (legal) dan kalo lo menspesifikasikan diri sampai maksimal 3 genre, setiap minggu lo bakal di kirimin lagu gratis banyak banget , semua genre lengkap dari mainstream sampai underground dan update banget koleksinya, ga kalah sama beatport

fasiltas ini khusus pengguna serato , karena format lagunya mp3wl , cuma bisa di play di serato dan upgrade software serato gratis seumur hidup






ps turntable masi banyak yang produksi (kecuali technics) masi ada Numark,Stanton,Reloop gw make Numark TTX Mk2 , dan  enak banget, lebih gokil malahan dari technics menurut gw


kalo masi ad yang pengen di tanyain tentang serato lebih lanjut, bisa PM gw :) dengan senang hati akan membantu
#38
sekedar pengen share video ini  ;D ;D ;D ;D


#39
dude seriously ... this aint kaskus ... stop trying to up this





kalo orang mau beli produk lo kita browsing kok, anoyying liatnya lo doang yang post di thread ini geeez
#41
boom
#42
The LoveBug Project - Let it Go


#43
RobotRock - Take You Dance

#44
so , this is the music video for my project with cinta ramlan , dont expect anything hard and bassy , TLP is soul and Chill out


#45
here's a tip for me , kalo main modular alais banyak midi kontroller , jangan di set all port tapi di specified input outputnya

gw kejadian pernah make soundcard djm 900 yang midinya bocor , mapping gw brantakan jadinya naik turun fader jadi play stop



T_T thank god bawa CD
#46
Quote from: walasok on 19/12/12, 17:38
masalah klasik ya..

sebenernya hal kaya gini bisa dihindari kalo seluruh management club itu support satu sama lain & club itu juga berani tegas. i happen to know some club yang berani kaya gitu.. ketika mereka sudah nerapin music policy apa di situ, mereka dengan tegas menerapkannya. ga cuma ke dj yang mereka undang tapi juga ke para pegawai mereka dan terutama tamu mereka..

ga ada yg bilang kalo itu gampang sih.. first few months emang struggling banget, tamu sepi, tergoda untuk melanggar konsep musik & tempat yang udah diplan dari awal. tapi yang membantu itu sebenernya the owners of the places yang percaya & yakin sama konsep mereka jadi para bawahan mereka juga ga berani macem-macem sama musik yang udah ada.. akhirnya emang terbukti kebentuk kan crowdnya, eventually emang orang yang dateng kepilih sendiri.. malah sekarang salah satu club itu jadi the hippest club in the island :)

malah jadi ngobrol ngalor ngidul.. semoga poin-nya tertangkap ya hahahaha


well its a struggle , ga gampang , ngebangun crowd juga tergantung pada lokasi, promosi, dan lokasi

for say you are located di sebuah destinasi wisata, dengan perputaran crowd yang berbeda setiap minggu ,seperti Bali,Miami,Vegas , membangun crowd is nearly impossible , gimana mau bangun crowd kalo setiap minggu patronnya berubah

mungkin bisa di lakukan di kota di mana crowdnya pasti,dan mereka lived there, untuk sebuah destinasi wisata its impossible, one of the giants of club has fallen for keeping their integrity, and that is the proof

solusinya ? bikin multi room dengan music policy berbeda .... itupun masi kemungkinan kalo satu room income is too low bakal ganti policy

handling clubs is tricky , bukan cuma masalah management support atau ngga tapi faktor lokasi,promosi dan turnout club itu sendiri, kita mungkin ga peduli sales kecil ga dapet gaji , bartenders? waiters? sekuriti? lama2 tereak juga lah



kecuali clubnya kedok money laundry mah cuek aja , asupan dana lancar ,club sepi,gaji lancar , paling staf boring ga ada kegiatan sama bete service charge kecil



the balance between integrity dan consumerisme

banyak club yang kesannya membabi buta dan desperate dengan make DJ ceweeek mulu, jualannya seeeks mulu , and trust me club model begini umurnya ga lama , ive seen so many these kinda places shutdowns , karena yang mereka andelin bos bos idung belang yang ga dateng kalo ga ada Pussy yang bisa di kobel (excuse my french)

its about building an atmosphere, and creating the right music policy for the kind of people that you want to come to your place

club idealis bisa survive ? bisa banget , dengan posisi yang tepat dan promosi serta marketing yang pas meski ga bakal sebesar incomenya dengan mainstream club ,its a struggle and you need a hell of a team, but if your location not right, you will die soon or later

#47
a good club calculate everything to the details , sampe pemilihan guest dj yang cocok untuk market dan crowd dia , ataupun mayoritas pengunjung club dia


in the end money matters , no matter what the music fans or critics say , the last call goes to the money , bitching about it wont make any change , kecuali lo siap menanggung target income malam itu, then clubs wont give a damn if your playing 190 bpm obsecure ambient stuff


that is the truth about clubs , and the industry in general

contohnya budha bar , dia dah ada market yang cocok sama sound dia .... ga mungkin tiba2 afrojack main di sana

kasus dj shadow ini yang perlu di persalahkan tim event dari venue tersebut dan booking agent dari shadow sendiri , its not the artist fault , he is just a victim of the industry



ps di forum luar even sampe shadownya sendiri unjuk bicara , perdebatan sengit antara dia ikutin crowd atau ikutin integritas dia sendiri
#48
1 dude



Kissy Sell out


zabiela aint got nuttin on kissy , itu skill kelas tinggi poll hahahaha
#49
clubs there to make profit what can you say ? no profit means no income, and club will shut down with no income , time has change ladies and gentleman dan club mau ga mau is going where the wind blows, ga ada club yang happy sales sedikit tapi musiknya "keren" menurut sebagian kecil orang , they cater to the masses

skrg kembali ke clubnya, gimana milih DJ tamu yang pas buat venuenya dia , ini perdebatan sengit dulu di tim event di tempat gw dulu , but we decided to cutback on using trance DJ on normal season and use them only in high season , and prefer more electro/mainstream dj for normal season

this is the truth about clubs, like it or not in the end its about how much you make at the end of the night ? sedih ? deal with it


ps : gw ga seratus persen setuju sama hal ini, karena gw sendiri pernah jadi korban harus shutdown satu room khusus bass music yang gw buat weekly partiesnya , but hey money is what makes the world go round

solusinya ? do your won parties, in smaller bars, dont give the club hope that you will bring lots of patrons and money spenders karena idealisme doesnt sell as much as komersialisme , so be truthful, make your own party and have fun !


ps i play a full bass set at prive last week, the some of the crowd makes the "eh?" face and some enjoy it , batin puas .... dan lebih puas lagi pas kemaren ada yang nelp buat book gw maen set yang sama januari heheheheheh



but fellas , thats the truth about clubs , its an industry , hate it or love it, its here to stay
#50
bayar full tetep, pelunasan kan pas soundcek , ya resiko venue lah, palingan tim event yang di maki2 shit happens