@DNAB
mungkin masih, mungkin enggak.. but I guess that's not the problem. Masalahnya apakah, baik produsen maupun konsumen event, mau menganggap performer lokal sebagai tuan rumah di negaranya sendiri atau tidak? Apakah kita masih mau memajukan scene ini atau mau gini gini aja nih ? Jujur aja gw cukup kecewa dengan trend "masa kini" ini. Satu label (dengan dukungan / atas dasar tekanan sponsor tentunya ) bawa performer luar semua nunut bawa performer luar, tanpa mikirin impact nya ke scene ini secara keseluruhan sendiri. Sorry if I sound too harsh, but its a fact isn't it? Gw hanya melakukan ini karena gw merasa kehilangan apa yg dulunya gw cari dari scene yg gw suka ini. It used to be a movement, used to be about the love and happiness, the community, togetherness. It used to be about PEACE LOVE UNITY AND RESPECT. Now there's lesser peace, the love is almost gone, a crumbling unity and should I even ask about the diminishing respect? Bukan mengeneralisasi, but I kinda feel that almost everything in this scene is now based too much on monetary profit. Sekali lagi bukan artinya mencari untung itu buruk, tapi apa cuma segini aja nih? Is EDM here is just an Industry, rather than that AND a passionately done art form? Moga2 enggak ya..
mungkin masih, mungkin enggak.. but I guess that's not the problem. Masalahnya apakah, baik produsen maupun konsumen event, mau menganggap performer lokal sebagai tuan rumah di negaranya sendiri atau tidak? Apakah kita masih mau memajukan scene ini atau mau gini gini aja nih ? Jujur aja gw cukup kecewa dengan trend "masa kini" ini. Satu label (dengan dukungan / atas dasar tekanan sponsor tentunya ) bawa performer luar semua nunut bawa performer luar, tanpa mikirin impact nya ke scene ini secara keseluruhan sendiri. Sorry if I sound too harsh, but its a fact isn't it? Gw hanya melakukan ini karena gw merasa kehilangan apa yg dulunya gw cari dari scene yg gw suka ini. It used to be a movement, used to be about the love and happiness, the community, togetherness. It used to be about PEACE LOVE UNITY AND RESPECT. Now there's lesser peace, the love is almost gone, a crumbling unity and should I even ask about the diminishing respect? Bukan mengeneralisasi, but I kinda feel that almost everything in this scene is now based too much on monetary profit. Sekali lagi bukan artinya mencari untung itu buruk, tapi apa cuma segini aja nih? Is EDM here is just an Industry, rather than that AND a passionately done art form? Moga2 enggak ya..