Loader
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Discomfort

#326
@humzie

brod, itu minuman masuk di raiders apa gimana ya? Mustinya sih kalo emang di raiders ada dan gak keluar boleh lah begitu.. tp kalo raiders gak ada, duit udh terima,  trus gak dikasi minum tiba2 keluar cuman logo sih ya.. gak prof itu namanya brod.. balik lagi, kecuali kalau itu udh di masukin di raiders, dan raiders di setujui..artinya, kembali ke deal2an awalnya gimana, kontraknya gimana. Oh ya, pake kontrak gak?
#327
Saudara2,

jumlah yg udh baca topik ini menembus angka 1010!! Congrats VJ's! Ayo makan2! Sekarang terserah deh major label dan venue baca apa enggak (bohong kalo belum baca), artinya kedepan kalo masi GINI GINI AJE NIH ya udin layahhh, kita BUBAR aja semua.. udh gak ada itikad baik berarti dari the so called clients.. apa musti gini ya? Boikot massal ? Bukan ngancem sih, tp bener deh, kalo  emang kita masih di treat kayak gini trus sampe kapan juga gak bakal maju deh. Madesu
#329
bagus gak disuruh nyetel hiphop -> ini di zouk singapore loh, yg minta bule pula.. tapi ini taun 2005, sekarang gak tau deh..
#330
5. SUBWOOFER NGEGETERIN LAPTOP SAMPAI NYARIS JEBOL!!!
#331
plus, coba diliat itu loopnya apa? Bumper event nya? artinya sih, kalau memang bayarannya (kalau emang di bayar) gak sebanding, dia bikin itu bumper aja udh bagus..secara kalo di post pro ngerjain 1 bumper 10 detik bisa ampe Rp.10 juta fee nya...makanya banyak sponsor yg nyerahin ke EO buat bikin itu bumper, yg kemudian nugasin ke VJ nya buat bikin, karena udh included ama paketan si VJ..(dan tanpa sepengetahuan si VJ, dicharge lg dengan angka yg fantastis ke si sponsor) oh ya, coba liat alat yg dipake (dari laptop sampe proyektor).. ada kemungkinan besar itu dia semua yg bawa. Dan liat juga perjanjiannya gimana.. jangan2 dia looping footages karena agrementnya dia maen pas main attraction of the eventnya, dan pas dia mau maen, manager dj/venue nya minta itu visual dimatiin karena "information" alias keterangan.. hahahhaha.. yg artinya gak ada koordinasi dari awal toh..?
#332
Namanya VJ winamp ya? hahahah.. tp liat juga kondisinya brod, siapa tau dia maen looping semaleman karena gak dibayar seharusnya.. kalo gak di treat profesionally, gimana mau act profesional?

Gw setuju soal karakterisasi permainan, dan gw rasa banyak yg udh nyoba ke sana, bikin set2 khusus, footage sendiri, bahkan sampe bikin alat  sendiri juga ada loh.. belum yg nyoba bikin dvj-set..dan yg standar sih bikin instalasi sendiri..

kalau mau bicara inovasi( bukan sombong ya, ini fakta aja), vj2 cukup inovatif kok..

dan tentunya itupun banyak yg gak dihargai dengan seharusnya.. hahahhahah..

masalahnya adalah, kalo lo bilang gak semua DJ dibayar murah, ampir semua VJ rata2 dibayar murah dan/atau diperlakukan seperti barang murahan..(not on all cases sih, but as a majority ya gitu deh, kalo gak ngapain pake complain sekarang kita2)

anyways, no hard feeling ya brod.. thx for the reply, deeply appreciated..
#333
news flash; Diplo n Switch join forces as Major Lazers..

http://www.myspace.com/majorlazer

#334
will come!
#335
@tiga

bukannya berpikir bahwa negara ini adalah " negara dunia ketiga yang ketinggalan dalam segala hal" itu sebuah bentuk keterjajahan ya?  Itu aja sih yg pengen gw koreksi (kalau gak tersinggung itu juga, kalau iya ya maaf yaaa..) kalau emang kita gak mau dijajah, ya coba aja untuk gak minder sama negara laen. Memang, ada aja orang gak intelek (walau itu bukan monopoli org sini aja kok. Stupidity is better than us human, for dumbness knows no race dude.. hahahha.. ), dan ada aja kelemahan kita kalau dibanding ama mereka (itu pun wajar, umur negara aja jelas2 kalah). Tapi gak di semua bidang kali brod, apalagi di EDM. Seperti yg gw bilang, talent kita benernya gak kalah kok ama mereka (kalau kalah dihargai sama bangsa sendiri sih iya, which is my point exactly) dari segi skill dan karya.

Soal setnya Tiga cheesy apa enggak, gw cuma bertahan sampai pleasure from the bass versi original aja, abis itu balik, bini gw migrain kedempet2 sama orang dan  gw bete karena securitynya BF rese .. hahahah.. jadi gw gak tau juga ya.. But you gotta admit that people DO dance hard and have fun there,  instead of standing around being snob and "stylishly arrogant".. (well some of them are, but you can't blame people for being what they are right? ) which only means two things, they enjoy the music, which could only happen if they understand the music.. or perhaps drunk too much..or both (possibly both tho, for the combination of drunkenness, confusion, and displeasure would only resulted as them leaving, not dancing).

after all, music is easy man, if we leave out all the pretensions and whatnots behind..

Soo, I'm sorry if I hurt your feelings or anything, but you do get my point right?

K, then.. I guess i'll see you @ indodance?


#336
oh btw, CSB and the Mo'Ninjas sez: SEE YOU THERE ON THE SCREEN PEEPS!!
#337
Quote from: dedoSixteen on 11/05/09, 16:45
... doi lagi live di Burning festival, keren banget festivalnya di gurun gitu,

Burning fest? Maksudnya burning man festival bukan? Ni baru festival!
#338
Quote from: Heru Iqbal on 07/04/09, 07:10

Sayangnya programmer kita yang mendedikasikan diri dibidang sound engginering ini belum ada banyak disini. Beda dengan di luar.. 
Jadi inilah letak masalahnya.. Warna sound synthesis yang kita masukin dalam setiap karya kita, enggak terlalu unik dan ada banyak dipasaran... Menurut saya lhooo..  *piss*

Bukannya kebalik ya? Yang sekolah sound engineering udah banyak, sound engineer yang wahid asal sini dari jaman Godbless juga udah ada. Yang justru kurang adalah tuntutan pasar secara umum atas kualitas suara yang prima. Kenapa? Karena Industri Musik secara umum di Indonesia tidak begitu memperdulikan persoalan ini. Kenapa lagi? Karena kualitas musik yang prima, dianggap sebagai sebuah kemewahan yang tidak perlu, selama marketnya tidak menuntut itu. Yang penting jualan, yang penting laku. Prinsip ekonomi, remember? Dengan usaha sekecil2nya mendapatkan hasil yang sebesar2nya. Bukan berarti ini salah, its just a matter of different market aja, IMHO.
#339
Quote from: Heru Iqbal on 12/05/09, 02:28

Yaah.. maklumlah kita ini kan masih taraf Negara berkembang.. Jadi Masih Belum Cerdas Banget Lah. *piss*

maaf nih pak, tapi setau saya istilah " negara berkembang " apa "negara dunia ke tiga " itu yg bikin bule2 imperialis pak, kalo secara mental aja kita masih mau dikasih standarisasi yg gak jelas kayak gini, ya kalau jadi bego terus  gak aneh. mau jadi sebego apa atau sepinter apa ya tergantung usahanya utk menjadi lebih baik, dan ini gak ada hubungannya ama dari negara mana kita berasal. Heran kok hari gini masih ada aja yang mau di bego2in ya..
#340
Quote from: sinners_inc on 10/05/09, 18:30
klo gw sii lebih suka bawa Dj2 lokal aja ya selain memajukan Dj2 lokal kita kita juga bsa tambah banyak link lg klo bwa Dj luar udh mahal repot gak dpt link cuma gtu2 aja.Tp gw setuju bgt tu sm om Debon klo definisi no 2 lagu2 yg mudah dicerna kuping sebenernya gak bgtu asik lebih asik lagu2 yg Elemen2nya beragam.Go.....Go..... Dj lokal

Tapi kalo bawa DJ lokal trus bentuk eventnya " Gini Gini Aja Nih " ya percuma juga..
#341
bener, ya udah deh.. bantu up up deh gan.. hahahaha
#342
Soal sponsorhip yang makin turun jumlahnya dari event ke event, bukan bermaksud ngecilin effort EO - EO ya, tapi sorry to say, konsep dari event ke event makin ke sini makin gak variatif. Gw sempet ngobrol ama seseorang yang bekerja di sebuah brand yg biasa mensponsori event2 EDM. Dari pembicaraan itu gw menangkap sebersit (ya oloh bahasa gw.. ) kekecewaan. Mereka kasi dana yang lumayan gak kecil buat kita2 bikin event, dengan output yg ya gitu2 aja juga. Jadi bukannya mereka gak mau duitin kita2 buat bikin event dengan dana yang cukup, tapi seperti gw udh bilang sebelumnya, ya kalo outputnya GGAN (gini2 aje nih?) ya gimana? Balikin deh jadi kita yg punya duit. Atau gak usah gitu, kita aja yg jadi pengujung event, liat event yg gak variatif, bosen gak? Kalo bosen, lets do something about it. Lets create events that makes a difference, more creative, and have a significant message to tell, rather than mindless hedonism and blatant commercialism. Lets create events that have an edge to it, that have a meaning, rather than events that are the equivalent of a ghost; you can see them, you can hear them, there's this feeling that its there, but when you tried to touch it, there's no substance to grasp on. We lost substance, is this what we want to happen with the scene? Is this the ideal behind it? Which is none?

I leave you guys with this line from "fight club";

"At the time, my life just seemed too complete, and maybe we have to break everything to make something better out of ourselves".  ~Chuck Palahniuk, Fight Club, Chapter 6

Deconstruct! NOW!

CSB

#343
Quote from: Tiga on 08/05/09, 12:45
Quote from: meat on 01/05/09, 17:38
Sorry sebelumnya niy,

Tapi gw jujur ngga terlalu ngerti dengan lagu2 dari DJ2 ini, unless "Get Noch" tentunya.  *bgs*

Lighting, jujur. gw penasaran pgn liat set nya Andy. Tapi kalo lagu nya gak ngerti emang bakal enak?  *piss*

Tapi satu yg jadi alasen gw pgn dateng itu denger/liat "yg katanya" something different.  *piss*
Gw pengen tau kayak apa si lagu2 yang ngga cheesy seperti di thread nya Dixon.

Apa emang gw segitu katro nya kah, apa gmn niy?

BTW knapa ya pre sale nya di undur terus ?  :-X

*piss*

Tapi gw janji dateng, sorry kalo ada kata2 yg kurang enakin.

Justru itu makanya kita semua perlu ngeksplor lebih jauh tentang EDM, sorry to say kita kan negara bagian ketiga. Jadi dalam segala hal, kita ketinggalan dalam segala hal.

Contoh, jaman dulu film aja kita delay lama. Tapi sekarang begitu keluar di sono dah ga terlalu lama kita bisa liat di sini.

Justice live concert di sini juga blum tentu pada ngerti, karena emang kita ngga well educate mereka.
 

saran saya, jangan anggap enteng bangsa sendiri.. ini jaman internet bung.. information is just a click away.. justice? nu rave? aw come on man.. its sooo pasee.. negara dunia ketiga?  itu bahasa imperialis / neo kolonialis bule aja..  amerika aja yg negara "adi kuasa" ketar ketir kok ekonominya sekarang.. blum masalah edukasi, terbukti mereka geblek2..(liat presidennya yg kemaren, ngeja bahasa sendiri aja salah.. dasar redneck)  sementara talent2 sini pada di release di mana2 di dunia.. (jepang, prancis, amerika, inggris, eropa timur.. perlu nama bandnya? google aja lahh.. hehehe).. enggak, gw gak maksud menggurui apa gimana, cuman kita realistis aja man, image "indonesia negara dunia ke tiga" itu bikinan mereka juga kok.. buktinya pas "Tiga ke negara indonesia" aja penuh kan? Ngerti kok kita..Tuh Odeq, Heru..produk lokal, canggih kan? heheheh.. come on man, kalo gak kita yang mengakui kemajuan negara sendiri, siapa lagi?

peace yo!


#344

Quote from: Gober on 08/05/09, 21:45
hmmm... sebenernya uneg2 gua juga sudah di tulis ama yg lain. well, menurut gua support untuk visual udah ok kok di indo. gua liat makin banyak vj vj baru bermunculan, dan setiap acara sekarang udah memasang VJ. Kalau mau lebih berkonsep, gua rasa dari si VJnya sendiri, sebelum main / event pre produksi diomongin aja ada ide apa buat event itu. soalnya kalau nunggu dari EO yang mungkin ga punya gambaran visual mau diapain aga susah ya. masalah kedua ya itu dia untuk bikin produksi visual yg idealis butuh biaya lebih. kecuali peralatan udah memadai untuk bisa dipakai pas event, tapi kenyataannya ga semua vj punya peralatan komplit. nah sekarang dana dari sponsor biasanya suka mepet, mau gmn lagi?

mungkin harus sering bikin proyek idealis, gerilya, diabadikan biar jadi inspirasi kalau visual itu bisa lebih dari biasanya...

Yang mungkin gak ketauan oleh umum adalah, seringkali kejadian ketika kita mengajukan budget yang (at least menurut kami) rasional, either client mundur dan cari yg JAUH lebih murah (as in murahnya gak kira2, seperti yg ditulis di awal2), atau, menggunakan konsep yang sama, mencari vj2 baru tadi untuk kemudian menawarkan mereka utk mengeksekusi konsep tersebut. Tentunya dengan nilai yang tidak sebanding (hasilnya? Ya kira2 aja). Padahal, justru di angka yang kami berikan tersebut, kami memberi nilai lebih utk konsep. Apakah salah ketika kita memberi nilai lebih atas konsep tersebut? Bukankah menemukan konsep yang menarik itu bukan sesuatu yang mudah? Mungkin di dunia advert praktek ini juga sering terjadi (itu kenapa, file2 proposal dlm bentuk pdf seringkali dikunci / watermark kan?).  Kesan yang kami Vj terima adalah, lebih baik menyewa alat mahal dibandingkan membayar talent yang bagus / konsep yang baik. Pada akhirnya, kami jadi JAUH lebih berhati2 dalam menawarkan konsep2 yang SEHARUSNYA bisa menghasilkan visual yang lebih goookieel chiennksss..

Selain itu, seringkali kami dikontak ketika event cuma berjarak h-7 (bahkan seringkali kurang dari itu), Kalau udah begini, boro2 ngondek..eh ngonsep. Bikin footage aja sering gak sempet. Or at least gak menghasilkan footage yg memuaskan.  Yang juga sering kejadian adalah, EO/Venue baru mengontak kita setelah budgeting ditentukan. Jadi ya harganya udh mati. Mau gak mau kita akhirnya harus membuat konsep yg sesuai dengan budget tersebut.Lama2 males juga ya nawar2in konsep canggih2 tapi toh mereka juga pada akhirnya gak peduli mo konsep begini begitu, toh yang penting logo sponsor tayang. Nah, apalagi alat. Kalau budget udh mepet, dan kita masukin itu alat2 kebanyakan, VIJENYA MAKAN APA YA? heuheuheuh.. Ya makan hati, bagus gak hati hitam.. hahaha.. Terus, kalau kerja musti kapiran mulu kayak gini, gimana mau maju? Dan ketika gw bilang maju, ini gak cuma masalah VJ nya, tapi juga scene nya.

Kita ngeh kok, namanya naro harga ya emang musti flexibel, tapi seperti kata bimzkee di topik standarisasi harga DJ, mau flexibel sampai sejauh apa? 

Kita juga gak pernah nunggu Ide dari EO/Venue sih, biasanya juga EO/Venue yg nanya konsep ke kita. Padahal si EO/Venue seharusnya udh punya konsep acara yg jelas. Sering kejadian, mereka toh sebenarnya gak punya konsep event yg jelas. begitu ditanya ini event konsepnya apa malah blah bloh celingukan.. ato "bebas deh.." (?) Kalau udh gini ujung2nya gak cuman konsep visual yg musti kita kembangin, tapi sampai ke konsep eventnya.. lah lantas jobdes kita apa? VJ apa Conceptor? Kalau dua2nya ya beda dong angkanya.. ya gak seeh?

Utk proyek idealis/experimental.. ya kita bikin2 aja kok, workshop udah beberapa kali malah, bahkan sampai bikin event sendiri, mungkin pernah denger Imagination Reborn di pure lounge PVJ Bandung? Itu salah satunya. Event2 kecil2an sama label2 independen yg dianggap underdog sama mainstream juga jalan terus sih.. Tapi ya tetep aja asep dapur musti ngebul kan? hehehehe... Kalau emang kita dipepet untuk idealis sendiri terus, ya boleh2 aja sih, toh kita gak rugi. Lama2 kita jadi bisa sering bikin event sendiri (dan venue juga akhirnya gak perlu di club yg policy nya ketat gak puguh, gimana mo idealis kalo dikit2 "..RED..RED..RED..REDUPIN DONG PROYEKTORNYA VIJEEYY, apa mo pasang ini gak boleh itu gak boleh, piye karepe?), toh kawan2 DJ dan Label yg support kita dimasa susah juga banyak, toh DJ juga banyak yg bete ama venue gak boleh maen ini maen itu karena "policy kita gak boleh genre ini, gak boleh genre itu". Toh sama2 aja, baik VJ maupun DJ, gak dapet sharing yg jelas.. sekalian aja bikin event sendiri terus..

Tapi nanti.. kalau kita jadi maju dan mereka enggak, ya salah siapa? Kan kita-kita udah ngajakin ya? ;)

Dan jangan dipikir kita gak tau, kalo sponsor juga udah mulai jenuh sama acara club yg gitu2 aja..


#345
Quote from: modusvj on 08/05/09, 11:25
http://www.liveperformersmeeting.net/ ada yang berminat?

berminat beliin tiket dan urusin visa? heauhueahuhae.. gw jg ditawarin brod. workshopnya canggih.. but you know lah..
#346
okay, ada Contact numbernya?
#347
@ m1d1d4t4

Bener, udah gw rekomendasikan ke pihak managerial. Menurut mereka, sedang dalam proses pengumpulan fakta dan bukti, bahkan sudah mengirimkan insider ke pihak "lawan" sendiri..

Thx for the support brayyy
#348
@
Quote from: s4kur4gi on 08/05/09, 12:27

Letak dilemanya kalo menurut pendapat saya, mau diongkosin berapa supaya VJ bisa berkreasi seperti diatas?? Apakah ada club atau sponsor atau EO yg berani??

Put a HUGE FAITH on VJ please.......!


Nahhh, bener baget.. jujur aja, kita juga bukannya gak mampu bikin kayak begitu.. lebih canggih lagi juga kalau perlu bisa.. tapi ya memang ada keterbatasan funding.. sejauh ini kita juga udah coba utk bikin konsep dengan teknik mapping dan instalasi seperti di atas.. Tapi ya karena budgetnya terbatas ya ukurannya gak segede gitu juga. Lando dan medi dari GlobalPort bahkan pernah nyoba bikin mapping dalam ukuran besar pas acara yg di bengkel pas Armijn kalo gak salah.. cuman karena tabrakan sama setting lighting yg gak koordinasi sama mereka jadinya agak gagal

Dibawah ini contoh karya anak negri yg buat gue sih cukup membanggakan



ini beberapa foto tambahannya:







Gak kalah kan? yg bikin Bowo, mocco, dan rendy a.k.a Alter Ego acaranya Marlboro Black Menthol Presents Intencity  the fully intense dance party

Lagian gini, kalau mau.. akses kita ke sponsor juga udah ada. Kalo memang tanggapan dari venues dan "major" labels memang akhirnya gak positif melulu, kita juga bisa aja kok bikin konsep sendiri dan bikin event sendiri.. (dan jujur, pikiran2 kayak gini udh banyak yg lontarin di komunitas VJ sendiri). Tapi apa mau seperti itu? Kita sadar ini juga makan jatah orang namanya, gak perlu dong seperti ini. Bagi2 rejeki lah istilahnya.. tapi kalau responnya kayak gini mulu, logis gak sih kalo suatu hari kita "bega" dan akhirnya bikin sendiri?
#349
Takutlah pada Tuhan dan diri sendiri, jangan sama VJ kurang kerjaan yg kerjaannya posting2 di web.. hahahahahhaha
#350
@ m1d1d4t4

Facebook itu media skala internasional brad, dan punya power yg tidak kecil. Buktinya megawati aja ketar-ketir waktu ada group anti-mega. Lagian apa gunanya bergantung ama media mainstream yg objektifitasnya diragukan, dengan kemungkinan suratnya bakalan dipublished aja belum tentu? Hang The Middlemen!!

Oh ya thx buat link2 nya ya Gibran & AdaGio, segera saya cari..