Messages

Sasha  (penampilannya di Stadium tahun 2002 salah satu permainan DJ terbaik yg pernah gue lihat di Indonesia)

Danny Tenaglia (track-nya "Elements" adalah salah satu "lagu kebangsaan" Stadium)

Hmmm kenapa ga dikoordinasiin yah promotor2 n eo2..........(walaupun sulit)

jadi walaupun banyak dj yg dateng biar ga bentrok n bs support masing2 acara.

\

atau dikumpulin aja, terus jadiin semacam godskitchen, global gathering, dance valley, atau semacamnya 

I am in much agreement of the adage:   "Free and Fair competition benefits everyone"

Gw bukan DJ, VJ, MC, EO, promoter, dan gue tidak bergerak di bidang "entertain" (minjem istilah para penyiar infotainment). Jadi pendapat gue murni pendapat seorang pecinta EDM slash clubber slash consumer.

Menurut gw, perkembangan dunia EDM di Indonesia (terutama Jakarta) sangat bagus dan menyenangkan. Gw senang karena semakin banyak pilihan: clubs, events, DJs (lokal dan internasional). Pilihan-pilihan dan kompetisi ini akan memaksa semua service providers/pelaku EDM Indonesia untuk berlomba-lomba dalam menyajikan product/service yang terbaik buat customers.

Kekhawatiran akan mandegnya regenerasi DJ di Indonesia yang disebabkan oleh kedatangan DJ2 luar gw pikir agak berlebihan. Justru sekarang dengan semakin maraknya kompetisi, gw melihat semakin banyak nama DJ muda dengan skill bagus yang terangkat dan mulai masuk dalam benak mainstream (contoh: DJ Dhikaa yang spin alongside Andy Moor kemaren). Banyaknya DJ2 luar yang datang kesini juga membuka mata pelaku maupun penikmat EDM di Indonesia akan variasi dalam EDM dunia: variasi dalam music, variasi dalam skills, variasi dalam performance.

Kedatangan DJ2 luar untuk bermain disini juga akan memperluas network pelaku dunia EDM Indonesia, dan mengangkat nama EDM Indonesia di peta EDM dunia. Ini semua tentunya berbalik kepada pelaku2 EDM Indonesia sendiri apakah mereka mau memanfaatkan kesempatan tersebut. Di sebuah thread di forum ini sedang dibahas kapan pelaku EDM Indonesia bisa peranserta di WMC. Tiga atau empat tahun yang lalu hal ini mungkin cuman sekedar angan2, tapi sekarang didukung dengan semakin meluasnya network pelaku EDM Indonesia di tingkat dunia, gw yakin hal tersebut bisa terwujud dalam dua tahun ke depan.

Mengenai pendapat bahwa banyak DJ2 lokal yang nggak kalah dalam hal skills maupun performance, I don't doubt that. Masalahnya adalah, crowd dan customers mungkin pengen lihat something different. Customers want value for their money; customers want to enjoy different experience. Para sponsor juga memilih untuk memberikan dana buat paket2 yang lebih dinamis, menarik dan berbeda. Banyak yang lantas berpikir bahwa DJ2 luar akan bisa memberikan mereka semua itu. Nah, kalo akhirnya mereka lihat bahwa banyak DJ2 luar yang ternyata 'gitu-gitu aja', lama2 mereka juga akan bosen dengan sendirinya, dan ini akan memaksa EO/promoter/clubs untuk berpikir keras dan selektif sebelum mereka mengundang DJ2 luar yang biayanya jauh lebih mahal dari Dj2 lokal, terutama apabila DJ2 lokal mampu menyuguhkan package yang serupa atau lebih. In the end, kita (paying customers) akan diuntungkan dengan permainan exceptional dari DJ2 lokal secara reguler, diselingi dengan penampilan DJ2 kondang dunia yang emang bener2 OK.

Mungkin aneh kedengarannya, tapi DJ luar yang mainnya biasa aja juga bisa memberi dampak positif bagi para DJ lokal: Rasa PD mereka bertambah karena mereka bisa melihat sendiri bahwa ternyata skill mereka nggak jauh beda; dan mudah2an PD yang bertambah ini mendorong DJ2 lokal untuk semakin aktif memproduce music yang lebih baik atau mencari jalan agar bisa bermain di luar negeri. Sebaliknya, fenomena 'DJ2 kondang yang ternyata mainnya gitu2 doang' tidak hanya berlaku buat DJ2 luar yang bermain di Indonesia. Gw melihat sendiri, ada DJ2 kondang Jakarta yang begitu main di luar Jakarta (terutama di luar pulau Jawa-Bali), hanya main 'seadanya' saja. Nah, hal ini mungkin juga berlaku buat beberapa DJ kondang dunia yang mainnya nggak optimum pas di Indonesia. Gw harap mental 'menyepelekan crowd' yang demikian ini bener2 terhapus, baik diantara DJ kondang dunia maupun Indonesia.

imo, situasi sekarang ini hanya merupakan sebuah phase perkembangan dunia EDM di Indonesia, and I must say, I am very impressed and excited with such development.

Satu hal yang pasti, gw lebih memilih situasi dimana banyak DJ luar main di Indonesia daripada tidak ada DJ luar sama sekali.

Yah lebih tau baca situasi aja...>>>Kalaopun kt nekz yah bisa liat sikon-nya gimana tempatnya?acara apa?tp emang kl ada acara gede kayak kemeren>>truz ada DJ luar yg maen tolonglah pak Silop..tuh acara kan?! ada ijinnya>>DJ luar dateng kesinikan ada ijin kerjanya jugakan?!kenapa ikut disweeping pak?kan ada nominal tuk sebuah acara>>jangan tiud_nya diambil acara_nya jg diacaak2>>maruk downk itu namanya>>>>sekian deh>>>

how old are you again ?

Gw nggak pengen jadi karakter Trainspotting yang manapun, tapi waktu itu (1996), I had HUGE crush on Sick Boy.

tenang... di negara lain juga ada kok sweeping di dalam club kayak disini.

Yang pernah gw lihat sendiri di Thailand dan USA

cute sweet flyer

flyer-nya psychedelic sekali

   

Ada beberapa trance tracks yang bikin gw mulai suka banget sama trance (seperti Age of Love - Age of Love, dan FSOL - Papua New Guinea), tapi ada satu track yang gw inget banget bisa bikin my brain rushed and twisted, my heart beat helluva faster, my feet did mini jumps, and my body danced like there is no tomorrow (dan bukan karena chemicals lho  ) everytime I listened to that song, whether I was out in clubs or in my own room  :

DRAX  -  AMPHETAMINE

waktu itu gw mulai clubbing dan raving akhir 94, awal 95an  dan 'Amphetamine'  baru saja di-released. Sampai sekarang gw tetep cinta sama lagu itu.

keren ...

lagu2nya Billie Holiday atau Nina Simone
dibikin melodic trance, acid house/trance atau jungle

garing tapi tetep bikin gw ketawa
terusin... terusin...

Sudah banyak thread dibikin untuk "best trance songs", "best trance ever", "your favorite trance tracks", dll.
tapi belum ada yg bikin thread untuk trance track/song terjelek yang pernah didengar.
So here's my list and Let's Have a Go, Kill, Castrate, Nuke 'em :

Crazy Frog - Axel F     aaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrggggggggggggghhhhhhhhhh......... this track annoys the hell outta me and took a coupla years outta my life
Crazy Frog - Popcorn
Hampton The Hampster - Hampsterdance
DJ Sammy - Heaven
Milk Inc. - The Sun Always Shines on TV

now whats yours guys ?

Mau kenalan sam walasok n Ian kayaknya..

lol. udah kenal kaleee ....

kalo dia anti asap rokok, gimana ya caranya main di lantai 4  ??????   

atau lantai 4 jadi area dilarang merokok untuk semalam. Gua rela deh.....
(secra gw bukan perokok hehehe...)

Hi Marwan 


ke thread "introduce yourself.."  dulu deh
hehehe.....

ringtone hpnya fauzi bowo kayanya satisfaction nya benny benassi deh...

FB entar bakal singalong dan tereak ....
   
       ......  " WHO'S   YOUR  DADDY  ?! "  ....

tinggal oakie, pvd, dan cox sialan

keren...masih botak sasha....

* Ian  WUVS  SASHA

   

waa..ide bagus tuh..didalam kereta..

berapa lama perjalanan kereta ke bandung mangnyaa..??

gw pernah ikut party di dalam sebuah car (gerbong) di NY subway, dari columbia uni ke downtown dan balik lagi. awesome !

hahah .. gila juga yah ada dodol ganja .... space cake gtu yak .... hehe ... seru tuh dodol ganja ... dodol nya seharian pasti ..... hahahaha .....

Kira2 6 minggu lalu (rabu malem kalo nggak salah), temen gw bawa dodol dari aceh, pesawat landing jam 10 malem, langsung kita suruh ke sebuah club di bilangan plaza senayan (hint: club itu baru dan besar, dan baru2 ini hosted Andy Moor  ). Di club itu gw sama temen2 rame2 ngabisin 3/4 kilo dodol aceh sambil minum. Kerjaannya ketawa mulu; lihat orang aneh dikit kita semua ketawa. Belum rela balik pulang, kita lanjut ke peacock, disana makan nggak berhenti2 (thanks to buffet at 3 am !!) sambil ketawa ngakak kayak orang gila. untung nggak diusir.

Mungkin itu pertama kalinya dalam sejarah per-clubbing-an di jakarta ada yang bawa masuk dan makan dodol aceh rame2 di sebuah club.

hehehhehe...gue malah penasaran pengen ke aceh, mungkin aja banyak jajanan pinggr jalan yang dibikin dari ganja...hehe

Gw tahun lalu 3 kali ke aceh (total satu setengah bulan) dan tahun ini sekali. Beberapa kedai kopi ("cafe"-nya orang aceh), menyajikan kopi yang sudah di"spike" 
tapi jangan terlalu ngarep bisa dapetin jajanan pinggir jalan yang dicampur ganja.

joachim garraud

(yg bikin gw jejingkrakan non-stop dari detik pertama sampai detik terakhir)

Wong rokok aja dilarang, apalagi ganja..?? Ribet yee ni negara!!

Rokok kan enggak dilarang, cuman di-regulasi saja.

IMO, psychedelics seperti marijuana dan MDMA juga sebaiknya di-decriminilize dan di regulasi. (kecuali heroin dan crack cocaine yang menurut gw harus tetap dilarang).

Ini benar (dan sudah cukup lama sih beritanya)
Marijuana di-criminalize karena alasan politik, yaitu untuk membatasi gerak ruang GAM. Dan sekarang GAM sudah tak menjadi masalah, ada kemungkinan status marijuana diturunkan dari Narkotika Golongan I menjadi Golongan III.

JUJUR AJA YA, waktu tiesto dulu gue pernah liat orang BNN yg lagi pada ngawal anak BPK President kita itu, lagi pada NGEBAKS SEMUA ( sekitar ada 12 orang pakaian Safari )

Nah, karena gue PD (hauhauhuahhau)  ..........And gue juga suka, gue sok2 ikutan aja ngebags bareng sambil ngobrol2 sama mereka di belakang Tenda VIP.


Nah, kata mereka sih, kenapa GANJA selama ini dilarang di negara kita, karena GANJA itu punya GAM. ( Daerah  mereka semua khan ladangnya ???) Jadi semakin "Laris" Ganja, semakin "Tajir" GAM.....( buat beli senjata dan memberontak kepada NKRI )