Loader
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Gober

#76
ngomongin iklan ya ini?
#77
vmoda.jpg


V-MODA adalah pemain yang relatif baru di dunia Headphone, biasanya mereka memproduksi headphone untuk komunitas audiophile, tapi 2 tahun ini memberanikan diri untuk terjun ke dunia DJ. Mereka sempat mengeluarkan 2 seri headphone DJ yaitu Crossfader LP2 untuk mid class dan M-80 untuk kelas tertinggi. Headphone yang menjadi flagship mereka tahun ini adalah Crossfader M-100, headphone yang dibuat dengan proses crowdsourcing pertama di dunia. Crowdsourcing mereka lakukan dengan mengumpulkan saran dan masukan dari banyak pihak dengan cara hunting komentar di forum-forum DJ, musisi profesional, dan social media. Headphone ini menurut mereka dibuat oleh DJ untuk DJ. Hasil dari proses unik ini bisa dicek di review dibawah ini...

UNBOXING

Saat membuka boxnya, kita langsung bisa lihat tas headphone yang mungil, didalamnya kita bisa nemuin unit headphonenya, 2 kabel dan sebuah jack converter lapis emas. Tas headphonenya lumayan ringkas, besarnya satu setengah kepalan tangan dilengkapi dengan karabiner agar bisa dicantolkan di pinggang maupun tas.

Pengaturan ruang dari tas ini cukup efektif, sehingga bisa bawa kabel lengkap dengan headphonenya tanpa memakan tempat. Selain diatas, kita juga nemuin sebuah leaflet informasi dan kartu garansi. Headphone ini dijamin dengan garansi selama 2 tahun. 

Soal keaslian produk bisa dicek dengan cara menscan QR code yang ada di bungkusnya, nanti kita akan dibawa ke sebuah halaman web yang menunjukkan berapa kali nomer seri headphone ini di scan. Apabila barangnya telah di scan berkali kali, kemungkinan barang tidak otentik  atau bekas display. Proteksi ini tentunya menambah rasa aman mengingat sudah rahasia umum produk populer selalu diikuti dengan beredarnya produk tiruan. Pastikan beli produk ini di authorized dealer dan jangan lupa scan nomer serinya.

rvlx-vmoda-m100-09267-ok.jpg

rvlx-vmoda-m100-09270-ok.jpg


KABEL

Kabel yang berwarna hitam dengan bahan seperti tali sepatu dibagian luar dan didalamnya dilapis dengan Kevlar untuk memperkuat sekaligus mengisolasi agar tidak terjadi gangguan transmisi suara. Kabel sepanjang kurang lebih 1.5 meter ini cukup panjang untuk kebutuhan diatas dj booth, tapi mungkin untuk beberapa orang akan memilih coil cable.

Seperti kebanyakan headphone profesional, kabelnya tidak tersambung dengan speakernya, jadi kita bisa memakai kabel apapun yang sesuai dengan selera kita. Kabel ini unik karena ujungnya menekuk 45 derajat, yang menurut mereka lebih baik dibanding 90 derajat atau tegak lurus karena akan mengurangi stress pada ujung kabel, sehingga relatif tahan lama.

Kabel hitam ini punya fungsi yang menarik yaitu Shareplay. Awalnya kita sempat bingung kenapa diujung kabel bercabang jack female. Ternyata gunanya sebagai splitter 2 jalur. Hal ini bisa dimanfaatkan saat sedang back to back, atau main bersamaan. Selama ini saat main berdua, hanya DJ yang aktif yang mencolokkan headphone (atau tukeran), dengan sistim ini tidak perlu lagi. It's  simple solution, tapi hebatnya mereka bisa mikirin sedetil itu sehingga kita gak perlu repot bawa splitter.

Kabel kedua berwarna oranye, panjangnya 1/3 kali lebih pendek. Kabel yang diberi nama speakeasy ini punya mic dan tombol remote, sehingga bisa dipakai untuk handsfree. Remotenya sendiri mendukung hampir semua smartphone yang ada saat ini, sayangnya tombolnya hanya satu yang berfungsi untuk stop / play, tapi kita bisa membeli aksesoris tambahan untuk fungsi 3 tombol (play/pause & volume).

rvlx-vmoda-m100-09289-ok.jpg


DESIGN

Inspired in Italy, Styled in Hollywood. Saat memegang headphone ini pertama kali terlihat beda dari headphone yang lain. Desainnya sangat sexy bagaikan sebuah mobil sport italia tapi kokoh bagai pesawat jet tempur. Warnanya yang hitam dimeriahkan aksen V disetiap ujungnya dari design plat pelindung sampai detil skrup mininya.

Bentuk speakernya sendiri tidak mengikuti pakem biasa yang membulat dengan mengambil bentuk hexagonal yang konsisten sampai ke lubang kabel. Dengan ini sepertinya V-MODA ingin menunjukkan bahwa headphone ini setangguh tank. Headphone ini cocok banget buat yang lagi nyari style yang berbeda.

Kebanyakan headphone DJ yang ada dipasaran menggunakan bahan plastik, hal ini bukannya tanpa alasan, plastik dipakai agar berat dari headphone bisa dikurangi, dan tentunya untuk mengurangi cost. V-MODA adalah salah satu produsen headphone yang mencoba untuk memakai plastik seminimal mungkin. Saat memegang M-100, kita bisa merasakan kekokohan body-nya dari bahan metal yang dimilikinya. Dengan penggunaan materi metal juga membuat headphone ini terlihat premium.

rvlx-vmoda-m100-09272-ok.jpg

rvlx-vmoda-m100-09286-ok.jpg


Tangkai headphone ini dibuat dengan kabel metal yang dilapisi dengan bahan kulit imitasi kualitas tinggi. Kabel metal ini surprisingly  tidak kaku dan keras, bahkan cukup lentur saat kita coba untuk membengkokkannya. V-MODA menjamin ketahanan headband ini sampai 1 juta kali putaran. Kelenturan tungkai metal ini juga berarti kita bisa menyesuaikan bentuk headphone ini agar menyesuaikan dengan kepala kita.  Tangkai headphonenya juga bisa disesuaikan panjang pendeknya.

Sepasang speakernya dipegang dengan tangkai metal berbentuk V. Untuk mobilitas tinggi, headphone ini bisa ditekuk kedalam dengan mekanisme "Cliqfold" yang berbekal engsel besi  kuat yang menjamin durability produk ini. Kemampuannya untuk ditekuk kedalam adalah yang membedakan seri headphone ini dengan pendahulunya yaitu LP2 dan M-80, sehingga ukurannya bisa menciut dan menghemat tempat.

Satu hal yang kita tidak temukan di headphone ini adalah kemampuan untuk diputar kesamping. Untungnya headbandnya cukup elastis sehingga bisa menyesuaikan kearah yang kita mau.

rvlx-vmoda-m100-09278-ok.jpg

rvlx-vmoda-m100-09281-ok.jpg


Untuk body speakernya menggunakan frame plastik dengan penutup samping metal dan bahan semi kulit yang membalut memory foam untuk earcupnya. Ukuran earcupnya walaupun lebih besar dari pendahulunya, relatif kecil untuk ukuran headphone DJ sekelas. Tapi untungnya saat dipakai tidak terasa sesak, karena dibantu dengan memory foam empuk yang bakal nyesuain dengan bentuk telinga kita.

Sepasang speakernya masing-masing mempunyai jack port. Kita bisa menyambungkan kabel headphonenya ke speaker kanan atau kiri. Dan fungsinya tidak selesai sampai disitu. Port headphone nganggur ini juga bisa disambungkan lagi ke headphone lain. Jadi dengan memakai kabel Shareplay, 3 headphone bisa mendengarkan source yang sama. Audio threesome...

Audio port dimasing masing headphone tidak dilengkapi locking system, jadi kabel bisa tercabut begitu saja, tanpa ada yang menahan. Hal ini ada bagusnya dan ada jeleknya, disaat headphone ini ditarik tidak sengaja, misalnya kita tiba tiba terpeleset, kemungkinan headphone di kepala tidak tertarik atau menarik benda yang tersambung, misalnya mixer. Disisi lain, tidak adanya sistem lock ini mungkin bisa bikin kabel yang lebih berat (coil cable misalnya) gampang copot.

rvlx-vmoda-m100-09284-ok.jpg

rvlx-vmoda-m100-09324-ok.jpg


Headphone ini tersedia dalam 3 jenis warna dasar, yaitu Matte Black (seperti unit test), White Silver dan Shadow yang adalah perpaduan hitam dengan aksen mengkilat.

Kita bisa membuat variasi warna dengan mengganti plat speaker (Shield) dan aksen tangkainya. Ada 13 warna plat yang bisa kita pilih di websitenya, dan kita bisa bikin lebih eksklusif lagi dengan mengukir logo kita di plat itu dengan memesan custom shield engraving yang akan dibuatkan langsung di markas V-MODA.

Custom shield ini bisa dipesan dengan menghubungi distributor lokal di masing masing negara, dengan biaya pasang dan ongkos kirim tentunya. Sudah banyak DJ Internasional yang memanfaatkan media ini untuk show off DJ Logo mereka, beberapanya adalah Avicii, Mobi, Paul Oakenfold, Hardwell, Nervo, Moguai, Deadmau5 dan masih banyak lagi.

plat.jpg

2013-09-23_175911.jpg


USAGE & DURABILITY

Dengan bobot 280 gram headphone ini bisa dibilang terberat di kelasnya, apalagi dibandingkan dengan Sennheiser HD25 yang punya berat setengahnya. Untungnya headphone ini masih cukup  nyaman dipakai untuk durasi lama, berkat konstruksi headband elastis yang bisa menyesuaikan bentuk kepala, dan kabel kevlarnya yang ringan.

Tungkai metalnya bisa disesuaikan kekerasannya, sehingga bisa ngepas dengan kepala, tanpa terlalu menjepit. Kita coba headbang dan goyangkan kiri kanan, tapi headphonenya berhasil nempel terus dikepala kita.

Durabilitas produk ini sangat mengagumkan, kita coba putir headbandnya beberapa kali, bahkan kita luruskan kayak penggaris, tidak patah dan kembali ke bentuk awal. Sebuah hal yang kita gak berani lakukan di headphone plastik. Konstruksi solid itu juga yang membuat V-MODA berani menantang kita menjatuhkan headphone dari ketinggian 1.5 meter, sayangnya kita belum berani, tapi kita yakin headphone ini nggak bakal pecah dalam sekali jatuh.

Bak kucing yang mempunyai 9 nyawa, headphone ini tahan jatuh sebanyak 70 kali, sesuai yang tertulis di boxnya.  Kalaupun rusak, V-MODA memberikan jaminan lifetime yang bernama keren "Immortal Life",  pemilik headphone V-MODA dapat membeli lagi headphone pengganti yang sama dengan discount 50%, diluar masa garansi 2 tahun tentunya. Sayangnya lifetime warranty ini tidak berlaku di Indonesia.

rvlx-vmoda-m100-09325-ok.jpg

rvlx-vmoda-m100-09279-ok.jpg


SOUND QUALITY

Bentuk yang keren dan segudang fasilitas gak berarti kalau suaranya tumpul. V-MODA menyadari bahwa di industri ini, kualitas suara adalah pilihan utama. Maka dari itu mereka benar-benar memikirkan departemen ini.

Headphone ini dipersenjatai dengan speaker 50mm yang mereka patenkan dengan merek dagang "Dual Diagphram Driver" yang memproduksi suara yang fantastis. Suara yang dihasilkan oleh speakernya memposisikan headphone ini di papan atas headphone DJ (bahkan Audiophile).

High dan midnya cukup jernih dan bass yang dihasilkan sangat bulat dan warm. Transisi dari low tone ke mid juga sangat halus. Speakernya mendukung frekuensi 5mhz s/d 30khz, saat kita tes frekuensi rendah 20hz bisa dikeluarkan dengan baik sampai dititik kuping tester tidak bisa dengar lagi, yaitu sekitar 18khz. Saat mendengar musik dengan volume 100%, terasa kuping bergetar dengan bassnya yang dalam, tapi masih sanggup mempertahankan soliditas suara yang dihasilkan tanpa distorsi. Kita coba memutar beberapa lagu dengan karakteristik suara berbeda seperti House, Trance sampai Dubstep dan suara yang dikeluarkan bisa dibilang sempurna.

Walaupun headphone ini ditargetkan untuk DJ, tapi kualitas suaranya sekelas studio monitor headphone. Speaker dari M-100 ini adalah penyempurnaan dari headphone sebelumnya yaitu M-80 yang banyak diakui sebagai salah satu headphone audiophile yang baik. FYI, speaker M-80 sama sama memakai Dual Diagphram, tapi ukurannya hanya 40mm.

Headphone ini bukan headphone dengan fasilitas noise canceling aktif. Headphone noise canceling membutuhkan sumber daya tambahan (baterai) yang bakal menambah berat, dan terkadang headphone dengan fasilitas ini cenderung mengorbankan kualitas suara. V-MODA menggantikan fungsi ini dengan Noise Isolating, dengan paduan earcup lembut dan headband yang fit di kepala, mereka bilang bisa sanggup mengurangi suara dari luar masuk ke dalam headphone.

Hal ini sayangnya tidak kita rasakan, suara keyboard saat mengetik review ini masih kita dengar. Sepertinya headphone ini kurang cocok untuk orang yang mengharapkan bisa meredam suara bising saat di kabin pesawat. Namun Noise isolation ini mampu meredam suara keluar dengan baik. Di volume 80% suara musik tidak mengganggu orang disebelah kita. Headphone cukup hemat daya dan sanggup memproduksi suara yang maximal walau hanya ditancapkan di gadget seperti smartphone.

CONCLUSION

Setelah sukses dengan seri Crossfader LP2 dan M80, V-MODA berhasil menyodorkan headphone DJ yang lebih berkualitas. Kesuksesan ini berbekal dari kemauan mereka mendengarkan input dari banyak pihak, sesuatu yang jarang kita temui di industri elektronik, dimana terkadang konsumenlah yang didikte. Banyak award dan rekomendasi yang mereka dapatkan salah satunya adalah predikat Headphone of the year dari DJ MAG Tech Award 2013.

Setelah mencoba produk ini, kita mendapatkan lebih banyak hal yang kita suka. Semua yang dibutuhkan DJ sepertinya bisa diakomodir dengan baik. Dari hal penting seperti konstruksi dan kualitas suara sampai ke detil kecil seperti kabel benar benar dipikirkan dengan baik demi memanjakan konsumen.

V-MODA mengerti bahwa headphone juga bisa dimanfaatkan sebagai fashion statement. Mereka mendesain headphone yang lain dari yang lain dengan tampilan semi-militer yang sexy dan fashionable. Tambahan Shield Engraving adalah langkah yang sangat inovatif yang dapat membuat tiap unit produk ini makin personal dan  eksklusif.

Headphone ini tidak hanya enak dilihat tapi juga dapat menghasilkan suara yang mengagumkan dalam kemasan yang minimal. Superior DJ Headphone, Eargasmly Recommended!

WHAT WE LIKE
- Konstruksi metal solid, durabilitas tinggi, tanpa bentuk yang bulky.
- Attention to detail, mini in size dengan fungsi maximal.
- Kabel kevlar yg kuat dan ringan dengan SharePlay dan Speakeasy.
- Engsel Cliqfold dengan Tas headphone yang kompak.
- Kualitas suara superior.
- Sangat nyaman dipakai.
- Plat speaker (shield) ekskusif yang bisa di customize.

WHAT'S MISSING
- Speaker tidak bisa diputar (swivel).
- Ukuran Cup relatif kecil.
- Audio Jack tanpa Cable Lock.

Highly Recommended (4.5/5)



Harga : Rp. 3.799.000,00

Distributor Indonesia : PT Semesta Mitra Sejati (www.semitse.com)
Facebook Indonesia : facebook.com/VMODAIndonesia

Produk ini bisa didapatkan di:
Infinite: Grand Indonesia, Pacific Place, Senayan City, Pondok Indah Mal 2, Mal Kelapa Gading V
iBox: Plaza Indonesia, Kota Kasablanka, Mal Kelapa Gading III, Senayan City, Gandaria City, Pondok Indah Mal 1.
eStore: Plaza Senayan, Pondok Indah Mal 2
online: DinoMarket.com, Kantong-kresek.com, headphoniastore.com, dontblameyourears.com, toloalatdj.com, dsxdj.com
#78
mastering.jpg


Mau tahu apa aja mitos yang ada seputar Mastering? Website Music Think Thank mencoba meluruskan 10 mitos yang beredar, mitos mitos itu antara lain :

- Mastering is just adding a limiter to my DAW (digital audio workstation) output
- Mastering can turn a bad music mix into a good mix
- Mixes will always come back sounding fuller and fatter sounding
- Music mixes will always come back sounding bright and sparkly
- Professional mastering can be performed at home
- Professional mastering can only cost $10.00
- Professional mastering can be done with 1 multi module 'mastering plug in'
- Mastering is a dark art or mysterious
- Mastering can be seen as part of mixing
- Mixing engineers can do mastering 

Mau tau jawaban dari mitos diatas, kunjungi halamannya langsung dibawah ini :

http://www.musicthinktank.com/mtt-open/dispelling-the-myths-surrounding-audio-mastering.html
#79
deadmau5.jpg


Apa aja kegiatan Joel Zimmerman aka Deadmau5 di waktu luangnya, mungkin salah satunya adalah mengisi halaman youtubenya dengan video interview dengan beberapa orang penting di dunia musik antara lain Zedd & Pharrel Williams didalam mobilnya. Video interview yang dia beri judul "Coffe Run" ini dia ambil dengan 2 unit camera gopro yang ditempel didepan dan di belakang, selagi dia lagi nyetir mobil Ferrarinya. Semoga nyetirnya gak ngebut ngebut, nanti nabrak lagi.


#80
m1x.jpg


Ada ide bikin mini party, aka homses dadakan, tapi ribet ngurusin peralatannya? Tenang saja Philips punya solusi untuk bikin party instant. Perusahaan elektronik asal belanda ini mungkin nggak dikenal sebagai produsen peralatan DJ, tapi akhir akhir ini mereka sepertinya ingin serius mengambil potongan market yang sedang "boom" ini. Baru baru ini mereka mengumumkan Philips M1X-DJ di event gadget terbesar di eropa, IFA Berlin.

M1X-DJ adalah sebuah HiFi all in one yang dilengkapi DJ Controller dan strap biar gampang digotong kemana mana. HiFi ini mendukung software DJay dan dapat disambungkan langsung ke ipad / iphone. Alat ini juga mendukung bluetooth sehingga bisa disambungkan ke peralatan yang mendukung. Designnya yang simple bikin alat ini cukup enak diliat. Dan yang paling menarik adalah harganya yang relatif terjangkau yaitu sekitar 500 dollar untuk keseluruhan sistem ini. Alat ini mungkin nggak bisa dijadikan gadget DJ profesional, tapi untuk fungsinya bikin instant party, it's a spot on solution. Dan walau kerennya kalau speaker 80 watt kurang nendang, kalo temen lo punya alat yang sama, lo bisa gabungin beberapa alat jadi satu buat nambah kenceng suara speakernya.

Philips sepertinya sangat PD sekali dengan barang barunya ini sampai mereka menggandeng Armin van Buuren gak cuma sebagai endorser tapi juga terlibat dalam proses designya. Sebenarnya petualangan mereka ke dunia mixing ini bukan yang pertama. Mereka pernah merilis alat sejenis yaitu  "Philips Party Machine", sayangnya alat itu harus menggunakan 2 iphone terpisah untuk mixing. M1X-DJ bakal dirilis sekitar bulan november di eropa.





2013-09-18_113559.jpg

2013-09-18_113518.jpg
#81
detroit.jpg


Website musik underground Thump, mendokumentasikan kota Detroit dalam 4 video berseri di Youtube. Salah satu dibahasnya adalah bentuk apresiasi kota ini terhadap musik underground adalah sebuah event yang sudah berjalan 13 tahun yang dikenal dengan nama Movement yang dijalankan oleh 3 orang legend Kevin Saunderson, Derrick May dan Carl Craig.

Episode 1 - 3 bisa dicek dibawah ini...



#82
calvinharrus.jpg


Tahun lalu Forbes mengeluarkan sebuah list DJ dengan pendapatan terbanyak, yang menempatkan Tiesto sebagai DJ paling kaya di seluruh dunia. Tahun ini mereka menambah daftar ini dari 10 menjadi 12 urutan dengan 14 DJ yang masuk didalamnya, karena ada 2 posisi dengan DJ yang pendapatannya sama. DJ terkaya tahun 2013 di daftar ini adalah Calvin Harris dengan pendapatan 46 Juta dolar mengalahkan Tiesto. Banyak yang mempertanyakan keabsahan data mereka, salah satunya mengapa DJ Pauly D bisa masuk ke daftar ini.

Daftar lengkapnya adalah :

12. DJ Pauly D and Diplo – $13 million
11. Steve Aoki – $14 million
9 & 10. Skrillex and Kaskade – $16 million
8. Armin van Buuren – $17 million
7. Afrojack – $18 million
6. Avicii – $20 million
5. Deadmau5 – $21 million
4. Swedish House Mafia – $25 million
3. David Guetta – $30 million
2. Tiësto – $32 million
1. Calvin Harris – $46 million

#83
tmorowland2013-2.jpg


Setiap selesainya festival Tomorrowland, panitia event ini selalu menutup dengan mempersembahkan aftermovie yang epik. Videonya tahun lalu berhasil ditonton 91 juta kali di youtube. Dengan durasi 22 menitnya video itu bisa bikin iri orang yang ga dateng ke acara ini. Tahun ini video dibuat lebih panjang, kita bisa puas melihat dokumentasi acara ini dengan 11 menit tambahan. Buat yang penasaran serunya festival ini, cek video dibawah ini...

#84
SASRT13_600x350---Ravelex.jpg


Djarum Black Menthol dan Spinach Records kembali melanjutkan kerjasamanya untuk ke-enam kalinya untuk menggelar Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip 2013. Acara ini berlangsung mulai 30 Agustus sampai 7 September 2013 di enam tempat di Bali dan Jawa. Tahun ini Spinach All Stars mendatangkan Taboo of The Black Eyed Peas (DJ Set), Shogun (#68 DJ Mag 2012) dan Harry "Choo Choo" Romero (DJ dan produser rekaman dari Amerika). Pastinya, acara ini akan mendapat antusiasme yang luar biasa dari para partygoers.

Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip "Here We Glow" adalah tema glow in the dark tour tahun ini. Atmosfer ini akan memberikan pengalaman berbeda bagi para pengunjung saat menikmati hentakan musik elektronik yang enerjik dan performa panggung dari para Spinach All Stars.

Tahun ini Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip juga melibatkan para DJ dan musisi Indonesia. Di antaranya; Riri Mestica, Bone, Adhe, Patricia, Tiara Eve, Sparkling Saint, Romeo, Arsya, Dimboy, Chevy, Marinn, MC Giri, MC Andrezz dan VJ Spastic Lunatic. Live performance act oleh Lala Karmela dan Thomas Ramdhan (Gigi).

"Tahun ini kami memulai Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip di enam kota, mulai dari Bali dan berakhir di Bandung.  Kami pastikan bahwa line up tahun ini akan menggebrak setiap kota dengan pertunjukan luar biasa yang tidak boleh dilewatkan para partygoers di Indonesia," ujar Raymond Portier, Brand Manager Djarum Black.

"Suasana untuk gelaran ke-enam dari Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip ini akan berbeda. Masih dengan membawa ciri khas Djarum Black dan dipadu tema glow in the dark tour 2013, 'Here We Glow'," jelas Raymond.

Berikut adalah iconic superstar dan top rated talent yang tampil, Taboo of The Black Eyed Peas (DJ Set): Artis Hip Hop Amerika pemenang penghargaan Multiplatinum, salah satu personil The Black Eyed Peas, penyanyi, rapper, penari, aktor, DJ, pencipta lagu, desainer dan juga sebagai suami dan ayah dari tiga orang anak. Musisi kelas dunia ini akan bergabung pada road trip tahun ini dan akan menghentak Jakarta.

QuoteSHOGUN (#68 DJ Mag 2012): Beberapa lagu yang terkenal saat ini, 'Save Me', 'Imprisoned', 'Run To My Rescue' dan 'Skyfire', Shogun mengukuhkan diri menjadi salah satu yang paling berpengaruh terhadap kemajuan musik trance/progressive saat ini, dan musiknya selalu diperdengarkan di Vonyc Sessions, Trance Around The World, Corsten's Countdown, Global DJ Broadcast, dan A State of Trance Radio Show.


QuoteHARRY "CHOO CHOO" ROMERO : Berkolaborasi dengan rekan dalam satu label maupun lainnya menjadi hal penting bagi Harry dalam membesarkan nama dan hasil karyanya. Album Constipated Monkeys hasil kerjasama Harry bersama Jose Nunez, menghasilkan alunan musik yang sarat perkusi dan funky "Cro-Magnon" dan "Erectus" (Subliminal Records). Suksesnya lagu tersebut mendorong timnya untuk memproduksi kepingan 12" "Sunshine" yang dirilis pada musim panas ini. Selain itu, berkat 'Constipated Monkeys' reputasinya kian mendunia sebagai produser, DJ dan pernah menjadi Resident DJ di The Ministry of Sound di London dan Pacha di Ibiza, Spain.

Sama seperti gelaran sebelumnya, Djarum Black Menthol Power Beat Spinach All Stars Road Trip 2013 akan menggunakan bis sebagai alat mobilitas para DJ dan artis musisi ini saat menyambangi kota Bali, Surabaya, Solo, Semarang, Jakarta hingga Bandung untuk menampilkan performa terbaiknya.
#85
acerp3.jpg


Tiesto sepertinya menjadi DJ yang paling banyak mengendorse suatu produk. Telah berbagai jenis brand yang bekerjasama dengan mantan DJ nomer 1 dunia ini mulai dari sepatu, fashion, mobil, audio, headphone dan yang paling baru adalah laptop.

Pada tanggal 30 Mei lalu, Acer Indonesia merilis sebuah ultrabook / tablet yang diberi nama Aspire P3 Hybrid Ultrabook yang menggandeng Tiesto sebagai endorser dari produk canggih ini. Sebagai bintang dari kampanye laptop ini adalah Vernon, asisten pribadi Tiesto yang selalu membawa Aspire P3 ini kemanapun ia pergi. Gadget yang ia bawa ini adalah sebuah laptop 11 inci yang dapat berubah menjadi tablet yang touch friendly.

Didalam tablet ini dilengkapi dengan sistem operasi Windows 8 yang adalah OS Desktop pertama yang mensupport sentuhan. Sistem operasi ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh Aspire P3. Laptop ini bisa dijalankan dengan keyboard seperti layaknya sebuah dekstop, juga bisa bebas lepas sebagai tablet dengan layar sentuh 11 incinya. Dan yang paling unik dibanding tablet lain adalah software Virtual DJ yang sudah diberikan secara gratis kepada pemilik laptop ini.

Laptop ini berspesifikasi sebagai Ultrabook yang dituntut bertenaga, cepat, tipis, ringan dan mempunyai daya tahan baterai yang cukup lama. Sebagai otak dari produk ini ada 2 pilihan yang bisa dipilih yaitu Intel Core i5 yang bertenaga atau Intel Core i3 yang hemat daya. Kapasitas hardisk juga bisa dipilih dari 60 gb sampai 120 gb Solid state drive yang menjamin loading time yang instan. Layarnya mendukung teknologi IPS dengan ukuran 11,6 inci yang dapat dilihat dengan kemiringan 170 derajat. Dan untuk kebutuhan komunikasi, seperti halnya tablet kebanyakan, dilengkapi kamera depan dengan resolusi 720p HD dan kamera belakang dengan resolusi tinggi 5 megapixel.

Produk ini dapat ditebus dengan harga Rp.8.499.000 untuk versi Intel Core i5 dan Rp. 7,499,000 untuk versi Intel Core i3. Untuk keterangan lebih lengkap bisa cek di website www.acerid.com.

2013-06-10_165141.jpg

2013-06-10_165130.jpg


#87
sorry sekarang entrynya bukan trance lagi, trance justru udah jadi pilihan jurusan saat lo udah mulai ngerti EDM. anak anak baru sekarang demennya bigroom electro (in the US they just called it EDM). trance mungkin jadi entry beberapa tahun yg lalu, but not anymore.
#88
nice topic... sebenarnya udah pernah dibahas sebelumnya. tapi gapapa kita bahas lagi.
#89
rvlx10_news.jpg


Hari ini, 18 April 2013, menandai 10 tahun Ravelex.net, its been a decade sejak website ini pertama kali online tahun 2003. Kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya terhadap dukungan yang diberikan kepada website ini, terutama kepada Member yang membesarkan website ini dan juga kepada pihak pihak yang banyak membantu. Semoga Ravelex tetap bisa menjadi forum komunikasi antar komunitas EDM di Indonesia.

From the bottom of our heart, Thank You...
#90
aprojak.jpg


Sabtu, 13 April 2013, Ancol Ecopark kembali panas dengan kedatangan DJ asal belanda yang menjadi salah satu yang mempopulerkan Dutch House ke seluruh dunia, Afrojack. Event ini diselenggarakan oleh EO baru yang bernama Kuta Entertainment.

Penonton sudah mulai berkerumun dari sore hari. Proses masuk kedalam venue tampaknya lumayan ribet, karena panitia tidak memasang baricade yang cukup, terutama di pintu cek tiket. Apalagi ternyata banyak dari penonton yang mendapatkan tiket palsu yang beredar lumayan banyak saat itu, sehingga beberapa orang harus keluar lagi dari antrian. Hal ini sedikit banyak mengganggu penonton yang bakal masuk, karena panitia tidak menyiapkan pintu keluar yang memadai.

Layout venue The Jacked Tour hampir mirip dengan gelaran terakhir Swedish House Mafia. Panggung menghadap kearah selatan yang diapit dengan VIP area di kiri dan kanannya. Luas total area memang tidak sebesar SHM, tapi terisi lumayan penuh. Kita memperkirakan sekitar 5000 orang datang ke event ini.

Musik mulai main jam 8 malam dengan DJ pembuka Mickey Moran yang dilanjutkan dengan Apster, Quintino dan Shermanology, grup yang terdiri dari 3 kakak beradik Leon,Dorothy yang menjadi vokalis dan Andy yang bertugas dibelakang Deck, mereka menyanyikan lagu lagu populer EDM selain lagu mereka sendiri secara Live PA.

Kurang lebih pukul 01.00 Shermanology meminta penonton memberikan sambutan kepada bintang malam itu, Afrojack. Dia main sampai dengan pukul 3 malam, membawakan beberapa lagu hitsnya seperti Can't Stop Me, No Beef, Take Control dan beberapa single baru yang menurut dia Crowd Jakarta adalah yang beruntung bisa mendengarkan untuk pertama kalinya. Diakhir permainannya ia mengucapkan terima kasih kepada crowd indonesia yang sangat Amazing.

Event ini ditutup dengan penampilan Angger Dimas sampai pukul 4 pagi. Walau sudah 3 kali diadakan event di Ecopark Ancol, sepertinya tidak membuat tempat ini basi. Selain lineup heavyweight, salah satu hal yang paling mengesankan dari event ini mungkin adalah performance Lighting dan Visual yang dimainkan langsung oleh VJ official Afrojack.

RVLX_Jacked_2013-2.jpg

RVLX_Jacked_2013-4.jpg

RVLX_Jacked_2013-9.jpg

RVLX_Jacked_2013-16.jpg

RVLX_Jacked_2013-21.jpg

RVLX_Jacked_2013-23.jpg

RVLX_Jacked_2013-27.jpg

RVLX_Jacked_2013-30.jpg

RVLX_Jacked_2013-33.jpg

RVLX_Jacked_2013-35.jpg

RVLX_Jacked_2013-38.jpg

RVLX_Jacked_2013-46.jpg

RVLX_Jacked_2013-49.jpg

RVLX_Jacked_2013-50.jpg

#91
itu bukan hddnya yang rusak tapi casingnya. tinggal pasang casing baru, jalan lagi deh. tapi agak sedikit careless untuk ukuran hawtin, dia seharusnya bawa at least 1 backup khususnya laptop & hardisk utama. apalagi mau main di event segede coachella. bawa 2 laptop vs 100 vinyl gua rasa masih lebih berat bawa tas plat kemana mana.

salut buat dj yang pada bantuin. :)
#92
gue dapet pesan moral dibalik kaos2 ini kecuali yg pertama. hehe... maap tidak update.
#94
fof2.jpg


Jumat, 5 April 2013 lalu, ONE NATION membuat "ON" Jakarta dengan indoor rave perdana mereka FULL ON, yang merupakan Tour Event dari Ferry Corsten dkk, di Skenno Hall, Gandaria City. Event yang sebelumya bernama Full On Ferry ini merupakan kali kedua di Indonesia.

Acara malam itu dibuka oleh penampilan dari Local Trance & Progressive Heroes such as Pierre MPXX Asia, Yasmin SOZ, LTN Spinach, dan Miko Project M. Sautan-sautan penambah semangat dari MC Giri Spinach dan Hipnotis Visual dari VJ Mocco pun ikut mengisi dan meramaikan malam itu.

Pada jam 22.00 giliran DJ Rudee membuka international performance, dilanjutkan oleh Andre Tanneberger aka ATB yang berhasil membuat crowd sing-a-long dengan dengan track-tracknya seperti "Extacy" dan "Move On". Ditengah permainan ATB mengumumkan hal yang membuat para clubbers kaget, "Ferry would not make it to the show, we're terribly sorry", Skenno Hall pun terdiam seketika. Namun tiba-tiba jagoan dari acara ini pun tampil di stage, dan ATB pun berhasil mengelabui para ravers sesaat. Hahaha....

Konsep utama dari FULL ON ini adalah, Ferry Corsten akan main Back to Back dengan DJ-DJ yang dia gandeng ke FULL ON. Seketika pun para ravers yang masih di belakang dan di VIP area memenuhi barisan depan barikade untuk menyaksikan penampilan back to back pertama ATB vs Ferry Corsten.

Waktu menunjukan pukul 01.00 dan tiba giliran Ferry Corsten sendiri, membawa crowd melesat dengan track-track seperti "Punk", "Rock You Body Rock yang di re-edit kembali oleh Arty", dan "Loop and Things". Diiringi juga dengan penampilan The Beautiful Trance Vocalist, Betsie Larkin yang membuat crowd kembali bernyanyi bersama dengan single andalan mereka "Made of Love" dan "Not Coming Down".

Malam sudah menjadi pagi, tapi para ravers jakarta masih terus lanjut dengan dengan aksi back to back kedua dari Ferry Corsten vs Ronski Speed. yang metutup setnya dengan track andalan Ferry & AVB "Brute", sehingga membiarkan Ronsky Speed, DJ Trance dari Jerman memacu sisa malam itu di Skenoo Hall.

Event perdana dari ONE NATION ini berhasil memuaskan crowd yang datang dengan Visual, Lighting, dan Laser yang sangat luar biasa, yang memang merupakan standard show dari Tour FULL ON kali ini. Kita nantikan kejutan-kejutan selanjutnya dari One Nation....

fullon1.jpg

fof3.jpg

fof4.jpg

fof5.jpg

fof6.jpg

fof7.jpg

fof8.jpg
#95
anyway itu hoax, orang australi aja ga pede bisa dapet tahun baru pake daft punk...


inthemix :


A few sane reasons why that Daft Punk tour poster is fake

With 1,500-plus shares on this post – from a Community page that craftily tags the real Daft Punk page and its 7.5 million fans – we're afraid a few too many people believe a momentous Australian tour has actually been announced. While the duo's official camp has released two glimpses into the creation of Random Access Memories, courtesy of interviews with collaborators Giorgio Moroder and Todd Edwards, any tour news is being kept closely guarded. With the countdown on to the album's May reveal, its iconic cover art splashed across billboards, anticipation is understandably at fever-pitch. Sadly, though, that doesn't mean we have shows to scrawl madly in the diary.

There's a few reasons why you should gently inform that hyperventilating friend that it's not real...yet. Firstly: this poster has already circulated, except with fake U.S. dates. Secondly: There's been zip heard from Justice and the Chemical Brothers, the supposed support acts on the year's most-anticipated tour. Thirdly: there's no official announcement from anyone. But really, the person who Photoshopped this poster together made one crucial slip-up: Canberra. With all due respect to our nation's capital, and as much as we'd love them to be so lucky, that stop on the itinerary just doesn't stack up. Further still, Daft Punk spending New Year's in Australia feels very much in the too-good-to-be-true basket. In sum? That Australian tour poster is only slightly more plausible than this one.

There is, still, much to be excited about (even if it's not some epic triple-headliner tour where no major Australian city misses out and Sydney gets its biggest-ever NYE bill). As the 'Collaborators' video series has taught us so far, Random Access Memories was recorded organically with some formidable minds weighing in. "It was from the heart, it was like it was meant to be," disco legend Nile Rodgers told inthemix. "It was a perfect collaboration, and I bet that's what they are going to say. It was like we belonged together."
#96
daft.jpg


Pernah bertanya apa aja yang dipakai sama superstar dj / band dibalik megahnya setup panggung macam Daft Punk, Deadmau5, Skillex Bassnectar atau Flying Lotus. Mengejutkan bahwa peralatan yang dipakai Daft Punk sebenarnya cuma alat alat standart yang bisa kita temuin di toko eceran DJ seperti Ableton Live yang dikontrol dengan midi kontroller Behringer BCR-2000.

Blog The Button&Knobs yang bertanggung jawab memberikan kita detil dari setup panggung para superstar ini. Koleksi lengkap mereka bisa dilihat di website berikut :

http://deejers.wordpress.com/2013/03/25/how-the-pros-play-live/

Berikut ini tulisan mereka tentang Daft Punk:



The robotic duo known as Daft Punk has long been an innovating force in electronic music; receiving multiple awards and becoming a huge influence on electronic artists and music today. For their Alive 2007 tour, they created a stunning live performance using a variety of devices and controllers. (Top row: Daft Punk's "Super Computers." Bottom row: 2 Behringer BCR2000 Controllers and 2 JazzMutant Touchscreens.)

- Computer: "custom super-computers" – this is how Daft Punk describes it, although they have been seen performing with 4 MacBook Pros in front of them (presumably a main computer and a backup for each person). However, it wouldn't seem too farfetched for a large electronic act to invest in custom hardware and software.
- Software: Ableton Live
- Controllers: 2 Behringer BCR2000 MIDI Controllers, 2 JazzMutant Lemur Touchscreen Controllers
- Other: 4 Minimoog Voyagers

Sumber : http://deejers.wordpress.com/ via Beatportal

2013-04-09_163943.jpg
#97
avb.jpg


Belum selesai dengan tour ASOT600-nya Armin van Buuren sudah merencanakan tour dunia lagi. Kali ini untuk mempromosikan album terbarunya "Intense". Tour yang di Dub "Armin Only : Intense" bakal berkunjung ke beberapa kota di dunia dan diperdanai di Ziggo Dome, Amsterdam pada 15 November 2013.

Jadwal tour ini bakal dirilis dalam waktu dekat. Armin sendiri selama musim panas ini harus menetap di Ibiza untuk residensinya di club Privilege Ibiza selain harus menjalani kontrak dengan super club di Las Vegas, Marquee dan main di Electric Daisy Carnival di Chicago dan Tomorrowland di Belgia.

Album Intense sendiri bakal featuring beberapa artis langganan seperti Nervo, Emma Hewitt dan Richard Bedford. Mudah mudahan Indonesia kedapetan jadwalnya.



Source : ITM
#98
wah di aussie bisa beberapa kota tuh, semoga ada yang bawa nih + justice & chembro mantap!
#99
fmfa33.jpg


Pertengahan Maret ini kita dateng ke Malaysia untuk party maraton dua hari berturut turut yang diselenggarakan di Sepang International Circuit, yaitu A State of Trance 600 di hari pertama (15/3) dan Future Music Festival di hari kedua (16/3). Kedua event ini diselenggarakan oleh sebuah promotor terbesar Malaysia yaitu Livescape yang juga menggelar Future Music Festival  Asia pertama tahun lalu. Mau tahu perjalanan kita di Kuala Lumpur, cek artikel berikut.

[h2]DAY 1 : A State of Trance 600 Kuala Lumpur[/h2]

Di hari pertama, kita sampai ke sepang sekitar pukul 4 sore, saat itu sudah banyak orang berkumpul untuk mencoba masuk. Pintu baru dibuka setengah jam kemudian dan dari jadwal yang kita dapatkan seharusnya musik sudah mulai main, tetapi ternyata baru dimulai pada pukul 5 dengan penampilan 2 DJ Trance top lokal yaitu Fono dan Mr. Arifin. Ditengah panas terik hari itu, AVB menyempatkan diri untuk menyapa fansnya sebelum dia masuk Studio untuk membuka ASOT 600 live di seluruh dunia dengan warm up setnya. Setelah warm up set, baru kita bisa melihat sesosok DJ diatas panggung yang tak lain adalah Ben Gold yang disambut histeris oleh pengunjung saat itu. Ben Gold main sampai pukul 7.20 malam disaat break magrib.

asottt.jpg


Stage A State of Trance 600 edisi Kuala Lumpur ini menempati area terbesar di sepang yaitu parkir utama sirkuit internasional ini. Hanya ada 1 area utama, stage ASOT600KL lumayan besar dengan sound system yang cukup untuk menjangkau puluhan ribu trancer yang ada di venue. Area utama ini diapit oleh 2 are mini VIP yang lebih tinggi dari tanah, di area ini VIP bisa membeli menjangkau bar tanpa harus ngantri, sekaligus melihat langsung ke arah panggung tanpa terhalang kerumunan manusia. Mundur sedikit kita menemukan area kecil yang adalah tenda sponsor bir mereka, disini ternyata ada dj yang main juga, jadi sembari ngadem, kita bisa chill out dengan musik yang berbeda dari panggung utama. Ada satu area lagi yang "ngumpet" dibelakang, yaitu tenda VIP. Ruangan ini dipersiapkan untuk menjamu tamu VIP yang sudah membeli tiket terbatas. Area VIP ini mengundang DJ dari beberapa negara yang tidak diumumkan, salah satunya adalah DJ Bobby (Stadium) yang diundang khusus untuk main di tenda ini.

Selesai break magrib giliran Super8 & Tab mengembalikan euphoria sepang saat itu sebelum akhirnya digantikan oleh W&W sejam kemudian, penampilan duo ini sayangnya sempat berhenti dua kali karena listrik mati, salut dengan crowd malaysia, mereka tidak langsung kecewa dengan hal ini tapi terus menyemangati mereka melanjutkan permainan. Duo jadul Cosmic Gate naik keatas panggung sekitar pukul 11 malam, saat itu suasana di sepang sudah mulai terasa sesak. Partygoers Malaysia dan negara tetangga sepertinya benar benar antusias dengan event ini. Bisa dilihat dengan masih banyaknya orang yang mengantri di tiket masuk. Menurut laporan panitia, kurang lebih 30.000 tiket berhasil dijual habis untuk hari pertama, belum termasuk jumlah undangan yang jumlahnya juga ribuan.

Setelah menunggu sekian lama, ribuan orang itu berkumpul disatu stage dan mengelu elukan nama Armin van Buuren yang akhirnya tampil pada pukul 11.30 malam setelah sebelumnya hanya tampil di layar LED untuk menyapa penonton dari Live Stream Studionya. Armin tampil 2 jam, memainkan banyak anthem lama sampai koleksi musik barunya. Menambah klimaks malam ini, Armin sempat mengatakan ke penonton bahwa ia belum pernah melihat crowd sebanyak ini di Asia Tenggara, dan ia berterima kasih terhadap antusiasme penonton. Hal ini disambut gegap gempita oleh crowd malam itu yang makin menggila. Selesai 2 jam waktu yang dipakai Armin van Buuren, event ini ditutup dengan performance dari Aly & Fila sampai pukul 2 malam. Penontonpun bubar dengan tertib untuk menyiapkan diri datang ke hari kedua yaitu Future Music Festival Asia.

RVLX_ASOT_03-13-31.jpg

RVLX_ASOT_03-13-18.jpg

RVLX_ASOT_03-13-43.jpg

RVLX_ASOT_03-13-47.jpg

RVLX_ASOT_03-13-62.jpg


[h2]DAY 2 : Future Music Festival Asia 2013[/h2]

Sepang International Circuit sudah sering jadi venue Rave dan Festival di Malaysia, jadi kontur venue ini udah ga asing lagi buat orang lokal, tapi untuk pelancong yang baru pertama kali nge-rave disini pasti bisa menemukan kalau tempat ini cukup unik yang berada di bukit menanjak yang bisa dijadikan beberapa area tersendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh promotor untuk melayout beberapa stage yang ada di festival ini.
Untuk FMFAnya sendiri ada 4 area utama dan beberapa area kecil seperti area sponsor dan area VIP yang juga mempunyai beberapa DJ yang main didalamnya. 

Berbeda dengan ASOT600 yang menyajikan pertunjukan full DJ, FMFA mencampurkan musik dari banyak genre mulai dari Liveband, Hiphop sampai Dubstep. Lineupnya kurang lebih sama dengan yang ada di Australia, sayangnya harapan kita untuk melihat Cocoon Heroes yang berisikan dewa dewa musik techno seperti Sven Vath, Ricardo Villalobos, Seth Troxler dan Richie tidak terwujud di event ini. Tapi kekecewaaan kita tergantikan dengan diundangnya  beberapa wakil dari negara kita yaitu Angger Dimas dan Sixteen juga dua orang lagi yang tidak diumumkan yaitu DJ Bobby (Stadium) dan DJ Hizkia (Dragonfly) yang main di tenda VIP. Lineup yang melibatkan artis lokal dan regional ini memang sengaja dimasukkan untuk mengangkat nama nama artis regional asia yang sudah mulai sukses di kancah internasional dan juga untuk menambah cita rasa Asia.

RVLX_FMFA_03-13-63.jpg


Area pertama bertempat di lapangan parkir utama sirkuit ini yang sehari sebelumnya dipakai juga oleh ASOT600KL. Area ini memakai brand Warrior Dance Arena dari grup band legendaris Prodigy. Panggung ini diisi oleh H3 x Arabyad, Tenzin & Timmy Trumpet, Idiotape (korea-live), Zeds Dead, Feed Me dan tentunya Prodigy sebagai pertunjukan pamungkas yang mainin lagu lagu andalan mereka seperti Breathe, Firestarter, Spitfire dan tentunya Smack My Bitch Up. Sebuah terobosan yang unik yang belum pernah terjadi di festival asia tenggara dimana Bass Music menjadi sajian utama. Crowd di sepang saat itu menyambut baik genre yang terbilang underground ini.

RVLX_FMFA_03-13-71.jpg

RVLX_FMFA_03-13-23.jpg


Area kedua dan ketiga berada di atas bukit yang diapit dengan tenda VIP. Didepan tenda VIP kita bisa lihat bianglala yang menjadi landmark dari festival ini, untuk naik ke bianglala tidak dipungut bayaran alias gratis. Kita bisa melihat besarnya venue dari atas bianglala ini.

Area dua dinamakan Flamigo Stage, disini kebanyakan diisi oleh band yang sudah tidak asing seperti Kyoto Protocol, Temper Trap, Rita Ora, Psy, They will Kill us All, Fun. dan Bloc Party. Salah satu yang paling dinantikan orang adalah performance dari PSY, yang tampil mengesankan, walau hanya mengisi kurang lebih 30 menit, tapi dia berhasil membuat semua orang berjoget kuda lumpingnya itu.

RVLX_FMFA_03-13-82.jpg


Area selanjutnya adalah Gnome Area, disini untuk paruh pertama diisi oleh musisi hip hop seperti Joe Flizzow yang adalah artis hip hop Malaysia yang terkenal dengan grupnya Too Phat. Selain itu artis hip hop lain yang manggung di stage ini antara lain De La Soul dan Naughty by Nature yang udah tidak asing lagi dengan hitsnya Hip hop Hurray dan OPP. Di paruh kedua tema party di area ini didominasi dengan lagu lagu big room electro yang dimulai dengan permainan dari Shut Da Mouth, duo dari Korea Selatan yang dilanjutkan oleh Angger Dimas yang udah ditunggu tunggu oleh crowd Malaysia. Setelah Angger turun dari panggung, permainan dilanjutkan oleh DJ Electro kawakan dari USA yaitu Sidney Samson yang diteruskan oleh kebanggaan malaysia yaitu duo Goldfish & Blink. Musik di area ini ditutup apik dengan musik dari Andy Moor, satu satunya DJ Trance yang tampil di festival malam ini.

RVLX_FMFA_03-13-131.jpg

RVLX_FMFA_03-13-84.jpg


Satu area lagi ada di dekat pintu masuk, yaitu Red Bull Hangar.  Dia area ini diisi oleh DJ dengan aliran alternatif dari Dubstep, minimal techno sampai deep house seperti Bass Sekolah (School Bus), jagoan kita Sixteen, Bud Culture, DJ Fuzz, DJ Bento, Deer Society, Ladytron (DJ Set), B.A.T.E dan MR. Fluff.
Masih ada lagi 2 area yang punya show tersendiri yaitu area Chillnya Asahi beer dan tentunya VIP Area. Uniknya di VIP Area ini yang main adalah DJ undangan dari beberapa negara dari Indonesia sampai Australia, untuk malam ini DJ Hizkia yang tampil di panggung. Akses area ini hanya diberikan oleh pengunjung dengan tiket VIP. Bagi yang punya tiket VIP dimanjakan dengan ruangan yang dingin, bar tanpa antrian dan 2 paddock di kiri kanannya yang berguna untuk melihat pertunjukan di area 2 & 3 tanpa halangan penonton. Pengunjung VIP juga bisa membeli minuman keras yang tidak dijual di bar umum yang hanya menjual mineral water dan bir.

RVLX_ASOT_03-13-16.jpg

RVLX_FMFA_03-13-54.jpg


Dateng ke festival 10 jam ini tentunya bikin kita laper. Tidak perlu khawatir soalnya booth makanan bertebaran disini dengan menu yang variatif dan terjangkau. Mencoba makanan di booth makanan seperti datang ke festival kuliner. Untuk ngisi perut kita bisa mencoba BBQ Brisket burger, Kambing Bakar Sandwich, Nasi Padang sampai Sushi. Sayangnya booth makanan yang bertebaran tidak diimbangi dengan akses minuman tersendiri. Untuk mencuci mulut kita harus ngambil minuman dari bar yang ada di area party yang antriannya cukup panjang. Semua ini bisa ditebus dengan harga rata rata 10 ringgit saja (30rb).

Event ini sangat sukses dan berhasil mengundang penonton dari negara sekitar dan tentunya banyak kita lihat bule bule dengan bendera Australia mampir kesini, hal ini wajar karena Future Music Festival adalah festival terbaik di negara kangguru, dan banyak dari crowd Australia yang ingin merasakan festival yang sama dengan suasana tropikal. Kepiawaian Livescape menggelar ASOT600 dan FMFA membuat festival ini bisa jadi yang terbesar di Asia Tenggara bersaing dengan Djakarta Warehouse Project dan ZoukOut yang sudah start lebih dahulu. Kita cukup puas dengan penyelenggaraan festival ini, dan berharap tahun depan bisa datang lagi ke Malaysia untuk Future Music Festival Asia.

[h2]FMFA 2013 AFTER MOVIE[/h2]

#100
daftpunk.jpg


Sebelum meluncurkan album terbaru mereka, Random Access Memory, Daft Punk merilis serial web tentang orang orang berpartisipasi dibalik pembuatan album mereka yang mereka sebut the Collaborators.

Daftar Collaborators dikompilasi oleh FACT magazine antara lain :

1 – Nile Rodgers (Guitar), Paul Jackson Jr. (Guitar) – 4:34
2 – Instrumental – 5:21
3 – Giorgio Moroder (Synth) – 9:04
4 – Gonzales (Piano) – 3:48
5 – Julian Casablancas (Vocals) – 5:37
6 – Loose yourself to dance – Nile Rodgers (Guitar), Pharrell Williams (Vocals) – 5:53
7 – Paul Williams (Vocals and Lyrics) – 8:18
8 – Nile Rodgers (Guitar), Pharrell Williams (Vocals) – 6:07
9 – Paul Williams (Lyrics) – 4:50
10 – Instrumental – 5:41
11 – Todd Edwards (Vocals) – 4:39
12 – Noah Benjamin Lennox (Panda Bear – Vocals) – 4:11
13 – Dj Falcon – 6:21

Daftar diatas walau belum resmi, bisa ngasih gambaran siapa aja kira kira yang bakal tampil di kompilasi video mereka. Dua Collaborators yang videonya sudah dirilis antara lain adalah Giorgio Moroder yang pernah sukses membuat lagu bareng Donna Summer di era 80-an dan vokalis Todd Edwards. Minggu depan kita akan lihat Nile Rogers.

Album baru Daft Punk rencananya akan dirilis tanggal 21 mei mendatang. So stay tune!





update: