Quote from: ali the beat on 17/01/08, 13:00
boleh ikutan nggak....gue ikutin perkembangan dance dan club scene dari selatan ampe kota.kita harus sadar bahwa emang kita punya 2 kutub, selatan dan kota...dengan genre masing2.gue juga akrab sama segala DJ dari dua kutub itu, eh mereka pernah juga main dan taun 97an pernah selatan dan kota maen satu genre yaitu Trance..nah setelah itu baru kepisah.gue ada rencana mau nulis ini sih.sebelumnya makasih banget pada ngasih tanggepan.soal musik, mereka juga pernah dikasih julukan happy house dan pernah gue ngobrol sama salah satu dj sana dan mereka bilang bahwa musik mereka Hardfunk commercial..gue pernah nulis ini di juice tapi ga sengaja ke edit..artinya Hard dari hard house base musiknya, funk-nya dari beat mereka dan itu kaya breakbeat diputer cepet dan mereka bilangnya itu funky dan commercial nya dari lagu2 yang mereka remix adalah lagu komersil...hardfunk commercia...
musik mereka memang cuma bisa diterima sama orang2 tertentu sih..tapi coba deh, makna lagu komersil untuk dimasukin ke track mereka, itu membantu nahan karena beatnya 180an kalo ga ada vokal..ga ada yang kuat.plus mereka cari sesuatu yang bisa bikin orang enjoy karena ada lagu yang mereka kenal di tengah bpm segitu.tapi bicara hak cipta, emang masih ada yang bandel tapi sekarang mereka udah jauh lebih sopan dan mendaftarkan ke bagian hak cipta koq.
segitu dulu kali yah..gue pernah nulis sedikit di juice mag di segmen berita The Darkside (serentak di juice malaysia, indonesia, singapore) dan memang masing2 punya jenis musik itu (disana julukannya Feng tau music)...dan rencana mau nulis lebih banyak lagi.gue bisa sedikit menjelaskan karena gue udah lama sering bepergian dan tau club scene disana (semua djnya baik2 koq dan mereka respek sama dj selatan lho)...plus gue pernah di label Hot MIx (produksi cd clubhoppers dj winky dan agoose) padahal label tersebut sebelumnya produksi lagu2 kota....disitu gue bisa mix antara kota dan selatan, gue denger mereka bikin lagu mereka..seru lho.
sekali lagi gue juga setuju sama yang bilang itu soal selera aja..bener banget..tapi kita kudu sadar bahwa ada kutub utara atau kota.dan dance industrynya pernah masiv banget.dj lingga pernah jual produk cd kompilasinya sampe jumlah copynya 50.000an lebih...kalo bicara selera,pernah gua dateng ke studi bareng orang dari london dan dia nyerah denger lagunya..hehehhe..
okey segitu dulu..kapan2 gue nulis ini lagi soalnya sedikit edukasi aja.ada contoh baiknya koq.
Hmm..very2 interesting
Barusan ini gw bahas panjang lebar via YM gw..kalo boleh gw mau tambahin sedikit yah guys:
Bener kata Ali, dekotomi kota dan selatan (bukan versus lho) itu udah ada sejak jaman hip hop /rap/funky (kota) dan house (selatan di awal 90an) dan di akhir thn 90an setelah kota main hard house hingga sekarang.
Seingat gw, setelah era dutch progressive dan epic trance (dimana semua dj mulai dr kota sampai selatan memainkan jenis musik yg sama), ada pergeseran genre di kota yaitu thn 92an setelah kota mengalami era dutch progressive lalu techno (2 unlimited, T99,etc), lalu memasuki jaman hard house dengan label2nya Tidy Trax dll, hingga akhirnya di fase yg dinamakan fungkot tsb.
Seinget gw fungkot dimulai setelah jaman hard house(seperti yg udh disampaikan sm Ali) sampai sekarang yang dipelopori oleh DJ Lingga dengan memasukkan records2 dari uk dan belanda.
Dimulai dengan masuknya hard house oleh DJ Lingga yang kemudian diteruskan oleh Jockey Saputra di lantai dansa, demikian pula dengan fungkot yg mana dimotori oleh dj2 senior kita seperti Jockey saputra,Tommy Fans dll.
Di negara lain jenis musik ini jg ada seperti di thailand,hongkong, china dll dgn nama happy house or happy hardcore.
Knp dinamakan happy house, krn basic patternnya memang diambil dari house cut 4/4 namun bassline nya diambil dari hip hop/funky cuma dalam bpm tinggi.
Dan karena tidak adanya genre ini yg diperjual belikan di toko2 record atau digital download di luar negri, akhirnya para dj fungkot harus membuat sendiri lagu2 tsb, hingga akhirnya mengambil atau me remix lagu2 yg sedang populer..
that's my oppinion as a part of kota people..not as a kota dj he he
PLUR: