Loader

Genre Original Indonesia?

Started by Discomfort, 13/12/09, 11:36

Previous topic - Next topic
Hello producers, piye kabare?

Gw cuma pengen sedikit nanya nih. Kita kan tau ya, EDM di Indonesia udh cukup lama keberadaannya. Lantas setelah sekian lama, ada gak sih yg pernah nyoba bikin genre sendiri? Seperti misalnya ketika kita denger minimal tech, kita keinget jerman. Dubstep & Drum n Bass, kita inget Inggris. House, kita inget US, dsb dsb..

Nah, sekarang kalau mau keinget Indonesia, kita dengerin apa? Tung house? Cha - dut? Sebenernya ada gak sih genre EDM yg Indonesia banget? Gak usah original2 amat lah, gak ada kok yg ori2 amat. Minimal nya cologne juga owes a lot to detroit. House nya chicago juga owes a lot to soul n disco, DnB dan Dubstep awal2nya berangkat dari breaks, ragga, dub, dsb dsb.

Yang gue tau, kebiasaanya di luar adalah, ketika sebuah genre musik mulai jadi mainstream, pasti ada aja yang bikin sesuatu yang di luar mainstream itu, makanya progresi genre di luar kayaknya cepet bgt. Jadi yang regenerasi gak cuman talentnya, tapi juga genrenya terus bermutasi.

Gw gak bilang bahwa apa yang dibikin sama temen2 produser itu jelek ato kurang apa gimana (gw salut kok sama kalian2 yang gw perhatiin makin rajin produce dengan hasil yang keren2!), tapi gue jujur aja bingung ketika ada temen2 dari luar yang nanya " Is there any specific musical genre that represent local EDM scene here? "

Gw juga gak bilang ini adalah hal yang gampang, tapi sekedar memberi semangat aja, sebenernya yang paling susah adalah memulainya. Ketika bolanya sudah bergulir, dengan sendirinya sedikit2 gw yakin akan kebentuk kok.

So let the good times roll mate!  *bgs*  *bgs*
Anarchy. Now

Funkot itu emang Indonesia bgt sih mnurut gw.. Hmmm, sm mnurut gw Indonesia kaya bgt sm musik etnikny, itu kalo diangkat, bs jd original jg.. When I See the Sun @ Jimbaranny Mr. Romy salah satu contohny.. Tinggal gmana cara jembatanin ke edm..

Bahasa kita jg punya nilai sendiri mnurut gw, I Want to Sleepny DJ KOZE misalnya, sm kmrn gw br dnger dr Echa ad lgu bahasa batak gt, hahahaha.. Buat kita emang jd kayak lucu2an, tp kalo orang luar yg dnger, gw rasa punya nilai sndiri..

1 more thing, definisi original yg seperti apa?

Belakangan emang ini yg gw kejar, gw ga muluk untuk buat sesuatu yg original, tp "beda" aja..

Check this out.. Gw lg ngerjain ini skarang..

Ginger (Original Mix)
http://www7.zippyshare.com/v/73722489/file.html

Nice topic! :)

Persepsi original itu gimana sih?

Di setiap daerah di Jakarta aja punya ciri khas musik sendiri-sendiri. Diawali dengan jaman dulu dengan pembagian "utara - selatan" (katanya, gw juga belon perhatiin jaman-jaman itu) , sekarang mungkin udah mangkin banyak pembagian-pembagian laen. Utara terkenal dengan BPMnya yang mutusin kepala (utara mana dulu? pasti ada pertanyaan itu). Selatan terkenal dengan kegaulan (urbanis) nya, dan juga tidak semua daerah di selatan musiknya kayak gitu.

Saat timbul pertanyaan "Is there any specific musical genre that represent local EDM scene here?"
well, kita bisa jawab dengan "not yet, the music is so diverse here, you could come here and could even play the most obscure records you have". Itu hal yang sangat amat menarik dari scene kita gw rasa.

Kalo ngomongin musik, Jerman emang terkenal dengan techno/electro nya. Tapi inget, Jerman sendiripun memang dikenal dengan negara yang erat dengan teknologi, Vorsprung durch Technik, kemajuan dari teknologi kata Audi. Jadi, memang musiknya pun mencerminkan budaya dan image negara itu. Inggris juga gitu, beken sama "alternativeness" nya. Gak heran kenapa banyak band2/musik2 yang belon pernah kita denger datangnya dari negara itu.

Coba kita liat jepang. Saat kita kasih mereka pertanyaan "genre EDM lu apa sih jep?" Gw yakin mereka susah juga jawab. Techno ada, electro, hiphop, noise, bahkan tungtung pun ada. Nyampur. Dan apapun yang mereka buat juga bisa dibilang original kok.

Dan disitulah keindahannya.

Diverse is also original.

CULTURAL TRANCE Genre
ini Indonesia bgd...udah pernah gw sebar worldwide lewat iLike...

Contohnya: Gassanov -  Stay (Remix)

http://www.ilike.com/artist/Latenight+Ramadance/track/Latenight+Ramadance+Pres.+Gassanov+-+Stay+%28Original+Mix%29

"Enourmous Uplift"

maksudnya yang khas indonesia gitu ya ang? yang everytime we wention it, kita langsung keinget indonesia gitu? (?)
audio  - video - disco
I hear - I see  - I learn

Quote from: audie_alb on 13/12/09, 14:28


Diverse is also original.

Wow, a very simple yet very good point!


maksud gue adalah, keoriginalan karakter. Jerman, seperti yang audi bilang, karakternya adalah kecanggihan teknologi. kalo kata gue, Jepang, walaupun keliatannya gak punya karakter yang signifikan, karakternya adalah di ketajaman fokusnya yang mencapai tahap "fetish". Ketika orang jepang memfokuskan dirinya terhadap sesuatu, walaupun akarnya sesuatu yang sangat amerika misalnya seperti hip-hop, dia bisa lebih "amerika" dari amerika.

Jadi secara singkat, original sendiri approachnya bisa macem2, bisa sound nya, bisa dari breaks nya misalnya, atau hal apapun juga. Mungkin harus diriset lagi lebih lanjut oleh kita, dan ini gak mungkin sehari jebret ketemu juga, of course perlu waktu.

Ini ada sedikit potongan dari bukunya Peter F. Druker (The Post Capitalist Society - Harper Business/1993 ) yang mungkin bisa sedikit menginspire kita2:

" Tomorrow's educated person will have to be prepare for live in a global world. It will be a "westernalized" world , but also increasingly a tribalized world. He or she must become a "citizen of the world"-in vision, horizon, information. But he or she will also have to draw nourishment from their local roots and, in turn, enrich and nourish their local culture.." 
Anarchy. Now

"But he or she will also have to draw nourishment from their local roots and, in turn, enrich and nourish their local culture.."

Kalo udh ngmg soal culture, berarti ad pertanyaan lg yg harus dijawab.. Local culture kita seperti apa sih? Roots kita seperti apa?

Jadi setuju sama Audie, krn Indonesia itu basic culturenya jg sangat diverse, letak keorisinalitas-nya kita ya di diversenya itu sendiri..

Dan gw ga setuju sama ini,

"Jepang, walaupun keliatannya gak punya karakter yang signifikan, karakternya adalah di ketajaman fokusnya yang mencapai tahap "fetish". Ketika orang jepang memfokuskan dirinya terhadap sesuatu, walaupun akarnya sesuatu yang sangat amerika misalnya seperti hip-hop, dia bisa lebih "amerika" dari amerika"

It's almost Impossible to do that.. Hip Hop itu udh culturenya mereka, dan kita udah bicara soal musik, musik itu bener2 keluar dr dlm hati, jadi walaupun Japanese itu bs ngembangin Hip Hop sejauh2nya, it'll be japanese hip hop..

Bener, ujung2nya memang musti nanya lagi roots kita apa. Lantas bisa dijawab gak apa roots kita? Ketika kita bilang "budaya Indonesia" kita gak bisa bilang misalnya tari kecak, apa batik. Karena pada dasarnya itu hanya "residu" dari budaya itu sendiri. Budaya akhirnya tidak segamblang dan segampang yang sering digambarkan secara umum. Kebudayaan, pada dasarnya, adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Itu kenapa gw bilang originalitasnya sendiri berada di karakter secara keseluruhan, dan kalau gw bilang, jerman itu begini, jepang itu begitu, ini hanya reduksi. Karena kalau kita musti secara detail membahas karakter dari musik2 yang berasal dari negara2 tersebut, akan keluar dari topik pembahasannya tadi, ya soal si genre musik elektronik Indonesia itu sendiri. 

Nah, balik lagi ke soal genre "original" Indonesia tadi ya, kalau kita bilang karakternya adalah "diversity" saja, batasannya akan rancu bukan? Soalnya, musik secara keseluruhan di dunia juga diverse. Gw gak bilang bahwa ini salah, tapi mungkin yaaa, batasannya musti dipertajam lagi. Mungkin sampai sejauh kita bisa bilang "funkot itu bukan house, dan house itu bukan trance, dan trance itu bukan electro, etc etc etc" . Ini gw tau bukan kerjaan sangkuriang; nendang perahu, tau2 jadi gunung. Mungkin malah temen2 produser di sini udah memulainya dari sejak kemaren. Mungkin ini masalah nunggu titik kulminasinya ntar di mana, but in the meantime, gw sebagai orang awam pengen tau aja; sudah sejauh manakah eksplorasinya? Mungkin hanya sesimple itu sih.

Kalau mengenai Hip-hop, sorry, lemme rephrase the line; Ketika orang jepang memfokuskan dirinya terhadap sesuatu, walaupun akarnya sesuatu yang asalnya dari amerika misalnya seperti hip-hop, pada akhirnya dia bisa menyumbangkan karakter tersendiri ke wacana hip hop itu sendiri. Karena, seperti yang kita ketahui, hip hop akhirnya tidak hanya menjadi sebuah genre musik saja, tapi juga sebuah budaya global.

Oh ya, intinya sih gw cuma ngaja diskusi loh ya, bukan ngotot bahwa gw musti bener juga kok.
Anarchy. Now

13/12/09, 19:46 #10 Last Edit: 13/12/09, 19:51 by sense
Mnrt gw funkot juga Indonesia bgt, tapi genre ini kurang berkembang ya, funkot beberapa taun lalu sama funkot sekarang kayaknya sama aja. (Di luar negri ada Funkot gak sih?)

Klo mo nyari karakter Indonesia, mungkin bisa dicoba lewat "laras" (gw gatau sebutan lainnya, chord?), misal: lagu Jepang punya ciri khas nada sendiri, beda sama lagu timur tengah. Sementara di Indo sendiri, klo di karawitan & lagu jawa itu ada yg namanya laras pelog & salendro, dimana satu oktaf cuma ada 5 nada (CMIIW). Mungkin di bagian Indonesia yg lain juga ada laras2 lainnya.

Terlepas dari itu, menurut gw pribadi lebih mending bikin karya sejujur2nya, mau jadinya Indonesia banget atau nggak, lama-lama pasti bakal ikut ngebentuk karakter Indonesia itu sendiri. Lagipula EDM producing scene di Indo umurnya juga baru beberapa taun, dan proses pembentukan karakter itu butuh waktu yg lama gak sih?

Sekali lagi, CMIIW

btw, kayaknya dulu Respati pernah share lagu yg agak2 etnik di forum ini.
Past. Present. Esok

Bener mas Sense, gw setuju bgt bahwa ini gak bakal jadi sebuah proses yang instant juga. Gak ada satupun genre di dunia ini yg kejadiannya instan juga kok, semua memang perlu proses dan gw  juga setuju bahwa ini tidak bisa dipaksakan. Tapi setidaknya kan sekarang agak lebih keliatan ya, kalau memang tertarik utk mengembangkan genre sendiri, kita musti berangkat dari mana. Sejauh ini ada dua yg signifikan keliatan di pembicaraan ini, yakni penggunaan laras lokal tadi, dan funkot. Untuk kasus Funkot, dari pembicaraan2 sebelumnya, yg gw tangkep sih ada semacem sentimen negatif terhadap funkot. Gw bisa ngerti juga sih, mungkin karena selama ini Funkot identik dengan supir truk jurusan pantura, jadi image nya cenderung "kampring" ;D. Padahal, sebenernya rata2 genre musik populis di mana2 berangkatnya dari grassroots. Mungkin cuma gimana masalah pengolahannya aja. Selain itu ya, mungkin juga jadi katro karena memang funkot memang dibentuk untuk mengakomodir kalangan yang emang gak banyak nuntut dari musiknya sendiri; yang penting godegh.. ;D (walaupun, gw rasa ini juga bukan monopoli penggemar funkot saja, toh banyak club yg katanya "selatan" secara musikalitas juga gak kalah "kampring" nya, walau ini ya memang subyektif sekali ya).. Yah, bebas sih benernya. Gw pribadi emang cuma pengen ngangkat topik ini karena ya concern aja. Scene yg katanya lokal sekarang di brondong talent luar, sementara dunia Internasional juga gak tau2 amat ttg kita karena ya itu tadi, ketidak adaan karakter yang konkrit, baik dari segi musik, maupun scene nya sendiri. CMIIW loh.. tolong dikoreksi saja, karena saya jelas2 bukan yang maha benar ;D
Anarchy. Now

Quote from: sense on 13/12/09, 19:46

Terlepas dari itu, menurut gw pribadi lebih mending bikin karya sejujur2nya, mau jadinya Indonesia banget atau nggak, lama-lama pasti bakal ikut ngebentuk karakter Indonesia itu sendiri.

Setuju sekali.

Julia Perez - Belah Duren ( Original Mix )  ;D *piss*

Genre Original Indonesia ya Dangdut..suka ga suka ya tetap Dangdut..!!
funkot masih adaptasi dari luar juga..makanya funkot banyak sebutannya, ada yg nyebut happy Hard House, ada yang bilang Local break beat..tp funkot ada berawal dari boomingnya music house era 90an yang diilhami dari lagu2 semacam Original, funk penomena dan take a change. ** sok tau banget gw.. ;D
back to topic..
selain Dangdut, mungkin Campursari juga salah satu genre asli indonesia.. ;D
dan Innerlight mengkombinasi lagu "Jamu Gendong" (?) sangat  *bgs* *bgs* *bgs*

and than ???  ::)

funky pop house
*Image Removed*

stupid house
what we want what we believe

trus? ada respon laen selaen nyela funkot doang? Gampang itu mah cuy ;D
Anarchy. Now

Quote from: angger_dimas on 14/12/09, 07:43
funky pop house

gw ga nyela ya.. peace
*Image Removed*

iya gw tau kok brod, santey.. lagian di cela juga gak papa karena memang karon ;D tapi kalo bisa sih kasi opini gitu, biar diskusinya jalan. Terserah sih,  gak maksa kok gw ;D
Anarchy. Now

16/12/09, 16:42 #20 Last Edit: 16/12/09, 16:45 by Dj R'AngeL
yg gw tau klo di brazil kan ciri khas yg dsebut batucada dll..

nah negara kita kan bnyk jg ciri khas kyk calung, gendang, angklung, gamelan dll..
contoh ny kyk ada yg di lagu nya echa - pasundan.

mau coba2?? tp kudu mendalami basic nya dluu!!
maklum ga pny basic talent di music ;D

ngikut om Sense aja deehh!!  *bgs*
Visit : @djrangel

"It's not about what you use, it's how you use it.

sebelum ada indonesia tuh yang ada tribe tribe trus kerajaan kerajaan

anggap lah skarang masih ada 27 provinsi dengan tiap 1 provinsi punya unsur musik perkusi dan beat traditional  patern yang sangat khas dan ada kembangannya juga

nah mangga di itung ajah mo genre indonesia model apa yang mau lu pake...terlepas apakah mo sibuk cuma mikirin nama genrenya atow emg mo explore beat rhytm percusion dll nyah

kalo ada yg bilang dangdut genre indonesia asalnya itu dari provinsi mana atow dari suku tribe etnic mana yah?

soalnya seinget gw kalo lagi hari ibu kartini  seinget gw sih gada tuh yg pake baju daerah model ketat inul dan roma irama gt wkwkwkw.....

kalo menurut gw yah dilemanya tuh itu gt...sgtu luas pulaw dan provinsi dan beragam etnic tribe di indonesia dan lom ter explore expose kok knapa genre duts itu seperti lebih purba dan lebih exist dibanding music tribe dayak kalimantan or other tribe di wilayah indonesia

kalo dari segi karena doyan nari vulgar sih  buat gw masih vulgaran tarian dayax irian lah cuma pake  koteka dan ga pake beha sehari harinya jg wkwkwkw :)) thats why i like to dance with dayak ...kalo dari soal sexy kayanya cew cew kalimantan mayan sexy sexy juga hehe...


the nominee indonesian EDM original genre goes to ...... FUNGKOT!!  ;D

kata gw sih kalo genre EDM indo asli 100% kagak ada semua EDM kan dari negara2 barat  tapi kalo turunan nya ya kandidat nya cuma fungkot

just my opinion cmiiw  *piss*
Bazz Is The Music
No Bazz No Music
BazzMore here!

kayaknya musti di bedah nih, menurut temen2 kenapa ya funkot itu katro?
Anarchy. Now

Genre asli Indonesia itu Funkot..

Ini menurut g..

sebenernya, setiap apresiasi rasa seni itu akan melahirkan karya yg indah, funkot mgkn awalnya indah. cm krn implementasi nya dipake barengan ama drugs. nah itu yg bikin dia jd ga bagus.

funkot itu katro, knapa? karena penggemarnya adlh kebanyakan menengah kebawah bahkan mgkn sampai ke lapisan masyarakat paling bawah. jd kan agak2 ngampung gt ;D makanya funkot itu dibilang katro.

klo bs menilai dr sisi positif, salut aja produser bs remix funkot dgn cepet, apalagi lagu2 indonesia yg jd hits, mereka update ;D

ya itu menurut g. g ga nyela funkot. g menghormati genre 1 ini yg emang lahir di indonesia.

skali lg ini hanya opini g.. menurut pandangan g.

peace out..
Shissy Bvlgary
BB Pin : 28c02366
www.twitter.com/shissybvlgary
www.bvlgarymanagement.com